Logo
>

BNI Biayai Barito Group untuk Akuisisi PLTB Sidrap

Ditulis oleh Syahrianto
BNI Biayai Barito Group untuk Akuisisi PLTB Sidrap

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendukung akuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap senilai USD110 juta oleh PT Barito Wind Energy, anak perusahaan PT Barito Renewables Energy Tbk (Barito Renewables).

    Akuisisi tersebut melibatkan pembelian 99,99 persen saham PT UPC Sidrap Bayu Energi (Sidrap), pemilik PLTB Sidrap yang memiliki kapasitas 75 megawatt (MW), dari beberapa perusahaan termasuk UPC Renewables Asia Pacific Holdings Pte. Ltd., ACEN Renewables International Pte. Ltd., UPC Renewables Asia III Limited, Sidrap (HK) Limited, dan Sunedison Sidrap B.V.

    “Pendanaan ini merupakan langkah strategis bagi BNI dalam memperkuat portofolio pembiayaan di sektor energi ramah lingkungan,” kata Sekretaris Perusahaan BNI Okki Rushartomo, Kamis, 2 Mei 2024.

    Secara rinci, nilai akuisisi tersebut terdiri dari Tranche A sebesar USD70 juta untuk pendanaan akuisisi dan Tranche B sebesar USD40 juta untuk Keperluan Umum Perusahaan.

    Bagian penting dari akuisisi ini adalah PT UPC Operation and Maintenance Indonesia (OMI), yang menjadi komponen kunci dalam mendukung operasional Sidrap.

    "BNI percaya bahwa PLTB Sidrap memiliki potensi untuk menghasilkan energi listrik yang bersih dan berkelanjutan serta membantu mengurangi emisi gas rumah kaca," tutur Okki.

    Ini sejalan dengan komitmen Perusahaan untuk mendukung upaya pemerintah dalam menyediakan dan membangun sumber-sumber energi yang menjadi modal strategis dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.

    “BNI bertekad untuk terus mendukung pengembangan energi bersih di Indonesia sebagai bagian dari kontribusi terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan serta meningkatkan ketahanan energi nasional,” ucapnya.

    BNI telah mengalokasikan kredit hijau sebesar Rp67,4 triliun per akhir Maret 2024, dibandingkan dengan akhir Desember 2020 yang sebesar Rp29,5 triliun, dengan pertumbuhan rata-rata setiap tahun (CAGR) sebesar 23 persen.

    Direktur Manajemen Risiko BNI David Pirzada, dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin, 29 April, mengatakan bahwa penyaluran kredit hijau tersebut sekarang memiliki porsi 14,2 persen dari total pinjaman grosir. Pada Desember 2020, porsi kredit hijau hanya sebesar 7,8 persen.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.