Logo
>

Bisnis Bank Digital Masih Lesu, Ada Apa ?

Ditulis oleh KabarBursa.com
Bisnis Bank Digital Masih Lesu, Ada Apa ?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Hampir semua bank digital mencatat kinerja finansial bervariasi selama sembilan bulan pertama tahun 2023, atau kuartal III/2023. Pada catatan tersebut, tergambar bahwa beberapa bank digital berhasil meraih keuntungan yang mencolok, sementara yang lain masih terjebak dalam lesunya kinerja perusahaan.

    Bank Raya (AGRO) dan Superbank memberikan gambaran terperinci terkait hal ini. Menurut Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin, alasan di balik perlambatan kinerja perusahaan, bahkan hingga merugi, yang dihadapi oleh sejumlah pemain baru ini erat kaitannya dengan transformasi digital.

    Saat ditanya mengapa bank digital mengalami kerugian [atau penurunan], ya terus terang saja, suatu model bisnis baru membutuhkan modal yang kuat untuk dibakar-bakar, misalnya untuk promosi guna memperkenalkan produk, paparnya dalam wawancara dengan Bisnis pada Selasa (14/11/2023).

    Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa dalam transformasi digital sebuah bank, aspek yang perlu diperhatikan tidak hanya terbatas pada hal-hal teknis seperti infrastruktur, jaringan, teknologi informasi, konsep bisnis, model operasional, dan proses bisnis. Baginya, bank digital juga harus memperhatikan faktor manusia, atau yang disebut sebagai human capital, untuk memastikan keberhasilan dan kelangsungan dari transformasi digital tersebut.

    Amin menambahkan bahwa penurunan kinerja bank-bank tersebut tidak akan mengalami fluktuasi yang signifikan. Pasalnya, baik bank digital milik Himbara maupun bank milik swasta diyakini mampu eksis, karena memiliki jejaring dan modal yang kuat.

    Saat ini, beberapa bank digital masih menghadapi lesunya kinerja perusahaan. Contohnya, PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) mencatat laba bersih sebesar Rp14,67 miliar pada akhir September 2023. Meski demikian, capaian ini mengalami penurunan sebesar 54,81 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari posisi per September 2022 yang mencapai Rp32,47 miliar. Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia, menjelaskan bahwa perlambatan kinerja keuangan pada kuartal III/2023 secara umum terjadi karena strategi perusahaan untuk bertransformasi.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi