KABARBURSA.COM - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan rencananya untuk meluncurkan produk investasi kontrak berjangka atau Single Stock Futures (SSF) dalam waktu dekat. BEI akan menawarkan 15 seri SSF yang mencakup saham-saham unggulan.
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik menyampaikan setiap seri SSF tersebut akan memiliki tiga periode kontrak, yaitu satu bulan, dua bulan, dan tiga bulan. Sementara underlying dari seluruh seri yang akan diterbitkan merupakan konstituen indeks LQ45.
Adapun terdapat lima underlying saham yang sudah di pilih sebagai produk SSF, di antaranya; saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASIl) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
"Masing-masing akan memiliki tiga periode kontrak, yaitu satu bulan, dua bulan dan tiga bulan. Jadi secara keseluruhan akan ada 15 seri," kata Jeffery dalam Seminar Edukasi BEI Jumat 15 Maret 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 1 BEI, Firza Rizqi Putra, menambahkan bahwa pemilihan kelima saham tersebut didasarkan pada pertimbangan likuiditas, fundamental, dan representasi terhadap kapitalisasi pasar di indeks LQ45. Selain itu, kelima saham tersebut juga merupakan konstituen indeks IDX30, dengan harapan dapat mendorong minat investor untuk bertransaksi pada IDX30 Futures.
Meskipun BEI hanya akan meluncurkan lima underlying saham tahun ini, Firza menegaskan bahwa tidak menutup kemungkinan BEI akan secara bertahap mengeluarkan futures dengan seluruh saham indeks LQ45.
"Tahun ini BEl hanya akan keluarkan lima underlying saham, tetapi tidak menutup kemungkinan BEl akan mengeluarkan futures dengan seluruh saham indeks LQ45 secara bertahap," jelas Firza. (yub/car).
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.