Logo
>

Bitcoin Tembus USD94.000, ini Faktor yang Menggerakkan Harga

Bitcoin diprediksi terus menguat di kisaran USD94.000, sementara XRP memimpin penguatan altcoin di tengah persetujuan ETF.

Ditulis oleh Syahrianto
Bitcoin Tembus USD94.000, ini Faktor yang Menggerakkan Harga
Ilustrasi koin-koin mata uang kripto, antara lain Bitcoin dan Ethereum. (Foto: Unsplash/Art Rachen)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Bitcoin diperdagangkan di atas USD94.000 pada Senin, memperkuat posisinya sebagai aset stabil yang dianggap setara dengan emas atau dolar Amerika Serikat. Analis di NYDIG Research mencatat adanya perubahan persepsi investor terhadap Bitcoin, dari sekadar instrumen spekulatif menjadi sarana penyimpanan nilai jangka panjang. Tren ini sejalan dengan perkembangan ekonomi global, termasuk kebijakan perdagangan terbaru Amerika Serikat.

    Sementara itu, XRP mencatatkan kenaikan hampir 8 persen, memimpin penguatan di antara altcoin utama setelah regulator menyetujui ETF ProShares yang terkait dengan tiga produk berjangka yang dijadwalkan diluncurkan pada 30 April. Aset kripto lain seperti Cardano (ADA) naik lebih dari 3 persen, sementara BNB Chain (BNB) dan Solana mencatatkan kenaikan lebih kecil. Monero sempat melonjak 40 persen hingga mencapai USD371 sebelum akhirnya menetap di USD268, mencatatkan kenaikan 17 persen dalam 24 jam. Harga Ether (ETH) tercatat tidak banyak berubah.

    Arthur Hayes, mantan CEO BitMEX, menyebutkan bahwa altcoin berpotensi mengalami reli lebih lanjut jika Bitcoin mampu melewati puncak sebelumnya di level USD110.000. Namun, Hayes juga mengingatkan bahwa tidak semua altcoin akan memperoleh manfaat yang sama dari kenaikan ini. Analis Moustache berpendapat bahwa fase terburuk sudah berlalu, dan momentum kenaikan untuk altcoin mulai terbentuk.

    Crypto Rover mengamati terjadinya pemutusan tren turun selama 140 hari, yang menjadi sinyal potensi pertumbuhan. Wimar.X memproyeksikan terjadinya lonjakan bersejarah pada altcoin, mengacu pada pola triple-bottom dan potensi kapitalisasi pasar kripto yang mencapai USD15 triliun. Meski demikian, proyeksi ini tetap membawa risiko tinggi mengingat volatilitas pasar yang signifikan.

    Saat ini, Bitcoin menguasai 63,4 persen dari total kapitalisasi pasar aset kripto. Indeks Altcoin, yang mengukur kinerja altcoin dibandingkan Bitcoin, berada di level 18, angka yang menunjukkan kekuatan altcoin masih terbatas. Ini mengindikasikan bahwa dominasi Bitcoin mungkin akan menunda terjadinya kenaikan berkelanjutan di pasar altcoin.

    Bitcoin (BTC) saat ini diperdagangkan di kisaran USD94.404, mencatatkan kenaikan harian sebesar 0,68 persen, kenaikan mingguan 10,80 persen, dan kenaikan bulanan 11,87 persen. Secara year-to-date, Bitcoin mengalami kenaikan tipis 1,13 persen, sementara dalam setahun terakhir, aset ini membukukan kenaikan kuat sebesar 48,86 persen. Kapitalisasi pasar Bitcoin tercatat sekitar USD1,87 triliun, dengan volume perdagangan 24 jam mencapai USD32,83 miliar, mendekati level psikologis kritis USD100.000.

    Dari sisi teknikal, Bitcoin saat ini bergerak dalam pola bullish ascending channel yang kuat, setelah berhasil menembus resistance kunci di atas USD90.000. Resistance terdekat kini berada di kisaran USD96.000–USD98.000. Jika mampu menembus resistance ini dengan bersih, Bitcoin berpotensi melanjutkan kenaikan ke rentang USD100.000–USD106.000, di mana aksi ambil untung besar-besaran diperkirakan terjadi.

    Jika mengalami penolakan di level saat ini, support terdekat berada di USD91.800, dengan potensi koreksi lebih dalam menuju USD88.000. Indikator teknikal menunjukkan tren netral ke bullish, dengan momentum tinggi namun mulai muncul tanda-tanda awal kelelahan pasar.

    Dari sisi fundamental, Bitcoin didukung oleh arus masuk institusional yang besar, di mana ETF spot Bitcoin mencatatkan arus masuk bersih lebih dari USD3,4 miliar pekan lalu, didominasi oleh pasar Amerika Serikat. Analis ETHNews mencatat bahwa konsolidasi Bitcoin di kisaran saat ini dianggap “sehat” dan memperbesar peluang terjadinya reli makro global, terutama dengan meningkatnya minat bank sentral terhadap aset alternatif seperti emas dan Bitcoin.

    Prediksi Harga Bitcoin dari Standard Chartered

    Standard Chartered kembali mengumumkan prediksinya mengenai pergerakan harga Bitcoin. Menurut analis mereka, Geoff Kendrick, Bitcoin diperkirakan dapat mencapai USD120.000 pada Kuartal II 2025. Dalam laporan yang dilansir dari Coindesk pada Selasa, 29 April 2025, Kendrick menilai bursa kripto akan mendapat dampak positif dari pergeseran alokasi dana investor, terutama dari pasar Amerika Serikat.

    Menurut Kendrick, Bitcoin berpotensi mencapai rekor harga baru pada akhir tahun ini, dengan target USD200.000. Beberapa faktor yang mendukung proyeksi bullish ini antara lain premium obligasi pemerintah AS yang berada pada level tertinggi dalam dua belas tahun, serta aktivitas akumulasi yang terus menguat oleh "whales" (investor besar).

    Aktivitas ini turut didorong oleh meningkatnya minat terhadap Exchange-Traded Funds (ETF) yang menunjukkan adanya reallocasi aset aman dari emas ke Bitcoin. Kendrick menyatakan bahwa Bitcoin mungkin menjadi pilihan lindung nilai yang lebih baik dibandingkan emas, terutama dalam menghadapi risiko terhadap sistem keuangan global.

    Analisis waktu transaksi juga menunjukkan bahwa investor mulai mencari aset di luar pasar domestik. Hal ini mencerminkan pergeseran fokus dari aset tradisional ke alternatif seperti Bitcoin. Dengan faktor-faktor ini, Standard Chartered memperkirakan potensi pertumbuhan lebih lanjut bagi Bitcoin dalam waktu dekat. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.