KABARBURSA.COM - PT MPX Logistics International Tbk (MPXL) mengumumkan pendirian entitas anak usaha baru bernama PT MPX Maritim Nusantara.
Pendirian anak perusahaan yang berlokasi di Jakarta Utara ini bertujuan memperluas jaringan dan kegiatan usaha perseroan di bidang transportasi dan logistik.
Direktur MPX Logistics International James S. Chandra mengatakan, MPX Maritim Nusantara akan fokus pada dua jenis kegiatan usaha utama, yaitu angkutan laut dalam negeri untuk barang umum dan angkutan laut dalam negeri untuk barang khusus, serta aktivitas perusahaan holding.
"Modal disetor perusahaan anak ini berjumlah Rp10 miliar, dengan 100.000 lembar saham, di mana MPXL memiliki 49.999 lembar saham atau setara dengan Rp4,99 miliar, sementara pemegang saham lainnya, Wijaya Candera, memegang 1 lembar saham dengan nominal Rp100.000," ujar James dalam keterbukaan informasi di Jakarta, Kamis, 6 Februari 2025.
Pendirian MPX Maritim Nusantara ini, ungkap James, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi MPX Logistics International. "Sebagai entitas anak, PT MPX Maritim Nusantara akan memperkuat rencana strategis pengembangan usaha Perseroan, memperluas jaringan bisnis, dan menjaga kelangsungan usaha yang berkelanjutan," imbuhnya.
Lebih lanjut, dampak dari pendirian perusahaan anak ini diprediksi akan memperkuat posisi MPXL di sektor transportasi dan logistik, memberikan peluang baru untuk ekspansi, serta meningkatkan daya saing perusahaan dalam industri yang berkembang pesat.
Pendapatan MPXL Naik Signifikan
MPX Logistics International mengumumkan capaikan kinerja positif hingga periode 30 September 2024. Capaian ini disampaikan perseroan di paparan publik tahunan MPXL pada Rabu, 11 Desember 2024. Beberapa hari lalu.
Emiten yang bergerak di bidang pengangkutan dan perdagangan semen, kapur, slag, batu, clinker ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp147,98 miliar. Capaian pendapatan ini meningkat dari Rp97,78 miliar pada 30 September 2023, atau naik 51,34 persen.
Pertumbuhan pendapatan ini diiringi dengan peningkatan laba bruto sebesar 61,07 persen, dari Rp18,27 miliar menjadi Rp29,44 miliar. Margin laba bruto (GPM) turut membaik menjadi 19,89 persen dari sebelumnya 18,69 persen.
Laba sebelum pajak juga mencatatkan pertumbuhan positif, naik 51,26 persen dari Rp9,87 miliar menjadi Rp14,92 miliar. Kenaikan ini berdampak pada peningkatan laba bersih menjadi Rp12,15 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp7,61 miliar. Artinya, laba bersih naik 59,64 persen.
Selain itu, laba per saham dasar MPXL ikut melonjak tajam. Hingga September 2024, laba per saham tercatat sebesar Rp7,36, naik signifikan dari Rp3,84 pada September 2023 atau mengalami kenaikan 91,67 persen.
Kinerja EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) juga menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 79,14 persen. EBITDA MPXL naik dari Rp14,95 miliar menjadi Rp26,78 miliar. Margin EBITDA turut menguat dari 15,29 persen menjadi 18,10 persen.
Dengan pencapaian ini, MPXL menunjukkan efisiensi yang membaik dan strategi bisnis yang solid di tengah tantangan ekonomi. Keberhasilan menjaga pertumbuhan pendapatan dan laba memberikan optimisme terhadap prospek kinerja perusahaan ke depan.
Terkait strategi perseroan pada tahun 2025 adalah meningkatkan komunikasi dengan pelanggan dengan membangun aplikasi CRM (Customer Relationship Management) life tracking, penggunaan armada, dan pemantauan rute yang efisien.
MPXL juga akan meningkatkan perencanaan rute pengiriman untuk mengurangi waktu pengantaran dan efisiensi bahan bakar.
“Meningkatkan Portofolio bisnis melalui ekspansi anak usaha yang bergerak di bidang pengangkutan laut menggunakan armada kapal tongkang yang di perkirakan akan mulai beroperasi pada Kuartal 4 2025,” tulis manajemen MPXL.
Selain itu mendorong pengembangan bisnis penyewaan alat berat yang dipadukan dengan bisnis transportasi dan mengembangkan area pemasaran baru di wilayah Indonesia.
Hingga akhir September 2024, total aset MPXL tercatat sebesar Rp205,5 miliar. Angka ini melonjak 63,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp125,9 miliar. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan kas dan bank, yang tumbuh 33,31 persen dari Rp2,7 miliar pada September 2023 menjadi Rp3,6 miliar tahun ini.
Di sisi lain, total liabilitas MPXL meningkat tajam sebesar 189,18 persen. Pada September 2024, liabilitas mencapai Rp104,9 miliar, naik drastis dibandingkan Rp36,2 miliar pada tahun sebelumnya. Lonjakan liabilitas ini mempengaruhi Debt to Equity Ratio (DER), yang kini berada di level 1,04 dibandingkan 0,40 pada September 2023. Meski demikian, tingkat ekuitas perusahaan masih tumbuh positif, naik 12,28 persen dari Rp89,6 miliar menjadi Rp100,6 miliar.
Dari segi profitabilitas, Return on Assets (ROA) MPXL tercatat sebesar 5,91 persen, sedikit turun dibandingkan dengan 6,05 persen di tahun sebelumnya. Sementara itu, Return on Equity (ROE) justru menunjukkan perbaikan dengan meningkat menjadi 12,07 persen dari 8,49 persen pada periode yang sama tahun lalu. (*)