Logo
>

BRMS: Prospek Cerah Emiten Emas RI, ini Rekomendasinya

Ditulis oleh Yunila Wati
BRMS: Prospek Cerah Emiten Emas RI, ini Rekomendasinya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) disebut-sebut sebagai salah satu emiten emas yang memiliki prospek cerah dibandingkan emiten lainnya yang serupa.

    Maybank Sekuritas dalam analisisnya yang dipublikasikan Selasa, 10 Desember 2024, menjelaskan pada 2024, BRMS mencatatkan kinerja luar biasa, dengan produksi emas selama sembilan bulan pertama (9M24) mencapai 45.336 ons.

    Angka ini sudah melampaui total produksi sepanjang tahun 2023 yang hanya sebesar 23.270 ons. Lebih jauh lagi, produksi di kuartal ketiga tahun 2024 (3Q24) meningkat 8,8 persen secara kuartalan menjadi 18.600 ons.

    Hal ini menunjukkan skala produksi yang terus meningkat, terutama dari pabrik kedua di Palu yang kini mampu memproses hingga 4.500 ton bijih per hari.

    Selain itu, cadangan mineral BRMS juga mengalami peningkatan signifikan. Konsultan AMC dari Australia telah mengesahkan adanya 4,2 juta ons cadangan emas di wilayah Palu dengan kadar emas rata-rata 4,9 gram per ton.

    Dari jumlah tersebut, 89 persen direncanakan untuk dieksplorasi melalui tambang bawah tanah, menegaskan potensi sumber daya jangka panjang perusahaan ini.

    BRMS mendapatkan rekomendasi "BUY" dari Maybank dengan target harga (TP) sebesar Rp480 per saham. Rekomendasi ini didasarkan pada pertumbuhan kuat yang diantisipasi pada tahun 2024-2025, didukung oleh harga emas yang tinggi dan peningkatan kapasitas produksi.

    Dengan posisi strategisnya sebagai produsen emas solid di Indonesia, BRMS menunjukkan potensi yang menjanjikan sebagai investasi.

    Ke depan, BRMS juga berencana untuk memperluas produksi dari aset-asetnya di Banten, Aceh, dan Gorontalo. Proyek-proyek ini diharapkan mulai memberikan kontribusi pada tahun 2026, memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri emas nasional.

    Dengan proyeksi harga emas yang tetap tinggi akibat ketegangan geopolitik global, BRMS berada dalam posisi yang menguntungkan untuk menunjukkan kinerja keuangan yang lebih kuat di masa mendatang.

    Namun, tantangan tetap ada. Risiko penundaan proyek dan potensi penurunan harga emas menjadi faktor yang perlu diawasi. Meski demikian, dengan rekam jejak produksi yang solid dan sumber daya yang melimpah, BRMS tetap menjadi salah satu pilihan investasi emas terbaik di Indonesia.

    Selain itu, perusahaan ini memiliki aset besar lainnya di Banten, Aceh, dan Gorontalo. Lokasi Gorontalo direncanakan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2026, dengan proyeksi EBITDA sebesar USD64 juta dan laba bersih mencapai USD36 juta pada tahun tersebut.

    Potensi keuntungan BRMS juga didukung oleh proyeksi harga emas yang tetap tinggi, didorong oleh ketegangan geopolitik global dan permintaan yang terus meningkat. Namun, investor perlu mencermati risiko yang mungkin timbul, seperti penundaan proyek dan potensi penurunan harga emas di pasar global.

    Dengan kombinasi sumber daya yang melimpah, strategi ekspansi yang solid, dan kondisi pasar yang mendukung, BRMS menawarkan prospek cerah sebagai salah satu investasi paling menarik di sektor emas Indonesia.

    Rekomendasi "BUY" dengan target harga Rp480 mencerminkan keyakinan bahwa BRMS akan terus memberikan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya.

    Kinerja Terus Membaik

    Melihat kinerja yang sangat positif ini, diperkirakan bahwa kinerja operasional BRMS pada kuartal keempat tahun 2024 (4Q24) akan semakin membaik. Beberapa faktor yang mendasari optimisme ini adalah tingkat utilisasi pabrik yang diperkirakan tetap lebih tinggi dari target semula dan peningkatan harga jual rata-rata (ASP) yang diuntungkan oleh kenaikan harga emas global, yang diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya.

    Keberhasilan BRMS dalam meningkatkan volume produksi emas lebih dari ekspektasi yang ada disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama, kadar emas yang diproses lebih tinggi dari yang diperkirakan. Selama 9M24, kadar emas (gold grade) yang diproses oleh BRMS tercatat sekitar 1,4 gram per ton, melampaui asumsi yang sebelumnya dipatok pada level 1,2 gram per ton.

    Kedua, tingkat utilisasi pabrik yang lebih tinggi dari yang diharapkan. Dengan asumsi tingkat pemulihan gabungan sebesar 88 persen, BRMS memperkirakan bahwa dua pabrik pengolahan emas di Poboya akan beroperasi dengan tingkat utilisasi sebesar 73,5 persen.

    Namun, pada kenyataannya, tingkat utilisasi aktual selama 9M24 tercatat mencapai 90,5 persen, yang lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya.

    Secara keseluruhan, BRMS menunjukkan kinerja yang sangat solid dan melebihi ekspektasi dalam periode 9M24. Dengan adanya proyeksi yang lebih baik pada kuartal keempat dan terus meningkatnya harga emas global, BRMS berpotensi untuk mencatatkan hasil yang lebih impresif di akhir tahun ini.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79