Logo
>

Beras Analog Sagu Bisa Jadi Alternatif Pangan Utama

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Beras Analog Sagu Bisa Jadi Alternatif Pangan Utama

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa beras analog sagu menjanjikan sebagai solusi alternatif utama menghadapi kelangkaan beras.

    Menperin menyoroti potensi besar Indonesia dengan lahan sagu seluas 5,5 juta hektar yang mampu menghasilkan hingga 34,3 juta ton pati sagu.

    Dalam mendukung ketahanan pangan dalam negeri, pemerintah memprioritaskan pencarian sumber pangan alternatif, dengan sagu menjadi fokus utama, ungkap Menperin di Jakarta pada hari Senin 25 Maret 2024.

    Ia menegaskan bahwa beras analog sagu tidak hanya menjadi opsi pengganti beras, tetapi juga dianggap lebih sehat karena kandungan pati resisten yang tinggi, berpotensi mencegah diabetes dengan indeks glikemik yang rendah.

    Pentingnya koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait disorot oleh Menperin untuk memastikan pasokan bahan baku tercukupi.

    "Saat industri siap dengan sagu, langkah selanjutnya adalah memastikan pasokan bahan baku yang memadai," katanya.

    Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, mengungkapkan bahwa pemerintah telah bekerja sama dengan beberapa industri besar yang memproduksi pati sagu nasional untuk meningkatkan penggunaannya.

    Meskipun potensi produksi sagu nasional besar, penggunaannya masih rendah, di bawah 30 persen, karena keterbatasan pasokan bahan baku, jelasnya.

    Lebih lanjut, pemerintah bersama industri pati sagu mengembangkan model bisnis dengan memanfaatkan sagu basah dari UMKM sebagai bahan baku utama.

    "Pemanfaatan sagu basah dari UMKM dapat mengurangi oksidasi, memperluas pasokan bahan baku, dan memberikan nilai tambah pada para petani sagu," tambahnya.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.