KABARBURSA.COM - PT Bank Mega Tbk terus memperluas kerja sama dengan berbagai merchant untuk menyesuaikan dengan gaya hidup nasabah kartu kredit perseroan.
Wakil Direktur Utama Bank Mega, Diza Larentie, menyatakan bahwa menonton film di bioskop telah menjadi salah satu gaya hidup nasabah. Oleh karena itu, Bank Mega mengajak nasabah untuk nonton bareng melalui program "Bikin Jadi Pertama".
"Nonton bareng menjadi pilihan Bank Mega, karena kegiatan menonton masih menjadi preferensi gaya hidup (lifestyle preference) nasabah di tengah-tengah hiburan era digital dan layanan streaming yang bisa dinikmati di semua perangkat mulai dari handphone, tablet, komputer, dan laptop," kata Diza dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu 8 Juni 2024.
Program "Bikin Jadi Pertama" mengajak para nasabah pemegang kartu kredit Bank Mega untuk dapat menikmati pengalaman menjadi yang pertama dalam berbagai acara hiburan, kuliner, dan lainnya. Pada Rabu (5/6), lewat program tersebut, Bank Mega mengadakan acara nonton bareng film “Bad Boys 4 - Ride or Die” yang diputar perdana di XXI Senayan City, Jakarta.
Sejak diluncurkan pada pertengahan Juni tahun lalu, program “Bikin Jadi Pertama” dengan event “Nonton Bareng Mega” mendapatkan animo yang sangat baik dari nasabah Bank Mega. Pada 2023, acara nonton bareng telah diadakan di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar.
Untuk dapat mengikuti “Nonton Bareng Mega”, nasabah hanya perlu secara aktif menggunakan kartu kredit Bank Mega dan memiliki MPC points. Nasabah yang terundang akan mendapatkan kesempatan mengikuti “Bikin Jadi Pertama” dengan menonton pemutaran perdana film terkini.
Per Maret 2024, perseroan mencatat jumlah kartu kredit Bank Mega telah mencapai lebih dari 1,2 juta kartu.
Catatan Dividen
PT Bank Mega Tbk (MEGA) akan menggelontorkan dividen sejumlah Rp 2,46 triliun. Besaran dividen, atau dividend payout ratio MEGA, mencapai sekitar 70 persen dari total laba Bank Mega pada tahun 2023.
Dividen dari Bank Mega ini setara dengan Rp 209,30 per saham. Dengan harga saham MEGA pada level Rp 5.175 per saham pada Kamis 7 Maret 2024, yield dividen Bank Mega mencapai 4,04 persen.
Bank Mega akan mengalokasikan 30 persen sisa laba tahun 2023 sebagai saldo laba untuk memperkuat modal. Sebanyak 70 persen sisanya akan dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen tunai. Sementara sekitar 30 persen sisanya akan ditahan untuk laba dan cadangan tunai, ungkap Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat 1 Maret 2024.
Pada tahun 2023, Bank yang dimiliki oleh Chairul Tanjung ini berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 3,51 triliun. Laba bersih MEGA mengalami penurunan sebesar 13 Mega secara tahunan dari Rp 4 triliun pada tahun 2022.
Akses Pembayaran
Bank Mega Syariah (BMS) tengah menggalakkan akses pembayaran bagi pelaku ekonomi, terutama para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), melalui aplikasi mobile banking M-Syariah. Salah satu langkah yang diambil adalah menyediakan layanan QRIS dalam aplikasi tersebut. Langkah ini sejalan dengan komitmen bank untuk mendukung masyarakat menuju masyarakat tanpa uang tunai (cashless society) dengan mendorong digitalisasi dalam sektor perbankan.
“Melalui layanan QRIS, Bank Mega Syariah mengajak para pelaku usaha dari berbagai skala bisnis, terutama UMKM, untuk mengutamakan pembayaran non tunai,” ujar Benadicto Alvonzo F, Digital Business Product and Development Bank Mega Syariah, Senin 26 Februari 2024.
Benadicto menambahkan bahwa bagi nasabah perorangan, layanan QRIS Bank Mega Syariah dapat membantu nasabah selaku pelaku usaha agar dapat mengelola dana hasil penjualan secara real time.
“Nasabah dapat mengakses dan melakukan monitoring seluruh income, sehingga arus dana masuk dan keluar dapat menjadi lebih rapi dan akurat,” ujarnya.
Walaupun baru diluncurkan, QRIS Bank Mega Syariah memiliki tekad yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis para pelaku usaha.
Bank Mega Syariah menargetkan kerja sama dengan lebih dari 3.800 merchant atau pelaku usaha di Indonesia dengan volume transaksi QRIS mencapai lebih dari Rp100 miliar pada tahun 2024.
Benadicto, perwakilan Bank Mega Syariah, menyatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai segmen bisnis, termasuk groceries, fashion, kesehatan, restoran & cafe, serta bidang usaha lainnya.
Peningkatan signifikan juga terjadi pada transaksi nasabah di M-Syariah, yang mengalami kenaikan sebesar 50 persen, sementara jumlah pengguna meningkat sebesar 98 persen dari tahun 2022 ke 2023.
Pengguna Aktif
Sejak diluncurkan pada akhir September 2023, pengguna M-Syariah telah mencapai 21 persen dari total pengguna aktif di aplikasi tersebut.
“Saat ini, fitur yang paling banyak digunakan di mobile banking M-Syariah pada 2023 adalah menu transfer, Isi ulang e-Wallet, pembelian pulsa dan paket data, QRIS, serta pembelian dan pembayaran listrik,” jelas Benadicto.
Benadicto menambahkan bahwa untuk usia mobile banking yang masih terhitung muda, kami terus berupaya untuk meningkatkan manfaat dari mobile banking M-Syariah di tengah masyarakat Indonesia. Ke depannya, BMS akan meluncurkan berbagai fitur menarik guna mewujudkan mobile banking M-Syariah sebagai one stop solution kebutuhan finansial masyarakat Indonesia.