Logo
>

BPII Melalui SPS Tambah Modal Kerja untuk Sweet Greens Indonesia

Ditulis oleh Pramirvan Datu
BPII Melalui SPS Tambah Modal Kerja untuk Sweet Greens Indonesia

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Anak perusahaan PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk. (BPII), Sweet Greens Singapore Pte. Ltd (SPS), telah melakukan peningkatan modal kerja di Sweet Greens Indonesia (SGI) pada 23 Desember 2024.

    Direktur Utama BPII, Rudi Setiadi Tjahjono, menyebutkan bahwa SPS melakukan penambahan modal sebesar Rp70.244.800.000 melalui konversi utang SGI kepada pemegang saham, yaitu SGS. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat 27 Desember 2024.

    Rudi menjelaskan bahwa peningkatan ini setara dengan 4,26  persen dari total ekuitas konsolidasi perusahaan berdasarkan audit per 31 Desember 2023. Ia juga menegaskan bahwa transaksi ini bukan merupakan transaksi material sesuai dengan regulasi OJK dalam POJK 17/2020.

    Lebih lanjut, Rudi menambahkan bahwa hingga saat ini, peningkatan modal ini tidak berdampak material terhadap operasional, kondisi keuangan, aspek hukum, maupun kelangsungan usaha BPII.

    Perpanjangan Fasilitas Kredit

    PT Batavia Prosperindo Trans Tbk (BPTR), anak usaha dari PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII), mendapat tambahan dan perpanjangan fasilitas kredit dari PT Bank Victoria International Tbk (BVIC).

    Melalui keterbukaan informasi BPII, Direktur Utama Rudi Setiadi Tjahjono dan Direktur Luo Xude menerangkan bahwa BPTR menerima dana sebesar Rp150 miliar dari BVIC.

    “Pada Rabu, 16 Oktober 2024, PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk menandatangani Akta Pemberian Jaminan Perusahaan sebesar Rp150 miliar kepada PT Bank Victoria International Tbk,” ujarnya seperti dikutip Sabtu, 19 Oktober 2024.

    Manajemen BPII merinci fasilitas kredit yang diterima oleh emiten jasa transportasi ini terdiri atas perpanjangan fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp20 miliar dan penambahan fasilitas kredit untuk pembelian kendaraan sebesar Rp150 miliar.

    “Fasilitas kredit ini diharapkan dapat mendukung BPTR, yang merupakan entitas anak perseroan, dalam meningkatkan kapasitas operasionalnya melalui penambahan armada kendaraan yang lebih besar, serta mempertahankan kelangsungan modal kerja yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bisnis,” tulis direksi.

    Lebih lanjut, Rudi dan Luo menegaskan bahwa transaksi pemberian jaminan ini bukan merupakan transaksi afiliasi ataupun benturan kepentingan. Selain itu, transaksi ini juga tidak termasuk sebagai transaksi material.

    “Artinya, transaksi ini dilakukan tanpa melibatkan pihak-pihak terkait yang berpotensi menyebabkan konflik kepentingan, dan nilainya tidak melebihi batas yang ditentukan dalam peraturan transaksi material,” tambah keduanya.

    Berdasarkan laporan yang disampaikan, sampai saat ini, pemberian jaminan perusahaan kepada PT Bank Victoria International Tbk tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk.

    Dengan demikian, langkah ini dipandang sebagai bagian dari strategi pengelolaan modal perusahaan yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan bisnis BPTR, tanpa menimbulkan risiko signifikan terhadap emiten.

    Dengan memberikan jaminan perusahaan senilai Rp150 miliar, PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk. menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan entitas anaknya, BPTR, melalui peningkatan fasilitas kredit yang signifikan.

    Transaksi ini dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tanpa benturan kepentingan atau pelanggaran terhadap regulasi OJK, sehingga memastikan transparansi dan kepatuhan terhadap aturan pasar modal.

    Melalui langkah ini, PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk diharapkan dapat terus memperkuat posisi bisnisnya dan menjaga stabilitas operasionalnya, sembari mendukung pertumbuhan BPTR di masa mendatang.

    Aktivitas Perdagangan Saham

    Volume perdagangan tercatat sebesar 909.700 lot, yang melebihi rata-rata volume harian 733.374 lot, menunjukkan adanya peningkatan aktivitas perdagangan saham ini.

    Nilai transaksi mencapai Rp453 juta dengan frekuensi perdagangan sebanyak 230 kali. Investor asing tidak tercatat melakukan aksi beli (F Buy), sementara aksi jual asing (F Sell) sebesar Rp996.000. Meskipun kenaikan relatif kecil, aktivitas perdagangan yang aktif menandakan adanya minat terhadap saham ini, terutama di tengah stabilitas harga di sekitar Rp498-Rp500.

    Saham PT Batavia Prosperindo Trans Tbk (BPTR) mencatatkan kenaikan sebesar 1,09 persen atau naik 1 poin menjadi Rp93 pada penutupan perdagangan, Jumat. Saham BPTR dibuka di level Rp92 dan mencapai harga tertinggi Rp93, dengan harga terendah tercatat di Rp91.

    Volume perdagangan saham BPTR mencapai 467.000 lot, yang berada di bawah rata-rata volume harian sebesar 1,36 juta lot, menunjukkan minat beli yang masih stabil meski lebih rendah dari biasanya. Nilai transaksi mencapai Rp42,8 juta dengan frekuensi perdagangan hanya 37 kali, menunjukkan aktivitas yang lebih tenang dibanding saham lain dalam grup Batavia. Meskipun demikian, saham BPTR masih menunjukkan tren kenaikan yang positif.

    Saham PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) mengalami penurunan signifikan sebesar 4,04 persen atau turun 4 poin menjadi Rp95 pada penutupan perdagangan Jumat. Saham BVIC dibuka di level Rp99 dan mencapai harga tertinggi Rp103, namun sempat turun hingga level terendah Rp93. Penurunan ini menempatkan saham BVIC di dekat batas Auto Reject Bawah (ARB) di Rp65.

    Volume perdagangan saham BVIC melonjak signifikan mencapai 34,79 juta lot, jauh melampaui rata-rata volume harian sebesar 11,33 juta lot. Nilai transaksi harian mencapai Rp3,3 miliar, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 1.404 kali. Investor asing tercatat melakukan aksi beli sebesar Rp141,6 miliar, namun aksi jual asing lebih besar, mencapai Rp205,7 miliar, yang menjadi faktor utama tekanan harga saham BVIC. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.