Logo
>

Bank Mandiri (BMRI) Optimistis Kredit Tumbuh 12 Persen di 2025

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Bank Mandiri (BMRI) Optimistis Kredit Tumbuh 12 Persen di 2025

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Direktur Utama (Dirut) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Darmawan Junaidi, menyampaikan proyeksi optimistis terkait pertumbuhan kredit bank berkode emiten BMRI ini pada tahun 2025.

    Darmawan mengungkapkan bahwa target pertumbuhan kredit Bank Mandiri untuk tahun 2025 sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia (BI), yaitu di angka 10 sampai 12 persen.

    "Kami yakin target ini bisa dicapai, terutama dengan kondisi pasar yang terus membaik," kata Darmawan di halaman Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, pada Kamis, 9 Januari 2025.

    Kondisi aktivitas ekonomi sekarang dinilai semakin bergeliat pascapemilihan umum atau pemilu. Dia melihat likuiditas perbankan di Indonesia dinilai masih sangat baik. Dana masyarakat juga cenderung terus tumbuh dan memberikan ruang kepada perbankan untuk terus menyalurkan kredit. Selain itu, kondisi ekonomi makro Indonesia dinilai stabil turut memberikan dorongan positif bagi sektor perbankan untuk menjalankan fungsinya sebagai intermediary keuangan.

    BI secara resmi memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di level 6 persen dalam rapat dewan gubernur atau RDG BI pada 17 sampai 18 Desember 2024 lalu. Menanggapi soal suku bunga yang masih berada pada tingkat tinggi itu, Darmawan menjelaskan langkah penyesuaian akan dilakukan untuk mengimbangi kebijakan regulator.

    "Regulasi ini sudah ditentukan oleh para regulator, dan kami sebagai pelaku pasar pasti akan menyesuaikan. Bagi pemilik dana, tentu mereka berharap yield tetap tinggi, tetapi bagi pelaku bisnis yang membutuhkan pembiayaan, penurunan suku bunga akan menjadi kabar baik," tutur dia.

    Darmawan mengaku tetap optimistis dunia perbankan akan mampu mengelola dampak dari kebijakan suku bunga tersebut. “Dengan kondisi likuiditas yang kuat, Bank Mandiri siap mendukung pertumbuhan kredit di berbagai sektor,” tutur dia.

    Adapun sektor-sektor yang menjadi fokus pembiayaan tahun ini meliputi sektor infrastruktur, manufaktur, dan energi terbarukan. Sektor-sektor dengan fundamental kuat dan potensi pertumbuhan yang signifikan, dinilai sejalan dengan visi pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.

    Darmawan menegaskan Bank Mandiri tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga memberikan dampak positif yang lebih luas untuk masyarakat, mendukung literasi keuangan dan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan perbankan. Ia berharap dapat memperluas kontribusi dalam mendorong perekonomian nasional.

    Bank Mandiri Catatkan Laba Rp42 Triliun

    Sebelumnya, BMRI mencatatkan laba bersih sebesar Rp42 triliun pada kuartal III tahun 2024. Laba bersih BMRI naik 7,56 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) sebesar Rp39,1 triliun.

    Peningkatan laba bersih periode ini ditopang oleh penyaluran kredit sebesar Rp1.590 triliun. Besaran penyaluran kredit tersebut tumbuh sebesar 20,8 persen yoy.

    Dari jumlah tersebut, kredit di segmen korporasi tumbuh sebesar 29,4 persen atau sebesar Rp581 triliun. Kredit di segmen ini merupakan yang terbesar dibanding segmen lainnya.

    Di segmen mikro produktif mencatatkan pertumbuhan sebesar 13,4 persen. Sementara di sektor small and medium-size enterprise (SME) tumbuh sebesar 13,7 persen pada kuartal III-2024.

    “Pertumbuhan ini ditopang oleh sektor kredit segmen wholesale yang merupakan core bisnis Bank Mandiri,” kata Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri dalam konferensi pers pemaparan kinerja keuangan kuartal III, Rabu, 30 Oktober 2024.

    Darmawan menyebut, pihaknya konsisten dalam meningkatkan penyaluran kredit di sektor riil. Ia mengklaim penyaluran kredit di sektor ini dapat mendongkrak ekonomi masyarakat dan Indonesia.

    Untuk mendukung ekonomi kerakyatan, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp32,2 triliun. Kredit tersebut, kata Darmawan, menjangkau lebih dari 293 ribu pelaku UMKM.

    Selain menyalurkan kredit untuk ekonomi kerakyatan, Darmawan menyebut pihaknya bakal lebih fokus menggenjot sektor pertanian dan perkebunan, telekomunikasi, industri makanan dan minuman, energi serta sektor padat karya.

    “Kami optimistis target pertumbuhan kredit telah sesuai dengan guidance pada kisaran 16-18 persen yoy dapat tercapai hingga akhir tahun ini,” ujarnya.

    Lebih lanjut, ia juga menyebutkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) secara konsolidasi yang naik sebesar 14,9 persen (yoy), mencapai Rp1.667,5 triliun pada kuartal III-2024. Disebutkan, kenaikan ini disokong oleh pertumbuhan dana giro yang meningkat 17,8 persen (yoy) menjadi Rp596 triliun serta tabungan yang naik 12,6 persen (yoy) menjadi Rp635 triliun.

    Harga Saham BMRI Stabil di Level Rp5.750

    Saham BMRI pada Kamis, 9 Januari 2025, ditutup stabil di harga Rp5.750 per lembar pada perdagangan Kamis, 9 Januari 2025, tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan penutupan sebelumnya. Volume perdagangan saham BMRI tercatat sebesar 56,49 juta saham, jauh lebih rendah dibandingkan dengan volume rata-rata harian yang mencapai 101,07 juta saham.

    Pada sesi perdagangan hari ini, saham BMRI dibuka dengan harga Rp5.725 per lembar dan sempat mencapai level tertinggi di Rp5.775 per lembar. Namun, harga saham ini ditutup pada harga yang sama dengan harga penutupan sebelumnya, yakni Rp5.750 per lembar. Saham BMRI tercatat diperdagangkan pada level terendah di harga Rp5.700 per lembar.

    Meskipun harga saham BMRI stabil pada hari ini, performa saham tersebut dalam setahun terakhir mencatatkan penurunan signifikan sebesar 9,80 persen. Penurunan harga saham ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh sektor perbankan dalam menghadapi ketidakpastian pasar dan kondisi ekonomi yang fluktuatif sepanjang tahun 2024. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".