Logo
>

BI Luncurkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030

Ditulis oleh Yunila Wati
BI Luncurkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Hari ini, Bank Indonesia (BI) meluncurkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa peluncuran ini merupakan kelanjutan dari BSPI 2019-2025. Acara tersebut diadakan bersamaan dengan pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Perry menjelaskan bahwa dalam BSPI 2030, akselerasi digitalisasi pembayaran nasional akan difokuskan pada lima inisiatif utama. Inisiatif ini meliputi modernisasi infrastruktur pembayaran retail, wholesale, dan data; konsolidasi industri pembayaran nasional; inovasi dan akselerasi digital; perluasan kerja sama internasional; dan pengembangan rupiah digital.

    "Modernisasi infrastruktur pembayaran retail, wholesale, dan data, konsolidasi industri pembayaran nasional, inovasi dan akselerasi digital, perluasan kerjasama internasional, dan pengembangan rupiah digital," kata Perry.

    Lebih lanjut, Perry menyatakan bahwa kerja sama sistem pembayaran berbasis QR code antarnegara akan terus diperluas. Setelah sukses dengan Malaysia, Thailand, dan Singapura, BI telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama QR dengan Korea Selatan, Uni Arab Emirat, Jepang, dan India.

    "Ke depan, Asia akan terintegrasi pembayaran melalui QR dan juga melalui fast payment," jelasnya.

    Pada momentum penyelenggaraan FEKDI 2024, Perry juga mengumumkan peluncuran pengembangan kartu kredit Indonesia segmen pemerintah dengan fitur online payment virtual card tokenisasi.

    "Fitur QRIS dalam kartu kredit Indonesia ini akan diperluas untuk memudahkan transaksi belanja pemerintah tidak hanya untuk perjalanan, tapi juga untuk membeli produk-produk UMKM karya-karya bangsa dan dengan demikian mendorong inklusivitas dan digitasi UMKM," tambahnya.

    Dengan peluncuran BSPI 2030, BI berkomitmen untuk terus mendorong inklusivitas keuangan dan mempercepat digitalisasi di Indonesia, menjadikan sistem pembayaran nasional lebih efisien, aman, dan terintegrasi dengan standar internasional.

    QRIS dan Transaksi di Korsel

    Sistem pembayaran QR Code Indonesian Standard (QRIS) akan segera dapat digunakan untuk transaksi pembayaran di Korea Selatan (Korsel).

    Implementasi ini merupakan bagian dari upaya peningkatan integrasi dan kemudahan transaksi lintas negara antara Indonesia dan Korea Selatan.

    Dengan QRIS, pengguna di Indonesia akan dapat melakukan pembayaran dengan mudah di berbagai merchant di Korea Selatan tanpa perlu menukar mata uang atau menggunakan metode pembayaran lain yang mungkin tidak familiar.

    Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi wisatawan dan pelaku bisnis dari kedua negara.

    Selain itu, langkah ini juga menunjukkan kemajuan dalam kolaborasi ekonomi dan teknologi antara Indonesia dan Korea Selatan, mendukung pertumbuhan ekonomi digital di kedua negara.

    Kerja sama dalam bidang keuangan ini diinisisasi oleh Bank Indonesia (BI) dengan Bank of Korea (BoK).

    Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Gubernur BI Perry Warjiyo dengan Gubernur BoK Ree Chang-yong terkait pembayaran berbasis QR code, Senin, 15 Juli 2024 kemarin.

    Perry menjelaskan, kerja sama pembayaran berbasis QR code dimaksud bertujuan untuk mengakselerasi kerja sama terkait interkoneksi dan interoperabilitas pembayaran lintas negara dengan menggunakan QR code, yakni QRIS dan QR Code pembayaran Korea Selatan yang akan ditentukan oleh BoK.

    “Kerja sama ini akan membangun kerangka yang memfasilitasi pembayaran berbasis QR code antar kedua negara, termasuk operator sistem pembayaran atau penyedia jasa pembayaran,” kata Perry.

    Melalui kerja sama ini, kedua negara sepakat mengimplementasikan konektivitas pembayaran berbasis QR code. Inisiasi kerja sama ini akan ditindaklanjuti dengan pengembangan interkoneksi dilanjutkan dengan tahap uji coba sebelum implementasi dilakukan secara penuh.

    Menurut Perry, implementasi kerja sama ini akan mendukung transaksi antar masyarakat di kedua negara tersebut dalam rangka mendorong ekonomi dan keuangan digital di Indonesia dan Korea Selatan mengingat antara lain tingginya jumlah turis antar kedua negara.

    “Kerja sama pembayaran berbasis QR code antara BI dan BoK akan memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan,” ujarnya.

    “Selain itu, konektivitas pembayaran lintas negara juga perlu disinergikan dengan skema mata uang lokal dalam transaksi bilateral untuk mendukung stabilitas makroekonomi dan meningkatkan efisiensi,” sambung Perry.

    Lebih lanjut Perry menyebutkan, kerja sama itu diharapkan dapat mendukung terwujudnya sistem pembayaran lintas negara antara Indonesia dan Korea Selatan yang lebih efisien, cepat, inklusif dan transparan.

    “Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat dan memperluas kerja sama internasional dengan bank sentral dan otoritas terkait lainnya di internasional dalam mendorong konektivitas pembayaran lintas batas,” ucapnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79