Logo
>

Bertaburan Film Hollywood, Dua Emiten Bioskop ini Bersinar?

Ditulis oleh Yunila Wati
Bertaburan Film Hollywood, Dua Emiten Bioskop ini Bersinar?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Sejumlah film Hollywood akan mewarnai layar -layar bioskop Tanah Air di semester kedua tahun ini. Dua emiten bioskop diprediksi akan bersinar, mengingat antusiasme warga Indonesia terhadap film Holywood masih sangat tinggi.

    Terdekat ada film Deadpool & Wolverine, kemudian beberapa ke bulan bakal rilis film Transformers One, Venom 3, Gladiator 2, The Lord of The Rings 4, dan Mufasa. Film superhero Amerika Deadpool & Wolverine diproduksi Marvel Studios dan sudah tayang di bioskop-bioskop Tanah Air mulai kemarin.

    Sekilas tentang Deadpool & Wolverine

    Film ini dibintangi oleh Ryan Reynolds yang berperan sebagai Deadpool dan Hugh Jackman sebagai Wolverine. Ini adalah kali ke-34 bagi Marvel Cinematic Universe (MCU) dan merupakan sekuel dari Deadpool yang tayang pada 2016 dan Deadpool 2 pada 2018.

    Kali ini, film tersebut bercerita tentang Wolverine yang sedang dalam proses pemulihan dari luka-lukanya saat bertemu dengan Deadpool, sosok superherp yang selalu banyak bicara. Keduanya lalu memutuskan untuk bekerja sama guna melawan musuh bersama.

    Industri Perfilman Tumbuh Pesat

    Menurut riset BCA Sekuritas, jumlah penonton di seluruh industri perfilman pada kuartal II-2024 tumbuh sebesar 55,3 persen secara kuartalan (QoQ). Pertumbuhan ini didukung oleh penerimaan positif terhadap film domestik serta rilis beberapa film besar dari Hollywood.

    BCA Sekuritas optimis momentum positif ini akan berlanjut hingga paruh kedua 2024. Mereka memproyeksikan bahwa jumlah rilis film Hollywood akan meningkat dengan beberapa judul menarik yang siap memikat penonton.

    BCA Sekuritas juga menyoroti kinerja kuat film Indonesia pada semester I-2024, yang menjadikan 2024 sebagai tahun dengan rekor tertinggi untuk film Indonesia. Jumlah penonton di seluruh industri untuk film domestik mencapai 45,8 juta pada paruh pertama 2024, sudah mencapai 80 persen dari puncak 2022 yang sebesar 57 juta.

    Sejauh ini, film-film dengan pendapatan tertinggi di pasar domestik didominasi oleh judul-judul lokal. Beberapa film yang berhasil meraih penonton terbanyak adalah:

    • Agak Laen: 9,1 juta penonton
    • Vina: Sebelum 7 Hari: 5,8 juta penonton
    • Ipar Adalah Maut: 4,6 juta penonton
    • Badarawuhi di Desa Penari: 4,0 juta penonton
    • Siksa Kubur: 4,0 juta penonton

    Dengan tren ini, industri perfilman Indonesia menunjukkan potensi besar untuk terus berkembang dan menarik minat penonton, baik melalui karya lokal maupun film-film internasional yang masuk ke pasar domestik.

    Pertumbuhan CNMA

    Meskipun pembagian antara judul film domestik dan internasional tidak terlalu berdampak pada margin perusahaan, BCA Sekuritas mengamati bahwa preferensi konsumen terhadap film lokal yang semakin kuat dapat mengurangi ketergantungan Cinema XXI, yang dikelola oleh PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA), pada film Hollywood.

    Diversifikasi Penayangan oleh CNMA

    BCA Sekuritas mencatat bahwa CNMA telah melakukan diversifikasi dengan menayangkan judul internasional non-Hollywood, seperti How to Make Millions Before Grandma Dies dari Thailand yang menarik 3,3 juta penonton dan Exhuma dari Korea Selatan yang meraih 2,6 juta penonton. Langkah ini menunjukkan adaptasi CNMA terhadap preferensi pasar yang semakin beragam, berbeda dengan pesaingnya, CGV Cinemas (unit PT Graha Layar Prima Tbk/BLTZ), yang lebih sering menampilkan film-film niche.

    Proyeksi Keuangan CNMA

    BCA Sekuritas memperkirakan laba bersih CNMA pada kuartal II-2024 akan naik sekitar 148 persen secara kuartalan (QoQ) menjadi Rp351 miliar. Peningkatan ini didorong oleh lonjakan jumlah penonton dan basis rendah pada kuartal I-2024. Menurut data Cinepoint, total penonton bioskop mencapai 71 juta di semester I-2024, dengan 66 persen dari film domestik.

    Dengan pangsa pasar tiket sebesar 70 persen, CNMA diperkirakan meraih 50 juta penonton, menghasilkan pendapatan sekitar Rp1,1 triliun pada semester I-2024, dengan asumsi harga tiket tetap stabil seperti pada kuartal I-2024.

    Leverage Operasional dan Target Pertumbuhan

    Meskipun kuartal I-2024 lemah dengan pencapaian laba bersih hanya 14 persen dari target tahun fiskal 2024, peningkatan pendapatan di kuartal II-2024 diharapkan dapat meningkatkan leverage operasional. BCA Sekuritas menilai bahwa CNMA berada dalam posisi yang baik untuk mencapai target pertumbuhan laba bersih sebesar 50,2 persen pada tahun 2024.

    Dengan langkah-langkah diversifikasi dan adaptasi terhadap preferensi pasar, CNMA menunjukkan potensi untuk terus berkembang dalam industri perfilman yang semakin dinamis dan kompetitif.

    Posisi CNMA dan BLTZ

    Berdasarkan materi paparan publik perusahaan, per 31 Desember 2023, Cinema XXI yang dikelola oleh PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) memiliki 240 bioskop dengan total 1.280 layar di 60 kota di seluruh Indonesia. Pesaingnya, CGV Cinemas yang dikelola oleh PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ), menambah 3 bioskop baru hingga total menjadi 71 bioskop per akhir 2023.

    Ekspansi Platinum Cineplex oleh RAAM

    Sementara itu, unit bisnis perfilman PT Tripar Multivision Plus Tbk (MVP), yang dikenal dengan nama RAAM, melalui Platinum Cineplex terus melebarkan jaringannya. RAAM baru-baru ini mengumumkan penandatanganan kerjasama (MoU) dengan Metland Cibitung.

    Dalam siaran pers pada 18 Juli 2024, RAAM mengumumkan bahwa kerjasama ini dilakukan oleh Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk (MTLA), Anhar Sudradjat, dan Direktur PT Platinum Sinema, Amit Ramesh Jethani, pada 17 Juli 2024 di kawasan komersial Milenia City, Metland Cibitung. Bioskop Platinum Cineplex akan menjadi salah satu tenant entertainment utama yang berdiri di atas lahan seluas sekitar 1.300 meter persegi.

    Fokus Ekspansi ke Kota Tier 2 dan Tier 3

    RAAM menyatakan bahwa Platinum Cineplex akan terus fokus membangun bioskop di kota tier 2 dan tier 3. Langkah ini bertujuan untuk lebih menjangkau masyarakat Indonesia dan menciptakan pemerataan persebaran bioskop di seluruh negeri.

    Ekspansi yang dilakukan oleh RAAM melalui Platinum Cineplex menunjukkan komitmen perusahaan dalam memperluas jangkauan layanan hiburan, terutama di kota-kota yang lebih kecil. Sementara itu, CNMA dan BLTZ terus memperkuat posisi mereka di pasar dengan menambah jumlah bioskop dan layar. Kompetisi yang semakin ketat ini diharapkan dapat memberikan pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat Indonesia dan mendorong pertumbuhan industri perfilman tanah air.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79