KABARBURSA.COM - Potensi batubara Indonesia menjadi sorotan dalam konteks keberlanjutan energi di tengah tantangan transisi global menuju energi yang lebih bersih. Dengan cadangan mencapai 35 miliar ton dan sumber daya sekitar 134 miliar ton, batubara diproyeksikan mampu memenuhi kebutuhan hingga 500 tahun ke depan jika dimanfaatkan dengan tepat.
Ketua Umum Indonesia Mining Association (IMA) Rachmat Makkasau menyoroti potensi ini, menyatakan bahwa penerapan proses "Clean Coal" menjadi krusial. Dalam Seminar Energy for Prosperity: The Economic Growth Impacts of Coal Mining, Rachmat menggarisbawahi pentingnya menjaga lingkungan seiring dengan eksploitasi batubara. "Saat ini, batubara masih menjadi pilihan energi paling ekonomis. Namun, langkah-langkah industri batubara dalam mengurangi emisi menjadi penting," ungkapnya Jumat 15 Maret 2024.
Dia juga mempertimbangkan perlunya peralihan ke teknologi bersih seperti CCUS (Carbon Capture, Utilization, and Storage) untuk menjaga kelangsungan industri batubara. Selain itu, Irwandy Arif, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara, menekankan peran strategis batubara dalam perekonomian. "Kontribusi batubara terhadap pendapatan negara sangat besar, sehingga penting untuk melihat cara yang bijaksana dalam memanfaatkannya," katanya.
Namun, sementara batubara masih mendominasi sektor energi, tantangan transisi energi semakin terasa. Hal ini diperkuat oleh Irwandy yang menyebutkan perlunya mengurangi emisi CO2 dan mencari strategi optimalisasi penggunaan batubara.
Ketidakpastian ini juga dipengaruhi oleh dinamika geopolitik global. Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif Reforminer Institute, menyoroti peran batubara dalam konteks hubungan dagang dan keberlanjutan energi di negara-negara seperti China dan India. "Dalam konteks ekonomi dan politik global, batubara masih memiliki peran strategis yang tidak bisa diabaikan," jelas Komaidi.
Dalam menghadapi tantangan ini, penting untuk mencari solusi yang tidak hanya mempertahankan keberlanjutan ekonomi, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan. Ini menjadi panggilan bagi pemerintah, industri, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mengelola sumber daya energi dengan bijak.