KABARBURSA.COM – PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA mencatat, sepanjang tahun 2024 program sertifikasi halal yang difasilitasi sebanyak 2.000 lembar bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Jumlah ini meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Rinciannya, total sertifikat halal yang telah diterbitkan mencapai 1.986 sertifikat. Sedangkan sebanyak 14 lainnya dalam proses finalisasi dan akan segera diterbitkan.
Direktur BCA John Kosasih, menegaskan bahwa sertifikat halal merupakan elemen penting bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing mereka, terutama menjelang implementasi penuh regulasi wajib sertifikasi halal pada Oktober 2026.
Menurut Kosasih, sertifikat halal telah menjadi kebutuhan penting bagi pelaku UMKM di Indonesia, mengingat Indonesia adalah salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Apalagi, ada peraturan pemerintah yang mewajibkan segala produk makanan dan minuman, serta jasa yang terkait dengannya, memiliki sertifikat halal pada Oktober 2026.
Oleh karena itu, BCA berkomitmen penuh untuk mendukung program pemerintah serta perkembangan UMKM Indonesia, melalui program pembinaan serta dukungan penerbitan sertifikat halal gratis.
“Tahun 2024 menjadi periode kedua dari program ini dan kami bersyukur jumlah sertifikat halal yang telah diterbitkan mencatatkan peningkatan sebanyak dua kali lipat,” ujar John Kosasih dalam siaran persnya, Selasa, 28 Januari 2025.
Diakui dia, BCA juga telah menyerahkan 147 Sertifikat Halal kepada 147 UMKM asal Bali di Balai Pertemuan Bhumiku, Kota Denpasar, pada Selasa, 21 Januari 2025.
Kosasih mengaku, BCA menjalankan program ini dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk Kementerian Agama, Kementerian UMKM, Kementerian Perdagangan, BPJPH, regulator dan otoritas perbankan, serta pemerintah daerah setempat. Melalui program ini, UMKM mendapatkan edukasi tentang pentingnya standar halal serta pendampingan dalam proses sertifikasi dengan metode self declare.
Sementara EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn mengatakan,selain dukungan sertifikasi halal, BCA juga menyediakan berbagai layanan keuangan yang membantu UMKM berkembang lebih jauh. Layanan tersebut meliputi pembukaan rekening online, pembuatan kartu kredit BCA secara online, aktivasi metode pembayaran QRIS, serta fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah mendukung program workshop sertifikasi halal 2024 BCA. Pencapaian ini juga menjadi bentuk nyata komitmen perseroan dalam mendukung UMKM dan ekonomi halal agar mampu berkontribusi lebih jauh terhadap perekonomian Indonesia. Kami berharap dapat terus memperkuat program ini dan mendampingi lebih banyak UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia,” tutur Hera.
Lebih lanjut, program sertifikasi halal tersebut merupakan bagian dari inisiatif berkelanjutan BCA dalam mendukung sektor UMKM. Selain itu, BCA juga aktif mengadakan berbagai program seperti BCA UMKM Fest 2024, pembinaan UMKM desa wisata, serta pelatihan UMKM Go Export. Pada tahun 2024, BCA terlibat dalam membantu perluasan pasar bagi sejumlah UMKM binaan, dengan potensi nilai ekspor mencapai Rp37 miliar.
Kemudian, Hera menyebut BCA juga berpartisipasi dalam ajang Trade Expo Indonesia, membawa 32 UMKM binaan untuk memamerkan produk mereka ke pasar internasional.
“Upaya ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang BCA untuk meningkatkan daya saing UMKM di kancah global,” tutupnya.
Kinerja Keuangan Cemerlang
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), atau yang lebih dikenal dengan BCA, mencatatkan kinerja keuangan yang cemerlang sepanjang tahun 2024. Laba bersih BCA beserta entitas anak usaha mencapai Rp54,8 triliun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 12,7 persen dibandingkan dengan laba bersih Rp48,6 triliun yang diraih pada tahun 2023.
Pencapaian ini mencerminkan soliditas BCA dalam mempertahankan pertumbuhan yang konsisten di tengah dinamika perekonomian.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyampaikan, keberhasilan ini sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit yang mencatatkan total sebesar Rp922 triliun pada 2024, meningkat 13,8 persen secara tahunan. Dalam paparannya, Jahja mengucapkan terima kasih kepada para nasabah, pemerintah, dan otoritas terkait atas dukungannya yang memungkinkan BCA untuk terus memperkuat fondasi bisnis dan mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun.
Segmen konsumer menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan BCA. Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) meningkat signifikan sebesar 14,8 persen hingga mencapai Rp65,3 triliun, sementara Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh sebesar 11,2 persen secara tahunan menjadi Rp135 triliun. Kenaikan ini menunjukkan tingginya permintaan di sektor konsumer, didukung oleh kebijakan kredit yang adaptif serta produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dalam aspek pendanaan, BCA terus menunjukkan kinerja yang kuat melalui pertumbuhan dana murah atau CASA (current account and savings account). CASA memberikan kontribusi besar, yakni sekitar 82 persen dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh bank. Total CASA ini tumbuh sebesar 4,4 persen sepanjang 2024 hingga mencapai Rp924 triliun, menggambarkan kepercayaan nasabah yang terus meningkat terhadap BCA sebagai mitra perbankan mereka.
Dari sisi rasio kinerja, kualitas pembiayaan BCA menunjukkan perbaikan yang signifikan. Rasio kredit berisiko atau loan at risk (LAR) berhasil turun menjadi 5,3 persen pada 2024, dibandingkan dengan 6,9 persen pada tahun sebelumnya. Selain itu, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) tetap terjaga di level 1,8 persen, mencerminkan pengelolaan risiko kredit yang efektif serta kemampuan BCA dalam menjaga kualitas portofolionya.
Secara keseluruhan, pencapaian BCA sepanjang 2024 menegaskan posisinya sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia yang terus berinovasi dalam layanan keuangan. Dengan fokus pada pertumbuhan berkelanjutan dan pengelolaan risiko yang disiplin, BCA optimistis dapat terus berkontribusi pada penguatan sektor perbankan nasional sekaligus memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.