KABARBURSA.COM - Bos TikTok Chew Shou Zi kembali menghadapi pertanyaan tentang identitas etnisnya dalam sidang parlemen Amerika Serikat (AS) terbaru yang berfokus pada keamanan anak di media sosial. Selain Chew, CEO Meta Mark Zuckerberg, CEO X Linda Yaccarino, CEO Snap Evan Spiegel, dan CEO Discord Jason Citron juga hadir.
Chew diberikan pertanyaan khusus terkait kepemilikan TikTok di bawah ByteDance, perusahaan induk China. Selain itu, pertanyaan mengenai kewarganegaraannya juga diajukan. "Senator, Saya merupakan warga negara Singapura," kata Chew kembali menjawab pertanyaan tipikal yang berulang kali diajukan kepada dirinya.
Chew membantah tuduhan tersebut, namun Cruz terus mendesak dengan mengutip perbedaan konten TikTok di AS dan China. Senator Tom Cotton dari Arkansas menanyakan dukungan Chew terhadap pernyataan pemerintah AS tentang genosida terhadap Uighurs oleh China.
Chew menyatakan bahwa algoritma TikTok tidak membungkam konten apa pun. Ketika ditanya apakah dia mendukung pernyataan Presiden Joe Biden tentang Presiden Xi Jinping sebagai seorang diktator, Chew menyatakan posisinya sebagai pebisnis tidak memungkinkan komentarnya terhadap pemimpin negara.
Cotton kemudian menyerang dengan pertanyaan lebih personal, mencoba mengaitkan Chew dengan Partai Komunis China. Chew menegaskan bahwa dia adalah warga negara Singapura dan tidak memiliki kewarganegaraan China. Meskipun Chew membantah memiliki paspor negara lain, Cotton menyebut istri dan anak-anak Chew terdaftar sebagai warga negara Amerika.
Pertanyaan lebih lanjut menyangkut afiliasi dengan Partai Komunis China, dan Chew dengan tegas membantah semua tuduhan tersebut, menyatakan bahwa dia adalah orang Singapura.