KABARBURSA.COM - PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) mengumumkan bahwa pembiayaan multiguna mencatat pertumbuhan sebesar 17 persen secara bulanan selama periode Lebaran yang lalu. Pertumbuhan ini didorong oleh kebutuhan dana untuk kebutuhan pokok dan konsumtif lainnya.
Primartono Gunawan, Direktur Bisnis BRI Finance, menyatakan bahwa untuk mengantisipasi permintaan pembiayaan multiguna pasca Lebaran 2024, BRI Finance memperkenalkan program baru bernama BRI Flash.
Program ini merupakan fasilitas dana tunai yang menggunakan BPKB mobil sebagai jaminan.
Dengan program ini, masyarakat dapat mengakses pinjaman hingga Rp500 juta dengan suku bunga mulai dari 0,6 persen per bulan. Tenor pembiayaan mencapai 4 tahun, memberikan fleksibilitas kepada calon debitor.
“Di tengah persaingan dan dinamika industri, BRI Finance fokus pada pertumbuhan bisnis untuk segmen high yield, salah satunya melalui pembiayaan refinancing,” kata Primartono dalam keterangan resmi, Senin, 29 April 2024.
Perusahaan menargetkan peningkatan signifikan dalam pembiayaan refinancing hingga 72 persen pada tahun ini.
Prima menjelaskan, bahwa sebagai perusahaan induk, BRI telah memperluas jangkauan pemasaran pembiayaan melalui unit kerja BRI di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan fasilitas pembiayaan dan menempatkan tenaga pemasar BRI Finance di beberapa kantor cabang BRI.
Dukungan digital juga diberikan melalui akses menu pengajuan pembiayaan BRI Flash melalui aplikasi mobile BRIMO. Diharapkan, kemudahan ini akan meningkatkan penyaluran pembiayaan di BRI Finance.
Program BRI Flash tidak membatasi latar belakang calon debitor, sehingga siapa pun dapat memanfaatkannya untuk kebutuhan dana tambahan seperti renovasi rumah, biaya pendidikan, atau keperluan lainnya.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.