KABARBURSA.COM - PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) resmi mencatatkan saham perdananya atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 10 Maret 2025.
Usai IPO, MINE akan fokus pada pengoptimalisasian peluang bisnis di sektor pertambangan nikel dengan memperbanyak alat berat yang dapat meningkatkan kegiatan operasional.
Direktur Utama MINE Ivo Wangarry menjelaskan, IPO ini merupakan momentum bagi perusahaan untuk memperbesar bisnis dan meningkatkan kinerja finansial secara berkelanjutan.
Menurutnya, peningkatkan modal melalui IPO bisa membuat perusahaan memiliki kemampuan lebih besar untuk mengoptimalkan peluang bisnis di sektor pertambangan dan mendukung program hilirasasi industri nikel yang kini menjadi salah satu fokus pemerintah.
"Komitmen kami adalah menjalankan rencana bisnis yang telah kami sampaikan dalam prospektus dan menggunakan mayoritas dana IPO ini untuk memperkuat fundamental Perseroan,” ujarnya dalam acara IPO di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin, 10 Maret 2025.
Ivo menyatakan, peningkatan jumlah alat berat berpotensi menaikkan kemampuan perusahaan dalam penambangan nikel, sehingga berdampak langsung kepada pendapatan Perseroan.
Program hilirisasi industri nikel di dalam negeri dan meningkatnya kebutuhan dunia terhadap nikel, kata dia, juga akan menjadi peluang bisnis yang baik bagi perusahaan.
"Berkembangnya ekosistem Electric Vehicle (EV/kendaraan listrik) dunia yang membutuhkan dukungan nikel memberi nilai tambah bagi Perseroan untuk meningkatkan keuntungan dalam jangka panjang. Sebagai pelaku bisnis, kami berharap juga dapat mendukung Indonesia sebagai bagian penting dari rantai pasok bahan baku baterai kendaraan listrik dunia," pungkasnya.
Dalam IPO ini, sebanyak 612.665.300 saham ditawarkan kepada para investor dengan 15 persen dari modal ditempatkan. Dengan harga perdana saham sebesar Rp216 per saham, Perseoran memperoleh pendanaan sebesar Rp132,3 miliar.
Selama masa penawaran awal dan umum, IPO MINE mendapat permintaan besar pada pooling yang mengalami oversubscribe hingga 25x. Adapun, MINE menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai underwriter atau penjamin pelaksana emisi efek.
Kinerja Keuangan MINE
Pada 31 Agustus 2024, perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp1,36 triliun, meningkat 40,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 968,05 miliar.
Meningkatnya pendapatan tersebut didorong oleh kenaikan total material movement dari penambangan nikel sebesar 47,0 persen dari 6,7 juta bank cubic meter (bcm) pada tanggal 31 Agustus 2023 menjadi 9,8 juta bcm pada 31 Agustus 2024.
Mengutip data Stockbit, saham MINE langsung mengalami lonjakan signifikan sebesar 25 persen atau 54 poin ke level 270 pada perdagangan pagi ini. Adapun, MINE memulai perdagangan level 216 sebelum melonjak tajam ke 270.
Menilik Prospek Bisnis MINE, Seberapa Menarik Dikoleksi?
Sebelumnya diberitakan, MINE telah menjalin kerja sama dengan berbagai mitra strategis, termasuk PT Weda Bay Nickel (WBN), yang merupakan bagian dari PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), serta perusahaan global seperti Tsingshan dan Eramet.
MINE telah memainkan peran penting dalam mendukung operasional pertambangan di Teluk Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara, serta di Morowali, Sulawesi Tengah melalui kemitraannya dengan PT Hengjaya Mineralindo (HNI), anak usaha Tsingshan lainnya yang bekerja sama dengan Nickel Industry dari Australia.
Sejak 2019, MINE telah mendapatkan kontrak konstruksi hauling road dari WBN, yang kemudian berkembang menjadi penyedia jasa penambangan utama bagi perusahaan tersebut sejak 2020.
Dengan pengalaman lebih dari dua dekade dalam industri jasa tambang, perusahaan ini terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di sektor pertambangan nikel Indonesia.
Optimisme terhadap masa depan bisnis PT Sinar Terang Mandiri Tbk semakin meningkat seiring dengan tren global yang mengarah pada transisi energi bersih, khususnya dalam adopsi kendaraan listrik (EV).
Nikel menjadi salah satu komponen utama dalam produksi baterai kendaraan listrik, dan Indonesia sebagai produsen nikel terbesar dunia dengan cadangan lebih dari 20 persen dari total global memiliki posisi strategis dalam rantai pasok industri ini.
Menurut riset dari Wood Mackenzie, permintaan kendaraan listrik diprediksi akan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang, yang secara langsung akan mendorong peningkatan permintaan nikel.
Pada 2023, produksi nikel Indonesia mencapai sekitar 1,8 juta metrik ton, dan angka ini diperkirakan akan terus bertumbuh seiring dengan ekspansi industri baterai EV.
PT Sinar Terang Mandiri Tbk memiliki peluang besar untuk mengambil bagian dalam pertumbuhan industri ini dengan memanfaatkan infrastruktur logistik dan armada transportasi yang dimiliki untuk mendukung distribusi nikel dari lokasi tambang ke fasilitas pengolahan dan pelabuhan ekspor.
Dengan strategi ini, Perseroan tidak hanya memperkuat bisnis intinya, tetapi juga berkontribusi pada rantai pasok global industri kendaraan listrik yang semakin berkembang.
Sejauh ini, PT Sinar Terang Mandiri Tbk telah mengamankan empat kontrak kerja dengan dua pelanggan utama, yaitu PT Weda Bay Nickel dan PT Hengjaya Mineralindo.
Perusahaan terus berupaya memperluas jangkauan bisnisnya dengan menambah jumlah pelanggan serta menjalin kemitraan jangka panjang yang menguntungkan. MINE secara selektif membangun hubungan dengan pelanggan baru yang memiliki prospek cerah guna mengurangi ketergantungan pada mitra bisnis tertentu di masa depan.
Reputasi profesional yang telah teruji dengan portofolio klien yang kredibel menjadi salah satu kekuatan utama perusahaan ini.
Selain itu, MINE menawarkan layanan pertambangan yang terintegrasi penuh (full-fledged mining services), mulai dari perencanaan tambang (mine planning), pembangunan infrastruktur, hingga kegiatan operasional seperti pengupasan tanah (overburden removal), pengangkutan bijih nikel (ore getting dan hauling), serta pemeliharaan jalan tambang (hauling road).
Dengan latar belakang industri yang semakin berkembang pesat dan kebutuhan akan nikel yang terus meningkat, PT Sinar Terang Mandiri Tbk berada dalam posisi yang sangat strategis untuk meraih peluang pertumbuhan jangka panjang.
Selain mendukung bisnis inti, langkah-langkah ekspansi yang dilakukan oleh perusahaan juga berkontribusi terhadap penguatan industri nikel nasional dan memperkokoh posisi Indonesia sebagai pemimpin global dalam rantai pasokan bahan baku kendaraan listrik.
Dengan strategi yang terukur dan visi yang jelas, PT Sinar Terang Mandiri Tbk siap menghadapi tantangan industri di masa depan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.(*)