KABARBURSA.COM - Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, mengungkapkan ambisi Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk mencapai target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2025, dengan fokus pada pinjaman untuk UMKM mencapai 85 persen.
Pernyataan tersebut disampaikan pada Konferensi Pers di Media Center Kementerian BUMN pada Selasa, 30 April 2024, yang juga dihadiri oleh Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, dan Direktur Bisnis PNM, Prasetya Sayekti.
Strategi utama untuk mencapai target tersebut adalah memanfaatkan segmen ultra mikro sebagai penggerak pertumbuhan melalui holding Ultra Mikro.
Sejak pembentukan holding Ultra Mikro pada tahun 2021, BRI bersama PNM dan Pegadaian telah fokus untuk mengakses masyarakat yang belum terlayani oleh layanan keuangan formal. Dari 45 juta usaha ultra mikro, masih ada 18 juta yang belum terlayani.
Melalui ekosistem holding Ultra Mikro, BRI, PNM, dan Pegadaian dapat fokus pada bisnis inti masing-masing, menyediakan perjalanan pelanggan yang berkelanjutan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga sosial.
BRI memiliki peran strategis dalam meningkatkan kapabilitas nasabah Mikro dan Ultra Mikro di Indonesia dengan infrastruktur yang luas serta sebagai mitra pemerintah dalam menerapkan kebijakan keberpihakan kepada nasabah Mikro dan Ultra Mikro.
Dengan adanya holding Ultra Mikro, jumlah nasabah yang belum terlayani oleh layanan keuangan formal telah berkurang dari 14 juta pada tahun 2022 menjadi 9 juta nasabah.
Inklusi Keuangan Mendorong Pemberdayaan Perempuan
Pada kuartal pertama tahun 2024, BRI Mikro dan Ultra Mikro mencatat pertumbuhan signifikan, dengan total pembiayaan mencapai 617,9 triliun dan jumlah debitur sebanyak 36,8 juta. Melalui Holding Ultra Mikro, pertumbuhan nasabah Mekaar telah mencapai 15 juta nasabah di tahun 2023. Sebanyak 1,3 juta nasabah PNM Mekaar berhasil naik ke kelas BRI dan Pegadaian.
Holding Ultra Mikro juga memberdayakan perempuan secara signifikan. Sinergi antara holding ini pada kuartal pertama tahun 2024 telah menumbuhkan 16.404.300 nasabah PNM Mekaar. Selain itu, terdapat pembukaan rekening Simpedes UMi sebanyak 199.988, dan 4.843 nasabah membuka tabungan emas dari Pegadaian. Integrasi melalui aplikasi juga telah mempermudah 7.961.136 nasabah yang membuka rekening Simpedes UMI melalui aplikasi Mekaar DIGI.
PNM tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi juga memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas usaha nasabah. Hingga saat ini, PNM telah mencatatkan jumlah nasabah sebanyak 15,2 juta di seluruh Indonesia. PNM berkomitmen pada pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan, yang merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menekankan bahwa fokus PNM adalah meningkatkan kepercayaan diri nasabah yang inferior menjadi pelaku usaha yang berani maju. Mayoritas nasabah Mekaar adalah ibu-ibu yang bahkan tidak berani bermimpi tentang kesuksesan. Melalui pembinaan dan pengembangan kapasitas usaha, mereka akhirnya memiliki keberanian untuk maju.
Dengan terus berfokus pada inklusi keuangan dan pemberdayaan perempuan, Holding Ultra Mikro dan seluruh entitas di dalamnya berperan penting dalam memajukan ekonomi Indonesia secara inklusif dan berkelanjutan.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.