Logo
>

Bitcoin Anjlok ke Bawah USD109.000, Sinyal Teknikal Sangat Jual

Bitcoin jatuh di bawah USD109.000, memicu likuidasi USD275 juta dan sinyal teknikal harian tunjukkan sangat jual, pasar cemas jelang opsi senilai USD22 miliar berakhir.

Ditulis oleh Yunila Wati
Bitcoin Anjlok ke Bawah USD109.000, Sinyal Teknikal Sangat Jual
Bitcoin. Foto: Freepik.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga Bitcoin kembali tergelincir tajam pada penutupan perdagangan Jumat, 25 September 2025. Anjloknya harga bitcoin bahkan menembus level terendah dalam lebih dari tiga pekan, yaitu di bawah USD109.000.

    Aksi jual besar-besaran memicu likuidasi posisi long senilai $275 juta. Sementara sinyal teknikal harian kini mengarah ke “sangat jual”, menambah kekhawatiran investor menjelang jatuh tempo opsi senilai USD22 miliar pada Jumat.

    Pergerakan Bitcoin sepanjang pekan ini ditandai oleh meningkatnya tekanan jual. Setelah sempat bertahan di kisaran USD112.000, harga tertekan hingga ke level USD108.700, dan langsung memicu gelombang likuidasi pada posisi leverage bullish. 

    Menurut data, total posisi long senilai USD275 juta terpaksa ditutup. Ini menjadi salah satu sesi paling volatil di bulan September.

    Faktor utama di balik tekanan ini adalah jatuh tempo kontrak opsi Bitcoin senilai USD22 miliar yang akan berakhir pada Jumat. Mayoritas kontrak put (jual) diposisikan di area USD95.000–USD110.000, sehingga jika harga gagal bertahan di atas USD110.000, opsi put berpotensi memperoleh keuntungan bersih sekitar USD1 miliar. 

    Hal ini menciptakan ketidakpastian dan memperkuat aksi defensif di kalangan trader.

    Data dari bursa derivatif juga memperlihatkan pola berbeda. Di Binance, trader utama mengurangi eksposur long pada Selasa dan Rabu, yang membuat rasio long-to-short turun ke 1,7x, dan menjadi yang terendah dalam 30 hari terakhir. Meski sempat pulih ke 1,9x, tren masih condong berhati-hati. 

    Sebaliknya, di OKX, whale dan market maker menambah posisi long dengan rasio mencapai 4,2x, level tertinggi dua pekan, sebelum terjebak penurunan harga yang memaksa mereka mengurangi leverage dengan kerugian.

    Jika dilihat dari indikator teknikal, sangat jelas adanya tekanan bearish. Relative Strength Index (RSI) harian berada di 41, mencerminkan momentum negatif. MACD memperlihatkan sinyal jual kuat, sementara ADX di atas 50, menandakan tren penurunan yang solid. 

    Indikator lain seperti CCI, ROC, dan Bull/Bear Power semuanya menunjukkan kecenderungan jual. Dari 8 indikator teknikal utama, seluruhnya mengonfirmasi sinyal jual, sehingga rangkuman teknikal hari ini berada di posisi “sangat jual”. 

    Moving average jangka pendek hingga menengah juga menambah tekanan, dengan mayoritas memberikan sinyal jual, meski jangka panjang (MA100 dan MA200) masih sedikit netral ke arah beli.

    Dari perspektif pasar derivatif, premi futures dua bulan tetap stabil di kisaran 5 persen, level yang dianggap netral. Hal ini menandakan minat untuk membuka posisi bullish baru masih terbatas, tetapi di sisi lain, tidak ada indikasi agresif dari pihak bearish. 

    Open interest futures tetap kuat di USD79 miliar meskipun turun tipis 3 persen dalam dua hari terakhir.

    Faktor fundamental turut menekan sentimen. Kekhawatiran mengenai potensi shutdown pemerintahan AS menambah risiko di pasar, di tengah komentar hati-hati dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell terkait kondisi pasar tenaga kerja. 

    Di sisi lain, arus masuk ke ETF Bitcoin senilai USD241 juta pada Rabu menunjukkan masih adanya optimisme investor institusi yang melihat koreksi ini sebagai peluang akumulasi.

    Pasar Asia juga memberi sinyal netral. Tether (USDT) diperdagangkan dengan premi tipis 0,3 persen terhadap USD/CNY, menunjukkan bahwa sebagian trader masih menambah modal ke pasar kripto, bukan keluar dari aset digital. 

    Hal ini menambah keyakinan sejumlah analis bahwa tekanan jual besar-besaran kemungkinan akan mereda setelah opsi September berakhir.

    Secara keseluruhan, Bitcoin berada dalam tekanan teknikal jangka pendek dengan sinyal harian yang konsisten mengarah pada sangat jual. Jika harga gagal menembus kembali ke atas $110.000, dominasi opsi put akan semakin menekan pasar. 

    Namun, stabilitas premi futures, arus masuk ETF, serta sentimen netral di pasar stablecoin memberikan ruang bagi pemulihan setelah opsi kadaluarsa. Dalam jangka pendek, volatilitas tetap tinggi, dan level USD108.000–USD110.000 menjadi area kunci yang menentukan arah pergerakan Bitcoin berikutnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79