KABARBURSA.COM - PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2024 (RUPST) pada 29 Mei 2024 di Jakarta. Dalam acara tersebut, berbagai agenda penting dibahas, termasuk laporan kinerja perusahaan sepanjang tahun 2023, rencana strategis untuk tahun 2024, serta pembagian dividen kepada para pemegang saham.
Hasil RUPST PT Barito Renewables telah menyepakati laporan tahunan perseroan untuk tahun buku 2023. Kesepakatan tersebut mencakup persetujuan terhadap laporan direksi yang merinci pencapaian serta strategi perusahaan selama periode tersebut.
Selain itu, RUPST juga menyetujui laporan tugas pengawasan yang disampaikan oleh dewan komisaris, yang mencakup evaluasi menyeluruh terhadap berbagai kegiatan operasional dan keuangan perusahaan.
Selain itu, laporan keuangan konsolidasian perseroan dan entitas anak untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023, yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis, dan Rekan, juga disahkan.
Selain itu, RUPST menyetujui penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2023 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD107,4 juta. Dari jumlah ini, USD1,1 juta atau setara dengan 1 persen disisihkan sebagai cadangan.
Merly, Corporate Secretary BREN, menjelaskan bahwa perseroan memberikan kuasa dan wewenang penuh kepada direksi untuk menentukan jadwal dan tata cara pelaksanaan pembagian dividen tunai tersebut serta mengumumkannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sebesar USD49,62 juta atau 46,2 persen dari laba bersih akan dibayarkan sebagai dividen tunai. Perseroan telah membayar dividen interim sebesar USD32,87 juta pada tanggal 8 Desember 2023, sehingga sisa dividen tunai yang akan dibayarkan adalah sebesar USD16,75 juta.
“Sisa sebesar USD56,68 juta atau 52,8 persen akan digunakan sebagai laba ditahan untuk membiayai kegiatan usaha perseroan,” tambah Merly.
Penggunaan Dana Hasil IPO
Selain itu, BREN menerima dana hasil penawaran umum perdana saham pada tanggal 9 Oktober 2023 sebesar IDR3,13 triliun. Sesuai dengan Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan tanggal 3 Oktober 2023, dana ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi sebesar IDR49,31 miliar, seluruhnya akan digunakan sebagai penyetoran modal pada Star Energy Group Holdings Pte. Ltd (SEGHPL), entitas anak perusahaan.
Perseroan telah melakukan penyetoran modal kepada SEGHPL sebesar IDR1,11 miliar atau senilai USD72,5 juta yang digunakan sepenuhnya oleh SEGHPL.
Selain itu, perseroan juga telah melakukan penyetoran modal sebesar IDR1,96 triliun atau setara USD127 juta untuk membayar sebagian kewajiban utang terkait fasilitas B kepada Bangkok Bank Public Company Limited.
Total penyetoran modal kepada SEGHPL yang telah dilakukan sampai saat ini adalah sebesar IDR2,58 triliun atau setara USD162,5 juta. Masih terdapat sisa hasil penawaran umum perdana saham sebesar IDR497 miliar yang saat ini ditempatkan pada rekening perseroan di bank di Indonesia.
Laporan Kepada OJK
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham perseroan telah dilaporkan kepada OJK pada tanggal 15 Januari 2024 sesuai ketentuan yang berlaku. Perseroan juga telah menyampaikan rencana perubahan penggunaan dana tersebut kepada OJK pada tanggal 19 Desember 2023 dan 5 April 2024.
Sebelumnya, BREN telah mengumumkan hasil kinerja keuangan untuk kuartal I 2024 dengan mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar USD37,1 juta, turun 6,34 persen dari USD39,6 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan BREN di tiga bulan pertama tahun 2024 tercatat sebesar USD145,4 juta, turun tipis 1,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Year on Year/YoY).
Pendapatan BREN mayoritas bersumber dari kontrak dengan pelanggan, khususnya dari segmen penjualan listrik sebesar USD66,47 juta, yang berkontribusi 45,71 persen dari total pendapatan pada kuartal I-2024.
Pendapatan dari penjualan listrik BREN menyusut 0,55 persen (YoY). Selain itu, pendapatan dari penjualan uap sebesar USD30,36 juta, dan biaya manajemen sebesar USD18.000 turut menyumbang pendapatan.
Pendapatan lain BREN berasal dari sewa operasi sebesar USD38,64 juta serta sewa pembiayaan senilai USD9,90 juta. Penjualan listrik dan uap, pendapatan sewa operasi, dan pendapatan sewa pembiayaan sebagian besar dihasilkan dari kontrak dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN).