Logo
>

BTPN Tegaskan Komitmen Pemberdayaan Nasabah Purnabakti pada Harpelnas

Ditulis oleh Pramirvan Datu
BTPN Tegaskan Komitmen Pemberdayaan Nasabah Purnabakti pada Harpelnas

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) memperingati Hari Pelanggan Nasional 2024 dengan menegaskan komitmen mereka untuk mendukung nasabah purnabakti dalam meraih kehidupan yang lebih berarti. Dalam rangka perayaan tersebut, Bank BTPN mengadakan Pekan Purnabakti pada 4 September 2024 di Kantor Cabang Cililitan, Jakarta.

    Acara ini melibatkan mitra kerja seperti PT TASPEN (Persero) dan PT ASABRI (Persero) untuk mempererat hubungan dengan para nasabah pensiunan dan mendukung kesejahteraan mereka. Purnomo B Soetadi, Head of Retail Lending Business Bank BTPN, menyatakan pentingnya peran nasabah pensiunan dalam misi bank untuk memberikan nilai lebih kepada masyarakat.

    Selama Pekan Purnabakti, nasabah purnabakti menikmati berbagai kegiatan, seperti menyanyi, menari, dan mengunjungi bazar, serta mendapatkan layanan kesehatan gratis termasuk pemeriksaan dasar dan konsultasi dengan dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Nasabah yang tidak bisa hadir secara langsung dapat menggunakan layanan telemedisin via WhatsApp untuk konsultasi kesehatan secara gratis sepanjang Januari-Juni 2024.

    Selain itu, Bank BTPN juga memberikan bingkisan kepada nasabah pensiunan dan nasabah Bisnis Mikro di berbagai area di Indonesia, termasuk Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar.

    Purnomo B Soetadi menekankan bahwa masa pensiun adalah fase penting yang membutuhkan perhatian khusus, dan Bank BTPN akan terus menyediakan solusi finansial dan inisiatif yang bernilai tambah untuk memastikan para nasabah purnabakti dapat menjalani masa pensiun dengan sehat, bahagia, dan penuh makna.

    Pertumbuhan Aset Signifikan

    PT Bank BTPN Tbk melaporkan pertumbuhan aset signifikan sebesar 22 persen secara tahunan (year-on-year/YoY), mencapai Rp235,8 triliun pada semester I 2024, setelah mengakuisisi PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF) pada akhir Maret 2024.

    Akuisisi dua perusahaan pembiayaan di bawah OTO Group ini memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan aset dan kredit Bank BTPN. Sejalan dengan itu, penyaluran kredit juga mengalami kenaikan sebesar 19 persen YoY menjadi Rp176,2 triliun pada akhir Juni 2024.

    “Bank BTPN berkomitmen untuk menciptakan pertumbuhan yang berarti bagi seluruh lapisan masyarakat. Kami terus mendorong perkembangan sektor-sektor prospektif agar dampak keberlanjutan bisnis perusahaan bisa dirasakan para pemangku kepentingan secara luas,” ujar Direktur Utama Bank BTPN, Henoch Munandar, di Jakarta, Selasa.

    Dalam penyaluran kredit, terutama di sektor-sektor potensial, Bank BTPN tetap menjaga kualitas kredit yang tercermin dalam rasio gross non-performing loan (NPL) sebesar 2,21 persen per akhir Juni 2024. Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata industri yang sebesar 2,34 persen pada akhir Mei 2024.

    Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) Bank BTPN tumbuh 11 persen YoY menjadi hampir Rp119 triliun pada akhir Juni 2024. Perseroan terus mengoptimalkan biaya dana, dengan saldo current account and saving account (CASA) meningkat sebesar 29 persen YoY menjadi Rp48,1 triliun dan deposito naik 1 persen YoY menjadi Rp70,9 triliun. Rasio CASA pun turut meningkat menjadi 40,4 persen per akhir Juni 2024.

    Sebagai upaya diversifikasi sumber pendanaan dan menjaga profil maturitas yang lebih baik, Bank BTPN menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Tahap I Tahun 2024 dengan jumlah pokok Rp355 miliar pada awal Juli 2024.

    Rasio Kecukupan Modal

    Rasio likuiditas dan pendanaan Bank BTPN berada di tingkat yang sehat, dengan liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 234,9 persen dan net stable funding ratio (NSFR) 115,6 persen pada 30 Juni 2024. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) juga tercatat kuat di level 28,8 persen.

    Upaya Bank BTPN dalam menghasilkan pendapatan bunga bersih pun meningkat. Net interest margin (NIM) naik menjadi 6,41 persen pada akhir Juni 2024 dari 6,33 persen setahun sebelumnya. Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) naik sebesar 17 persen YoY menjadi hampir Rp7 triliun pada 30 Juni 2024, mendorong pendapatan operasional (konsolidasi) tumbuh 18 persen YoY menjadi Rp8,2 triliun.

    Namun, laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp1,2 triliun pada akhir Juni 2024, lebih rendah 15 persen YoY. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan biaya kredit sebesar 46 persen YoY atau sebesar Rp540 miliar pasca-akuisisi OTO Group, serta kenaikan biaya operasional sebesar 26 persen YoY menjadi Rp4,6 triliun seiring pertumbuhan volume usaha dan inisiatif-inisiatif yang sedang dilakukan.

    Dari sisi digitalisasi, layanan digital banking Jenius milik Bank BTPN juga mencatat kinerja positif. Jumlah pengguna terdaftar tumbuh 21 persen YoY menjadi 5,8 juta per akhir Juni 2024, dari 4,8 juta setahun sebelumnya. Total penyaluran kredit melalui Jenius meningkat sebesar 134 persen YoY menjadi Rp3,1 triliun, dari Rp1,3 triliun.

    Kredit ini mencakup Flexi Cash, Digital Micro, Kartu Kredit Jenius, dan Jenius Paylater. Dana pihak ketiga (DPK) yang dikelola Jenius turut tumbuh 10 persen YoY menjadi Rp27,2 triliun pada periode yang sama.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.