KABARBURSA.COM - Sejumlah saham emiten di sektor barang konsumen, khususnya sektor primer, diprediksi akan bangkit atau rebound pada tahun ini. Prediksi ini didukung oleh beberapa faktor yang menjadi pendorong pergerakan saham di sektor tersebut.
CEO Edvisor Praska Putrantyo menyatakan bahwa salah satu faktor pendorong tersebut adalah ekspektasi membaiknya pertumbuhan penjualan. Hal ini terjadi di tengah peluang kelonggaran kebijakan moneter dan laju inflasi yang terkendali di bawah 3 persen. Ekspektasi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan belanja konsumen, khususnya di sektor ritel.
Namun, Praska juga memberi peringatan bahwa terdapat faktor-faktor tertentu yang dapat menjadi hambatan, seperti kompetisi pasar di beberapa segmen produk dan dampak regulasi, misalnya terkait cukai. Faktor-faktor ini dapat menurunkan kinerja emiten di masa mendatang.
Saham-saham barang konsumen primer mengalami tren penurunan pada tahun 2023, terutama karena perlambatan pertumbuhan di pos penjualan dan laba secara Year On Year (YoY) hingga kuartal III 2023. Meski demikian, indeks keyakinan konsumen domestik tetap bertahan di atas level 120 sepanjang tahun lalu.
Oktavianus Audi, Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas, juga meyakini bahwa sejumlah saham emiten barang konsumen akan mengalami peningkatan pertumbuhan pada 2024. Ini didukung oleh tingkat konsumsi yang meningkat seiring terkendalinya inflasi di Indonesia, terutama karena sudah masuk dalam target Bank Indonesia sebesar 3 persen.
Audi juga menyoroti peningkatan pada saham barang konsumen menjelang bulan puasa Maret 2024. Historis menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) akan mengalami peningkatan saat konsumsi masyarakat menguat. Namun, Audi mencatat bahwa faktor seperti tensi geopolitik global dan kenaikan tingkat upah yang terbatas dapat menjadi penghambat kenaikan sektor konsumer di 2024.
Dalam rekomendasinya, Audi merekomendasikan saham-saham seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan target harga Rp 8.475 per saham, dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dengan target harga Rp 2.700 per saham. Sementara itu, Edvisor Praska merekomendasikan saham-saham menarik untuk dikoleksi di sektor barang konsumen, antara lain PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
Sebagai pelaku pasar, investor disarankan untuk mempertimbangkan rekomendasi ini dalam merencanakan strategi investasi mereka di sektor barang konsumen pada tahun 2024.