KABARBURSA.COM - Direktur PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY) Hendra Kurniawan melakukan investasi dengan membeli saham perusahaan tersebut.
Hendra mengungkapkan bahwa ia telah membeli sebanyak 180.600 lembar saham MDIY dengan harga Rp1.750 per saham. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin 30 Desember 2024.
Transaksi ini dilakukan dengan tujuan untuk investasi melalui kepemilikan saham langsung, jelasnya.
Setelah transaksi ini, total kepemilikan saham Hendra Kurniawan di MDIY menjadi 180.600 lembar saham, meningkat signifikan dari sebelumnya yang tidak memiliki saham sama sekali.
Ambil Langkah Signifikan
PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) baru saja menjalan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Akan tetapi, jajaran direksinya melepas beberapa jumlah saham ke publik. Apa tujuannya?
Dalam keterangan resmi yang dikutip pada Kamis, 26 Desember 2024, Darwin Cyril Noerhadi, mantan CEO Bursa Efek Jakarta (BEJ) sekaligus figur berpengaruh di industri keuangan, mengambil langkah signifikan dengan melepas sebagian kepemilikan sahamnya di PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MR DIY).
Dalam transaksi yang selesai pada Kamis, 19 Desember 2024, Darwin menjual 52,14 juta saham perseroan dengan harga Rp1.735 per lembar, yang tercatat meningkat sebesar 5,15 persen dibandingkan harga penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp1.650 per saham. Dari transaksi tersebut, Darwin berhasil mengamankan dana segar sebesar Rp90,46 miliar.
Langkah divestasi ini berdampak pada pengurangan porsi kepemilikan saham Darwin dari 573,58 juta lembar (setara dengan 2,28 persen) menjadi 521,44 juta lembar (atau 2,07 persen). Penurunan kepemilikan sebesar 0,2 persen ini sejalan dengan klaim perseroan yang menyebut langkah tersebut bertujuan meningkatkan partisipasi publik dalam kepemilikan saham.
Direktur MR DIY Rika Juniaty Tanzil, mengonfirmasi bahwa divestasi tersebut merupakan strategi untuk mendorong keterlibatan lebih luas dari kalangan investor publik.
Tidak hanya Darwin, aksi serupa juga dilakukan oleh Presiden Direktur MR DIY Edwin Cheah Yew Hong. Edwin, yang merupakan warga negara Malaysia, menjual 4,53 juta lembar saham dengan harga Rp1.735 per saham, menghasilkan dana senilai Rp7,86 miliar.
Sebelum penjualan, Edwin sempat membeli kembali saham MR DIY, masing-masing sebanyak 60.000 lembar dengan harga Rp1.680 dan Rp1.700 per saham, dengan nilai transaksi berturut-turut Rp100,8 juta dan Rp102 juta. Setelah serangkaian transaksi tersebut, jumlah saham Edwin berkurang dari 49,87 juta lembar (0,198 persen) menjadi 45,34 juta lembar (0,18 persen).
Langkah strategis ini menunjukkan upaya MR DIY untuk menciptakan keterbukaan yang lebih luas dalam struktur kepemilikan perusahaan. Dalam konteks pasar modal, upaya ini mencerminkan optimisme perseroan terhadap prospek pertumbuhan dan potensi keterlibatan investor ritel dalam jangka panjang.
Langkah-langkah divestasi oleh para pemangku kepentingan utama ini sekaligus menandakan keseriusan perseroan dalam menjaga hubungan yang baik dengan komunitas investor dan memperkuat posisi MR DIY di pasar saham Indonesia.
Pengelola Jaringan Ritel
Pengelola jaringan ritel MR DIY di Indonesia ini telah mempersiapkan langkah besar dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 19 Desember 2024. Debut ini menandai MDIY sebagai perusahaan tercatat ke-40 di BEI pada tahun 2024, sekaligus menjadi emiten terakhir yang melakukan pencatatan saham pada tahun ini.
Dalam rangka penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) ini, MDIY mematok harga saham sebesar Rp1.650 per lembar, yang berada pada batas bawah kisaran harga penawaran sebelumnya, yakni antara Rp1.650 hingga Rp1.870 per saham.
Total saham yang ditawarkan dalam IPO ini adalah 2.519.039.400 saham, dengan rincian 2.267.135.400 saham berasal dari pemegang saham penjual, Azara Alpina Sdn Bhd, yang mewakili 9 persen dari modal disetor perseroan, dan 251.904.000 saham baru yang diterbitkan oleh perusahaan.(*)