Logo
>

BREAKING! Perdagangan BEI Dibekukan Imbas IHSG Anjlok

Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi dibekukan sementara imbas Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG mengalami penurunan siginifikan

Ditulis oleh Hutama Prayoga
BREAKING! Perdagangan BEI Dibekukan Imbas IHSG Anjlok
Hall Bursa Efek Indonesia di Bilangan SCBD, Jakarta Selatan. Foto: KabarBursa/Abbas

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi dibekukan sementara imbas Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG mengalami penurunan siginifikan pada Selasa, 18 Maret 2025.

    Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan pada hari ini pukul 11:19:31 waktu Jakarta telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan di BEI Automated Trading System (JATS) yang dipicu penurunan IHSG mencapai 5 persen. 

    "Hal ini dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat," jelas dia dalam keterangan resmi. 

    Kautsar menyampaikan, perdagangan akan dilanjutkan pukul 11:49:31 waktu JATS tanpa ada perubahan. 

    Sejak dibekukan, IHSG turun anjlok 5 persen atau turun 325 poin ke level 6.146. Sebanyak 552 saham terpantau melemah, 97 saham menguat, dan 197 saham stagnan. 

    Adapun Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka melemah sebesar 0,17 persen atau turun 11 poin ke level 6.460 pada perdagangan Selasa, 18 Maret 2025. 

    Merujuk data perdagangan RTI Business, pembukaan pagi ini menorehkan 337,482 juta saham dengan nilai transaksi Rp318.171 miliar, serta frekuensi 20,918. 

    Meski dibuka melemah, 174 saham terpantau menguat, 71 saham di zona merah, dan 217 saham mengalami stagnan. 

    Sementara mengutip Stockbit, saham PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. (BUVA) memimpin top gainer dengan lonjakan harga sebesar 33,80 persen menjadi 95 per lembar saham. 

    Saham lainnya yang turut mencatatkan kenaikan signifikan adalah PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) yang naik 24,81 persen ke 1.685 dan PT Anabatic Technologies Tbk. (ATIC) naik 12,22 persen ke 505.

    Ada juga PT KS Food Sejahtera Tbk. (AISA) yang mencatat performa positif sebesar 10,31 persen ke 107 serta  PT enn Teknologi Indonesia Tbk. (MENN) dengan kenaikan 10,00 persen ke level 44.

    Di sisi lain, saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) mengalami koreksi paling tajam dengan penurunan 16,37 persen ke 121.050 per lembar saham.

     Beberapa saham lain yang juga mengalami penurunan, seperti  PT Graha Prima Mentari Tbk. (GRPM) yang terkoreksi sebesar 9,46 persen ke 67.

    Ada pula PT Isra Presisi Indonesia Tbk. (ISAP) yang turun 9,09 persen ke 10, lalu PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) turun 7,38 persen ke 113, dan terakhir PT Bersama Mencapai Puncak Tbk. (BAIK) turun 7,22 persen ke 90.

    Adapun Reliance Sekuritas, memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 6,443 dan resistance pada level 6,547 dengan kecenderungan menguat.
     "Secara teknikal, candle IHSG berbentuk black spinning top, dibawah MA5 dan MA20 namun indikator MACD masih dalam keadaan golden cross. Ini mengartikan IHSG berpeluang besar berbalik arah menjadi naik," tulis Reliance  dalam risetnya yang diterima Kabarbursa.com.

    IHSG Dibuka Melemah

    Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka melemah sebesar 0,17 persen atau turun 11 poin ke level 6.460 pada perdagangan Selasa, 18 Maret 2025. 

    Di sisi lain, meski IHSG menunjukkan penurunan, pasar saham Wall Street mengalami rebound pada 17 Maret 2025, setelah penurunan empat pekan berturut-turut, dengan indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Composite semuanya mencatatkan kenaikan. 

    Merujuk data perdagangan RTI Business, pembukaan pagi ini menorehkan 337,482 juta saham dengan nilai transaksi Rp318.171 miliar, serta frekuensi 20,918. 

    Meski dibuka melemah, 174 saham terpantau menguat, 71 saham di zona merah, dan 217 saham mengalami stagnan. 

    Sementara mengutip Stockbit, saham PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. (BUVA) memimpin top gainer dengan lonjakan harga sebesar 33,80 persen menjadi 95 per lembar saham. 

    Saham lainnya yang turut mencatatkan kenaikan signifikan adalah PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) yang naik 24,81 persen ke 1.685 dan PT Anabatic Technologies Tbk. (ATIC) naik 12,22 persen ke 505.

    Ada juga PT KS Food Sejahtera Tbk. (AISA) yang mencatat performa positif sebesar 10,31 persen ke 107 serta  PT enn Teknologi Indonesia Tbk. (MENN) dengan kenaikan 10,00 persen ke level 44.

    Di sisi lain, saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) mengalami koreksi paling tajam dengan penurunan 16,37 persen ke 121.050 per lembar saham.

     Beberapa saham lain yang juga mengalami penurunan, seperti  PT Graha Prima Mentari Tbk. (GRPM) yang terkoreksi sebesar 9,46 persen ke 67.

    Ada pula PT Isra Presisi Indonesia Tbk. (ISAP) yang turun 9,09 persen ke 10, lalu PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) turun 7,38 persen ke 113, dan terakhir PT Bersama Mencapai Puncak Tbk. (BAIK) turun 7,22 persen ke 90.

    Adapun Reliance Sekuritas, memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 6,443 dan resistance pada level 6,547 dengan kecenderungan menguat.

    "Secara teknikal, candle IHSG berbentuk black spinning top, dibawah MA5 dan MA20 namun indikator MACD masih dalam keadaan golden cross. Ini mengartikan IHSG berpeluang besar berbalik arah menjadi naik," tulis Reliance  dalam risetnya yang diterima Kabarbursa.com.

    Reliance merekomendasikan beberapa saham pilihan yang menunjukkan sinyal positif, antara lain SMRA, CTRA, SCMA, dan EMTK. Untuk SMRA, harga saham berhasil menembus MA20, meskipun candle terakhir berbentuk black spinning top, indikator MACD menunjukkan histogram hijau yang mengindikasikan adanya akumulasi beli, dengan MACD yang juga mengalami golden cross. Saham ini direkomendasikan untuk dibeli pada level entry 396 hingga 406, dengan resistance di 416 hingga 434, support di 376, dan target di 480. Stoploss disarankan pada level 374.

    Sementara itu, CTRA juga menunjukkan sinyal yang baik, dengan harga yang berhasil menembus MA20 dan candle terakhir berbentuk white spinning top, yang menandakan potensi kenaikan harga lebih lanjut. Ditambah dengan golden cross pada indikator MACD, CTRA memiliki peluang untuk melanjutkan tren positifnya. Level entry yang direkomendasikan untuk saham ini adalah di kisaran 840 hingga 860, dengan resistance di 885 hingga 920, support di 800, dan target di 1,010, sementara stoploss disarankan di 795.

    SCMA dan EMTK juga menjadi saham yang direkomendasikan untuk diperhatikan. SCMA berhasil menembus MA5 dan menunjukkan candle berbentuk white spinning top, mengindikasikan peluang kenaikan lebih lanjut. Stochastic golden cross yang terjadi di area oversold menambah potensi positifnya. Level entry yang disarankan adalah 195 hingga 202, dengan resistance di 206 hingga 214, support di 186, target di 238, dan stoploss di 185.

    Begitu juga dengan EMTK, yang menunjukkan rebound mendekati MA5 dengan candle berbentuk white spinning top serta stochastic golden cross di area oversold. Saham ini direkomendasikan untuk dibeli pada level entry 510 hingga 530, dengan resistance di 540 hingga 560, support di 494, target di 615, dan stoploss di 492.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.