KABARURSA.COM - Bob T. Ananta, Wakil Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), menyatakan bahwa perseroan menganggap kehadiran bank syariah besar hasil merger yang direncanakan pemerintah sebagai mitra strategis dalam ekosistem perbankan syariah nasional.
"BSI menyambut positif keberadaan 'sparring partner' lainnya, terutama jika bank syariah lain memiliki ukuran yang signifikan," ujar Bob dikutip Jakarta, Selasa 2 April 2024.
Rencana sinergi antara BTN Syariah dan Bank Muamalat melalui penggabungan atau merger telah diketahui. Pemerintah berharap perusahaan hasil merger ini dapat menjadi salah satu bank syariah terbesar di Indonesia bahkan berpotensi masuk dalam peringkat 16 besar bank syariah di dunia.
Bob menegaskan bahwa BSI mendukung rencana merger tersebut karena akan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia.
"Dengan sikap kami yang positif sebagai 'sparring partner', kami percaya bahwa sinergi ini akan membawa dampak baik bagi perkembangan industri perbankan syariah," tambahnya.
Bob juga mencatat bahwa mayoritas bank syariah saat ini tergolong dalam kategori Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 2 dan 1, sementara BSI termasuk dalam kategori KBMI 3 dengan modal inti lebih dari Rp14 triliun. Oleh karena itu, kehadiran bank syariah hasil merger dapat menjadi mitra yang strategis bagi BSI di pasar perbankan.
Sebelumnya, Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengungkapkan bahwa perseroan sedang menjalani proses uji kelayakan (due diligence) dengan salah satu bank syariah di Indonesia sebagai bagian dari pemisahan atau spin off unit usaha syariahnya (UUS).
BTN memilih jalur akuisisi mengingat waktu yang dibutuhkan untuk mendirikan perusahaan baru setelah pemisahan UUS. Perusahaan hasil merger diharapkan dapat berdiri paling lambat pada Oktober 2025, sesuai dengan ketentuan OJK.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.