Logo
>

BTN Mobile Cetak Lonjakan Transaksi 165 Persen di 2024

Ditulis oleh KabarBursa.com
BTN Mobile Cetak Lonjakan Transaksi 165 Persen di 2024

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatatkan lonjakan impresif pada aplikasi mobile banking mereka, BTN Mobile. Tidak main-main, transaksi melalui aplikasi ini melonjak 165 persen secara tahunan (YoY).

    Selama enam bulan pertama 2024, BTN Mobile mencatat 380 juta transaksi. Pada periode yang sama tahun lalu, jumlahnya hanya sekitar 145 juta transaksi.

    Lonjakan ini sejalan dengan peningkatan jumlah pengguna. Sejak diperkenalkan ulang dengan tampilan dan fitur yang lebih modern tahun lalu, BTN Mobile berhasil menggaet 1,6 juta pengguna hingga semester I-2024. Jika digabung dengan pengguna versi lama, totalnya mencapai 3 juta.

    Nilai transaksi dari BTN Mobile mencapai Rp 40,8 triliun, tumbuh sekitar 68 persen yoy dari Rp 24,3 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

    SEVP Digital Business BTN, Thomas Wahyudi, berharap transaksi BTN Mobile yang terus meningkat mampu memperkuat dana pihak ketiga secara berkelanjutan dan pendapatan berbasis komisi (fee-based income/FBI) yang dapat diandalkan.

    Dalam beberapa tahun terakhir, BTN mencatat peningkatan FBI yang konsisten dari transaksi di platform digitalnya. Selama semester I-2024, nilai FBI dari transaksi perbankan mencapai Rp82 miliar, bertumbuh 15,7 persen yoy.

    Thomas mengungkapkan target bank hingga akhir tahun ini adalah menghimpun FBI sebesar Rp191 miliar dari transaksi perbankan digital, naik 22,4 persen dari perolehan tahun lalu sebesar Rp156 miliar.

    Sejalan dengan momentum pertumbuhan tersebut, Thomas menjelaskan bahwa BTN Mobile bakal memperkenalkan tiga fitur baru dalam waktu dekat: fitur reksa dana, online money changer, dan top up electronic money (e-money).

    “Ketiganya diharapkan menjadi fitur favorit baru bagi nasabah agar mereka dapat mengelola keuangan dan bertransaksi dengan lebih mudah dan efisien,” ujar Thomas.

    Melalui fitur Reksadana, BTN Mobile berharap dapat memberikan kemudahan bagi pengguna dalam berinvestasi dengan aman, mudah, dan kredibel. Nasabah bisa menentukan portofolio investasi berdasarkan analisis profil risiko yang telah dilakukan.

    Fitur Online Money Changer akan memudahkan nasabah menukar mata uang asing, khususnya US Dollar, dengan nilai tukar yang kompetitif. Nasabah bisa melakukan transaksi penukaran mata uang asing dan melacak riwayat transaksinya langsung dari ponsel mereka secara real time.

    “Nantinya, nasabah dapat menggunakan fitur ini untuk mata uang lainnya,” tambah Thomas.

    Fitur ketiga, Top Up E-Money, dirancang agar nasabah lebih mudah melakukan top up saldo uang elektronik mereka melalui BTN Mobile. Transaksi ini tidak akan dikenakan tambahan biaya, sehingga nasabah dapat merasa nyaman dan frekuensi penggunaan BTN Mobile dapat semakin meningkat.

    PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) melaporkan kenaikan laba bersih menjadi Rp1,50 triliun pada semester I 2024, sedikit meningkat dari Rp1,47 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini didorong oleh lonjakan penyaluran kredit dan pembiayaan yang mencapai Rp352,06 triliun, naik 14,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp307,66 triliun.

    Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengungkapkan bahwa meskipun kondisi ekonomi global menantang, BTN berhasil mencatatkan kinerja positif. "Kami optimistis hingga akhir tahun 2024, BTN tetap mampu membukukan kinerja keuangan yang positif," ujar Nixon.

    Kinerja BTN

    BTN menunjukkan kinerja yang kuat di tengah tantangan ekonomi global, dengan peningkatan laba bersih, kredit dan pembiayaan, serta dana pihak ketiga. Fokus pada kehati-hatian dalam penyaluran kredit dan strategi peningkatan dana murah menjadi kunci keberhasilan BTN di semester I 2024.

    Pada semester I 2024, kredit dan pembiayaan perumahan masih menjadi andalan dengan total penyaluran mencapai Rp299,24 triliun. KPR Subsidi memberikan kontribusi terbesar dengan nilai Rp171,01 triliun, tumbuh 12,4 persen dari Rp152,16 triliun tahun lalu. Sementara itu, KPR Non Subsidi meningkat 12 persen menjadi Rp101,76 triliun dari Rp90,83 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Nixon menambahkan, "Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Rasio NPL Gross kami masih terjaga dengan baik di level 3,1 persen. Hingga akhir tahun ini kami berharap bisa menurunkan rasio NPL di bawah 3 persen."

    BTN juga mencatat peningkatan signifikan dalam penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp365,4 triliun, naik 16,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp313,3 triliun. Dari jumlah tersebut, dana murah atau CASA mencapai Rp189,21 triliun, meningkat 11,16 persen dari Rp170,21 triliun pada akhir Juni 2023.

    Dengan kinerja yang solid, total aset BTN hingga akhir Juni 2024 naik 13,7 persen menjadi Rp455,60 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp400,54 triliun. (*)

     

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi