KABARBURSA.COM - Menurut Daniar Wulandari dari Pusat Layanan Gadai & Cicil Emas Bank Syariah Indonesia (BSI) Kantor Cabang Ahmad Yani Semarang, transaksi gadai emas mengalami peningkatan signifikan menjelang Lebaran. Masyarakat umum banyak menggunakan layanan ini sebagai modal untuk perjalanan mudik.
Di sisi lain, pedagang cenderung lebih aktif dalam melakukan gadai emas selama bulan puasa, terutama untuk memenuhi kebutuhan stok di toko mereka.
"Dalam konteks pasca Lebaran tahun ini, belum dapat diprediksi pergerakan transaksi karena masih dalam tahap pembukaan kembali," ujar Daniar dikutip Jumat 19 April 2025
Data menunjukkan adanya peningkatan transaksi dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Layanan cicil emas pada bulan April hingga tanggal 5 mencapai Rp 307 juta, sedangkan rata-rata bulan sebelumnya berkisar antara Rp 300 juta hingga Rp 400 juta per bulan.
Melihat tren tahun-tahun sebelumnya, pedagang biasanya aktif dalam melakukan gadai emas sekitar 2 bulan sebelum bulan puasa untuk memastikan ketersediaan stok di toko mereka. Namun, menjelang Lebaran, mereka cenderung melakukan pelunasan karena permintaan akan perhiasan yang akan digunakan.
BSI menawarkan dua layanan utama, yaitu gadai emas dan cicil emas. Gadai emas merupakan fasilitas pinjaman dengan jaminan berupa emas, sementara cicil emas adalah pembelian emas batangan dengan sistem pembayaran secara mencicil.
Di sisi lain, toko-toko emas di kawasan Pasar Mranggen Demak juga melaporkan peningkatan kunjungan masyarakat pasca Lebaran.
Masyarakat cenderung memilih untuk membeli emas pasca Lebaran, baik untuk keperluan mas kawin karena musim nikah pasca Lebaran maupun sebagai bentuk investasi dari uang THR.
Harga emas di pasaran mencapai Rp 1,21 juta per gram dengan kenaikan sebesar Rp 2.392 pada Selasa (16/4).
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.