KABARBURSA.COM - Harga Bitcoin pada Jumat pagi, 3 Oktober 2025, masih menunjukkan kekuatan meski bergerak fluktuatif. Aset kripto terbesar di dunia ini tercatat berada di level Rp1.996.708.919 per BTC, turun tipis 0,35 persen atau Rp6.972.152 dibandingkan sesi sebelumnya.
Namun, dalam perdagangan real-time sekitar pukul 09.52 WIB, harga justru rebound ke Rp1.980.000.000, naik 0,72 persen. Gerakan ini menandakan volatilitas tinggi, tetapi secara keseluruhan tren jangka pendek masih berpihak pada pembeli.
Sinyal Teknikal: Dominasi Sentimen Bullish
Indikator teknikal harian Bitcoin menunjukkan sinyal sangat beli (strong buy). Dari 7 indikator utama, 6 memberikan sinyal beli, sementara hanya 1 yang menunjukkan jual. RSI (14) berada di 66,8, menandakan tren bullish masih kuat meski sudah mendekati area jenuh beli.
Stochastic dan Stochastic RSI sama-sama berada di atas 97–98, sinyal bahwa pasar sedang dalam kondisi overbought. Hal ini memberi peringatan bahwa koreksi jangka pendek bisa saja muncul, namun tren dominan masih mendukung kenaikan.
Sementara itu, MACD (12,26) justru memberi sinyal jual, mengindikasikan ada potensi divergensi momentum. Namun indikator lain seperti ADX (52,13), CCI (155,29), hingga Williams %R (-0,65) memperkuat sinyal bullish dengan kecenderungan pasar masih didorong oleh kekuatan beli.
Volatilitas tinggi yang tercermin dari ATR (Average True Range) mengindikasikan pergerakan harga akan cukup lebar dalam waktu dekat.
Seluruh moving average dari jangka pendek hingga panjang (MA5, MA10, MA20, MA50, MA100, MA200) memberikan sinyal beli. Ini menegaskan tren kenaikan Bitcoin masih terjaga. Harga saat ini berada jauh di atas MA200 (sekitar Rp1,73 miliar), memberikan ruang stabil bagi investor jangka panjang.
Untuk pivot point, area support penting berada di sekitar Rp1,93–1,96 miliar, sementara area resisten kuat di kisaran Rp1,99–2,01 miliar. Jika Bitcoin mampu menembus di atas Rp2 miliar secara konsisten, ruang menuju level psikologis baru lebih terbuka.
Rekomendasi untuk Investor
Bagi investor jangka pendek, kondisi teknikal saat ini mengisyaratkan peluang masih terbuka untuk melanjutkan kenaikan, meski risiko koreksi jangka pendek perlu diwaspadai mengingat indikator sudah masuk zona jenuh beli. Strategi yang bijak adalah buy on dip atau melakukan pembelian ketika harga terkoreksi ke area support.
Sementara untuk investor jangka panjang, tren bullish masih solid dan dukungan teknikal tetap kuat. Selama harga mampu bertahan di atas Rp1,9 miliar, momentum kenaikan Bitcoin dinilai masih sehat.
Secara keseluruhan, Bitcoin masih menunjukkan fundamental teknikal yang kuat. Kombinasi tren bullish, dukungan moving average, dan sentimen pasar yang positif memperlihatkan bahwa mata uang kripto ini tetap menjadi primadona di tengah volatilitas.
Namun, disiplin dalam mengatur posisi sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi potensi koreksi setelah reli panjang.(*)