Logo
>

Bentuk Pola Bullish Flag, DOID Bersiap Menguat

Ditulis oleh Yunila Wati
Bentuk Pola Bullish Flag, DOID Bersiap Menguat

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menunjukkan tanda-tanda pergerakan bullish yang mengindikasikan potensi kenaikan harga di masa depan. Saat ini, saham ini membentuk pola bullish flag, yang sering kali menjadi sinyal kuat untuk melanjutkan tren kenaikan. Dengan harga saat ini di level Rp795, penguatan lebih lanjut menuju area resisten di Rp785 dan Rp810 tampak semakin realistis.

    Berdasarkan analisis teknikal BRI Danareksa, Jumat, 27 September 2024, saham DOID membuka perdagangan hari ini pada level Rp730 dan mencatatkan harga penutupan sebelumnya di Rp725. Dalam pergerakannya, saham ini mencapai titik tertinggi di Rp800 dan titik terendah di Rp730.

    Dengan volume perdagangan mencapai Rp23,2 triliun, terlihat adanya minat beli yang kuat dari investor. Rata-rata harga yang tercatat sebesar Rp764 juga menunjukkan potensi penguatan.

    Pola bullish flag yang terbentuk memberikan sinyal bahwa saham ini berpotensi untuk melanjutkan tren positifnya. Para trader yang mengadopsi strategi swing trade dapat memanfaatkan momen ini dengan melakukan pembelian pada kisaran harga Rp730 hingga Rp750.

    Rencana Trading

    Bagi para trader yang ingin mengambil posisi dalam saham DOID, berikut adalah strategi yang dapat diterapkan:

    • Entry Point: Buy pada kisaran Rp730-Rp750
    • Stop Loss: Batasi kerugian dengan menetapkan level stop loss di bawah Rp700
    • Target Profit:

      • TP 1: Rp785
      • TP 2: Rp810

    Dengan potensi profit yang cukup menjanjikan, yaitu sebesar Rp70 (+9,66 persen), trader dapat mengeksplorasi peluang ini dengan cermat.

    Lalu, bagaimana Warren Buffett menganalisis pergerakan DOID?

    Saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) baru-baru ini menarik perhatian para investor dengan performanya yang mengesankan di pasar. Menggunakan pendekatan Warren Buffett, yang menekankan pentingnya valuasi fundamental, kita akan menganalisis data keuangan terbaru DOID untuk mengevaluasi apakah saham ini layak dibeli.

    Valuasi Fundamental

    1. Rasio Harga terhadap Pendapatan (PE Ratio)

      • Current PE Ratio (Annualized): -6.98
      • Current PE Ratio (TTM): 131.43
      • IHSG PE Ratio TTM (Median): 7.89

      Saat ini, DOID menunjukkan PE ratio negatif dalam data annualized, sementara PE ratio TTM berada di angka yang sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa saham ini mungkin dinilai terlalu mahal dibandingkan dengan laba yang dihasilkan, terutama jika dibandingkan dengan median IHSG.

    2. Yield dan Rasio Lainnya

      • Earnings Yield (TTM): 0.76 persen
      • Current Price to Sales (TTM): 0.21
      • Current Price to Book Value: 1.59

      Dengan earnings yield yang sangat rendah dan rasio harga terhadap penjualan yang rendah pula, DOID tampaknya menarik bagi investor value. Namun, rasio harga terhadap buku yang tinggi menunjukkan bahwa investor mungkin membayar lebih untuk setiap unit ekuitas.

    3. Rasio Utang dan Solvabilitas

      • Current Ratio (Quarter): 1.64
      • Debt to Equity Ratio (Quarter): 4.22
      • Interest Coverage (TTM): 1.30

      Meskipun current ratio menunjukkan bahwa DOID mampu memenuhi kewajiban jangka pendek, debt to equity ratio yang sangat tinggi menandakan bahwa perusahaan memiliki utang yang besar dibandingkan dengan ekuitasnya. Hal ini bisa menimbulkan risiko finansial, terutama jika pendapatan tidak stabil.

    Profitabilitas dan Efektivitas Manajemen

    1. Margin Laba

      • Gross Profit Margin (Quarter): 8.55 persen
      • Operating Profit Margin (Quarter): 3.52 persen
      • Net Profit Margin (Quarter): -1.83 persen

      Margin laba yang rendah dan bahkan negatif menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kesulitan dalam menghasilkan keuntungan dari penjualannya. Ini menjadi sinyal bahaya bagi investor, yang sebaiknya memperhatikan tren laba bersih ke depan.

    2. Return on Equity (ROE)

      • Return on Equity (TTM): 1.21 persen

      ROE yang rendah menunjukkan bahwa DOID belum berhasil memberikan nilai yang baik bagi pemegang saham. Buffett sering menekankan pentingnya investasi pada perusahaan dengan ROE yang konsisten dan tinggi.

    Pertumbuhan dan Dividen

    1. Pertumbuhan Pendapatan

      • Revenue (Quarter YoY Growth): 7.85 persen
      • Gross Profit (Quarter YoY Growth): -30.01 persen

      Sementara pendapatan menunjukkan pertumbuhan, penurunan signifikan pada gross profit menunjukkan bahwa biaya produksi mungkin meningkat lebih cepat daripada pendapatan, yang bisa menjadi indikasi masalah yang lebih besar dalam pengelolaan biaya.

    2. Dividen

      • Dividend Yield: 1.38 persen
      • Payout Ratio: -9.34 persen

      Meskipun DOID memberikan dividen, payout ratio negatif menunjukkan bahwa perusahaan mungkin tidak mampu mempertahankan kebijakan dividen tersebut tanpa mengorbankan modal yang lebih besar.

    Dengan mempertimbangkan analisis di atas, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menunjukkan campuran tanda-tanda positif dan negatif. Meskipun terdapat potensi pertumbuhan dalam pendapatan, tantangan besar seperti utang yang tinggi, profitabilitas yang buruk, dan nilai yang dipertanyakan membuat saham ini menjadi pilihan yang berisiko.

    Rekomendasi untuk Investor

    Para investor yang mengikuti pendekatan Warren Buffett sebaiknya berhati-hati sebelum berinvestasi di DOID. Dalam situasi ini, penting untuk menunggu sinyal perbaikan fundamental yang lebih jelas sebelum mengambil posisi. Bagi mereka yang mencari investasi dengan valuasi yang lebih baik dan risiko yang lebih rendah, mungkin lebih bijak untuk mempertimbangkan alternatif lain di pasar yang lebih stabil dan menguntungkan.

    Perpanjang Kontrak Tambang

    Anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group) melalui anak usahanya PT Bukti Makmur Mandiri Utama atau BUMA, melalui anak usaha yang dimiliki sepenuhnya oleh BUMA Australia Pty Ltd (BUMA) Australia, melakukan perpanjangan kontrak tambang dengan TEC Coal Pty Ltd, anak perusahaan dari Stanwell Corporation. Adapun layanan pertambangan tersebut terletak di Tambang Meandu Queensland, Australia.

    Perpanjangan kontrak berlangsung hingga Juni 2026, dengan nilai kontrak sekitar AUD200 juta per tahun. Dalam kontrak yang telah diperbarui itu, BUMI Australia akan mempertahankan skala operasional saat ini. dengan produksi tahunan sekitar 35 juta bank cubic meters (bcm) dan volume batu bara sekitar 7 juta ton.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79