KABARBURSA.COM - Bank Raya, sebagai bank digital di bawah naungan BRI Group, telah menjalin kemitraan strategis dengan Perum Perhutani untuk menyediakan akses produk dan layanan digital bagi karyawan serta mitra perusahaan tersebut.
Direktur Bisnis Bank Raya, Kicky Andrie Davetra, menyatakan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan misi Bank Raya sebagai digital attacker BRI Group dalam memperluas akses masyarakat terhadap layanan perbankan digital.
"Melalui kemitraan strategis ini, kami akan menyediakan produk dan layanan digital agar karyawan dan mitra Perhutani dapat memanfaatkan ekosistem perbankan digital Bank Raya secara optimal," ujar Kicky dalam pernyataan resmi di Jakarta, Selasa 7 Januari 2024.
Bagi karyawan Perum Perhutani, Bank Raya menawarkan Pinang Flexi, produk pinjaman digital yang ditujukan untuk nasabah dengan payroll di Bank Raya maupun BRI.
Dengan potensi akses ke 15 ribu karyawan Perhutani, Pinang Flexi menyediakan tenor pinjaman antara 1 hingga 18 bulan dengan plafon mulai dari Rp500 ribu hingga Rp25 juta.
Pada kuartal III 2024, Pinang Flexi mencatat pertumbuhan sebesar 97,6 persen (yoy) dengan outstanding mencapai Rp587 miliar.
Sementara itu, bagi mitra Perum Perhutani, Bank Raya menyediakan akses ke pinjaman Pinang Maksima dan Pinang Performa yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas usaha.
Pada periode yang sama, Pinang Maksima tumbuh sebesar 74 persen (yoy) dengan outstanding mencapai Rp387 miliar, sedangkan Pinang Performa meningkat 12 persen (yoy) dengan outstanding Rp57 miliar.
Pertumbuhan ini mencerminkan komitmen Bank Raya dalam menyalurkan kredit guna mendukung kebutuhan finansial dan pengembangan usaha masyarakat.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perhutani, Sandy Mukhlisin, menyambut positif sinergi ini.
Ia menekankan bahwa dengan akses ke ekosistem perbankan digital Bank Raya, karyawan dan mitra usaha akan lebih mudah memenuhi kebutuhan keuangan mereka.
"Kami berharap akan semakin banyak potensi kerja sama yang dapat dikembangkan bersama dengan Bank Raya ke depannya," ujar Sandy.
Perhutani, sebagai BUMN yang mengelola sumber daya hutan negara di Jawa dan Madura, memiliki peran strategis dalam mendukung kelestarian lingkungan, sosial budaya, dan perekonomian masyarakat perhutanan.
Ke depan, Bank Raya berencana memperluas kerja sama melalui penyaluran pinjaman digital kepada ekosistem digital maupun BUMN lainnya, serta memanfaatkan berbagai produk perbankan digital yang dimilikinya.
Program Pinajaman Digital
PT Bank Raya Indonesia Tbk dengan kode saham AGRO, mengembangkan layanan pinjaman digital. Menggandeng PNM Digi, Bank Raya membuka peluang baru bagi karyawan PNM Group untuk mengaksis pinjaman digital secara mudah melalui aplikasi PNM Digi Karyawan.
Kesepakatan ini ditandatangani oleh Direktur Bisnis Bank Raya, Kicky Andrie Davetra, dan Direktur PT Mitra Tekno Madani, Johan Machrobi Prawira Negara di Menara BRILiaN Gatot Subroto, Jakarta. Dalam pernyataannya, Kicky menekankan pentingnya kerjasama ini sebagai strategi memperluas jangkauan Bank Raya sekaligus memberikan nilai tambah bagi karyawan dalam ekosistem BRI Group.
Pinang Flexi diharapkan dapat memberikan kemudahan akses pinjaman multiguna dengan proses cepat dan aman, yang dapat diajukan kapan saja dan dari mana saja. Pinang Flexi hadir dalam aplikasi ini untuk memberikan kemudahan akses pinjaman kepada karyawan PNM Group, dengan tenor fleksibel mulai dari 1 hingga 18 bulan dan plafon pinjaman mulai dari Rp500 ribu hingga Rp25 juta.
Saat ini, jumlah karyawan PNM Group mencapai lebih dari 77 ribu, dan kerjasama ini akan memungkinkan para karyawan untuk mengakses produk pinjaman Bank Raya dengan lebih mudah. Produk Pinang Flexi diprioritaskan bagi nasabah yang memiliki payroll di Bank Raya maupun BRI, memberikan peluang finansial yang lebih besar bagi karyawan PNM dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dalam kesempatan tersebut, Johan Machrobi Prawira Negara, Direktur PT Mitra Tekno Madani, menyatakan bahwa kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan akses bagi karyawan PNM untuk memenuhi berbagai kebutuhan, tetapi juga menjadi dasar untuk pengembangan kolaborasi yang lebih luas di masa depan. Ia berharap sinergi ini dapat membuka lebih banyak potensi bagi pengembangan layanan digital kedua belah pihak.
Kolaborasi antara Bank Raya dan PNM melalui Pinang Flexi tidak hanya memberikan solusi finansial yang mudah diakses oleh karyawan, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap peningkatan daya beli masyarakat dan kualitas hidup.
Dengan memberikan kemudahan akses pinjaman yang cepat dan aman, Pinang Flexi diharapkan dapat menjadi salah satu instrumen penting dalam membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari serta mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Kerjasama ini menegaskan komitmen Bank Raya untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dalam menghadirkan solusi perbankan digital yang relevan dengan kebutuhan pasar. Pinang Flexi merupakan salah satu bentuk nyata dari upaya Bank Raya dalam memberikan akses keuangan yang inklusif, memberdayakan masyarakat, dan memperluas layanan keuangan digital di Indonesia.
Pertumbuhan Pinang Flexi dan Target ke Depan
Pinang Flexi telah menunjukkan performa yang mengesankan. Pada kuartal III tahun 2024, produk ini mencatat outstanding sebesar Rp587 miliar, mengalami peningkatan signifikan sebesar 97,6 PERSEN yoy. Hingga September 2024, Pinang Flexi telah diakses oleh lebih dari 59 ribu nasabah, menunjukkan tingginya antusiasme pasar terhadap produk pinjaman digital yang dihadirkan oleh Bank Raya.
Ke depan, Bank Raya menargetkan untuk memperluas penyaluran pinjaman digital tidak hanya kepada ekosistem BRI Group, tetapi juga kepada ekosistem digital lainnya.
“Kami berharap dapat terus mendorong pertumbuhan ini dan menghadirkan produk perbankan digital yang lebih luas bagi nasabah Bank Raya,” kata Kicky, dikutip Selasa, 29 Oktober 2024.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.