KABARBURSA.COM - Pasar kripto kembali bergejolak pada Sabtu, 27 September 2025, dengan Bitcoin melemah tipis namun tetap menunjukkan tren penurunan dalam sepekan terakhir. Tekanan teknikal yang memunculkan sinyal "sangat jual" memperlihatkan pasar berada di fase rentan, meski sebagian altcoin masih mencoba bertahan di zona hijau.
Bitcoin, aset kripto dengan kapitalisasi terbesar, turun 0,70 persen dalam 24 jam terakhir dan anjlok 5,05 persen dalam sepekan. Harga kini berada di kisaran USD109.542 per koin atau sekitar Rp1,82 miliar, menegaskan tren korektif setelah sebelumnya sempat menguat di level psikologis lebih tinggi.
Penurunan ini memperlihatkan investor cenderung mengurangi eksposur pada aset berisiko, seiring sentimen global yang masih dibayangi ketidakpastian arah suku bunga bank sentral Amerika Serikat.
Ethereum menjadi pengecualian dengan kenaikan harian 1,51 persen ke Rp69,09 juta per koin, meski secara mingguan masih tertekan hampir 10 persen. Binance Coin (BNB) melemah 0,34 persen harian dan 2,37 persen sepekan ke Rp16,01 juta per koin.
Sementara Cardano (ADA) mencatat kenaikan harian 0,95 persen meski secara mingguan turun lebih dari 11 persen. Pergerakan beragam ini memperlihatkan bahwa sebagian investor mulai melakukan rotasi ke altcoin setelah dominasi Bitcoin melemah.
Dari sisi teknikal, kondisi Bitcoin menunjukkan tanda peringatan serius. Indikator harian memperlihatkan sinyal sangat jual, dengan RSI turun ke 41,3 yang menandakan momentum bearish masih dominan. MACD dan ROC berada di zona negatif, mengonfirmasi tren pelemahan, sementara ADX yang tinggi di atas 47 menandakan kekuatan tren turun masih solid.
Tekanan makin jelas dengan dominasi moving average jangka pendek hingga menengah yang konsisten memberi sinyal jual. Hanya MA100 dan MA200 yang masih mengindikasikan potensi dukungan, namun posisinya jauh di bawah harga saat ini, sehingga lebih merefleksikan support jangka panjang ketimbang peluang rebound cepat.
Volatilitas tinggi juga tercermin dari ATR, yang menandakan pergerakan harga Bitcoin berisiko semakin liar dalam jangka pendek. Pivot point menunjukkan area support kuat berada di sekitar Rp1,80 miliar, sementara resistensi terdekat bertahan di Rp1,85–1,86 miliar.
Selama harga belum mampu menembus area resistensi ini, potensi tekanan jual tetap dominan.
Sentimen dan Implikasi bagi Investor
Pasar kripto saat ini berada di persimpangan. Data inflasi AS yang sejalan dengan perkiraan memang meredakan sebagian kekhawatiran tentang laju suku bunga, tetapi investor tetap cenderung berhati-hati karena prospek kebijakan The Fed belum sepenuhnya jelas.
Koreksi mingguan Bitcoin juga memperlihatkan adanya aksi ambil untung setelah reli panjang di bulan sebelumnya.
Bagi investor, sinyal teknikal "sangat jual" menjadi peringatan penting untuk mengelola risiko. Aksi defensif dengan mengurangi posisi jangka pendek atau melakukan lindung nilai dapat menjadi strategi bijak.
Investor jangka panjang mungkin melihat fase ini sebagai peluang akumulasi bertahap, tetapi disiplin terhadap level support kunci sangat dibutuhkan. Mengingat volatilitas pasar kripto yang tinggi, pendekatan terukur dengan manajemen risiko yang ketat menjadi kunci untuk bertahan di tengah gejolak.(*)