KABARBURSA.COM - Salah satu perusahaan yang terafiliasi dengan ASDEKI adalah PT Temas Tbk (TMAS), melalui anak perusahaannya PT Temas Depot yang bergerak di bidang jasa pengelolaan depot peti kemas dan pergudangan. Di tengah kondisi pasar yang menantang, TMAS terus berupaya mempertahankan kinerja meskipun laba bersih dan pendapatan mengalami penurunan signifikan.
Bagaimana kinerja keuangan dan saham perusahaan ini? Apakah emiten ini bisa jadi salah satu target portofoliomu?
Profil TMAS
PT Temas Tbk adalah perusahaan pengiriman yang berbasis di Indonesia yang mengklasifikasikan usahanya ke dalam layanan pengiriman dan bongkar muat. Perusahaan ini berfokus pada kegiatan pengiriman peti kemas penuh baik di pasar domestik maupun internasional, serta mendukung kegiatan pemuatan dan bongkar kargo. Selain itu, TMAS juga menawarkan jasa pengangkutan penumpang, kargo, dan hewan.
Kantor pusat PT Temas Tbk berlokasi di Jakarta Utara, dengan cabang-cabang yang tersebar di berbagai kota besar Indonesia, termasuk Medan, Surabaya, Makassar, Bitung, Pontianak, Banjarmasin, Pekanbaru, Ambon, Jayapura, dan Sorong. Operasi kapal perusahaan terbatas pada laut domestik. Anak perusahaan Temas mencakup Anemi Maritime Co., Ltd., PT Bongkar Muat Olah Jasa Trisari Andal, PT Pelayaran Tirtamas Express, dan PT Escorindo Stevedoring.
Mayoritas saham PT Temas Tbk dipegang oleh PT Temas Lestari, yang memiliki 83,65 persen atau 47,73 miliar saham. Masyarakat non-warkat memiliki 14,88 persen atau sekitar 8,49 miliar saham. Saham treasuri tercatat sebesar 182,64 juta saham atau 0,32 persen. Beberapa pemegang saham individu termasuk Sutikno Khusumo (0,09 persen), Wong Chau Lin (0,03 persen), dan Tiffany Khusumo (kurang dari 0,0001 persen).
Struktur direksi dan komisaris PT Temas Tbk terdiri dari beberapa individu kunci. Faty Khusumo menjabat sebagai direktur dengan kepemilikan saham sebesar 341,35 juta atau 0,6 persen. Ganny Zheng juga menjabat sebagai direktur dengan 228,28 juta saham atau 0,4 persen. Harto Khusumo menjabat sebagai pengendali dan komisaris dengan kepemilikan saham sebesar 12,33 juta atau 0,02 persen.
Laba Bersih Menurun
PT Temas Tbk mencatatkan kinerja yang beragam dalam laporan keuangan terbaru mereka. Mengutip data Stockbit, pada kuartal pertama 2024, laba bersih (net income) perusahaan dengan kode emiten TMAS ini tercatat sebesar Rp147 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan Rp259 miliar pada kuartal pertama 2023 dan Rp341 miliar pada kuartal pertama 2022.
Penurunan ini menunjukkan tantangan yang dihadapi perusahaan dalam menjaga profitabilitas di tengah kondisi pasar yang sulit. Secara tahunan, laba bersih yang diharapkan mencapai Rp588 miliar pada 2024, turun dari Rp783 miliar pada 2023 dan Rp1,36 triliun pada 2022.
Dari sisi valuasi, rasio PE (price to earnings) saat ini tercatat sebesar 13,71 untuk periode TTM (Trailing Twelve Months), dan 15,62 untuk PE rasio tahunan. Rasio harga terhadap penjualan (price to sales) berada di angka 2,15, sementara rasio harga terhadap nilai buku (price to book value) adalah 3,46. Angka-angka ini menunjukkan valuasi pasar yang beragam atas kinerja perusahaan.
Perusahaan juga menunjukkan stabilitas keuangan yang cukup baik dengan current ratio sebesar 2,28 dan quick ratio sebesar 2,04. Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) yang rendah sebesar 0,29 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki struktur modal yang solid dengan tingkat utang yang terkendali.
Pendapatan per saham (EPS) untuk periode TTM tercatat sebesar Rp11,75, sedangkan EPS tahunan adalah Rp10,31. Pendapatan per saham dari penjualan (revenue per share) tercatat sebesar Rp74,73. Kas per saham untuk kuartal terakhir tercatat sebesar Rp15,42, menunjukkan likuiditas yang cukup baik.
Dari sisi profitabilitas, return on assets (ROA) perusahaan adalah 16,30 persen, dan return on equity (ROE) sebesar 25,22 persen. Margin laba kotor (gross profit margin) untuk kuartal terakhir tercatat sebesar 22,22 persen, margin laba operasional (operating profit margin) sebesar 16,48 persen, dan margin laba bersih (net profit margin) sebesar 13,69 persen.
Untuk dividen, TMAS membagikan dividen sebesar Rp8,00 per saham untuk periode TTM dengan rasio pembayaran (payout ratio) sebesar 77,62 persen, memberikan dividen yield sebesar 4,97 persen. Tanggal ex-dividend terbaru adalah 16 April 2024.
Dari segi pertumbuhan, TMAS menghadapi tantangan dengan penurunan pendapatan kuartalan (YoY) sebesar 3,78 persen dan penurunan laba bersih kuartalan (YoY) sebesar 43,33 persen. Arus kas dari operasi (TTM) tercatat sebesar Rp1,049 triliun, sedangkan arus kas dari investasi negatif sebesar Rp390 miliar dan arus kas dari pembiayaan negatif sebesar Rp839 miliar. Belanja modal (capital expenditure) untuk periode TTM adalah Rp388 miliar, dengan arus kas bebas (free cash flow) sebesar Rp661 miliar.
Performa Saham TMAS
Performa harga saham TMAS menunjukkan beberapa fluktuasi. Return harga saham dalam satu minggu terakhir menurun sebesar 3,01 persen, namun dalam satu bulan terakhir meningkat sebesar 8,78 persen. Return dalam periode tiga bulan naik 3,87 persen, tetapi dalam enam bulan terakhir menurun 6,94 persen.
Kinerja satu tahun terakhir menunjukkan penurunan sebesar 44,48 persen, namun dalam tiga tahun terakhir meningkat signifikan sebesar 436,67 persen. Return harga saham dalam lima tahun terakhir meningkat 847,06 persen, dan dalam sepuluh tahun terakhir mencapai 2.200,00 persen. Return harga saham year-to-date (ytd) adalah 3,21 persen, dengan harga tertinggi selama 52 minggu sebesar Rp296 dan harga terendah Rp130.
Dengan status sebagai perusahaan syariah, TMAS terus menarik minat investor yang mencari saham dengan kriteria ini. Kinerja saham yang stabil di tengah fluktuasi pasar menunjukkan bahwa TMAS tetap menjadi pilihan yang menarik bagi para investor. (alp/*)