KABARBURSA.COM - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) terpilih menjadi salah satu konstituen dalam Indeks ESG Sector Leaders IDX Kehati untuk periode perdagangan Juni-November 2024.
Indeks ini diluncurkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dikelola bersama Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) untuk menampilkan saham perusahaan dengan hasil penilaian kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) di atas rata-rata industrinya serta memiliki likuiditas yang baik.
Penilaian dilakukan berdasarkan program yang dibuat oleh para konstituen sepanjang tahun 2023 hingga Maret 2024. Pengumuman atas pencapaian ini telah disampaikan oleh Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Mei 2024.
Terpilihnya Bukalapak untuk yang pertama kali merupakan suatu pencapaian dan validasi yang luar biasa atas komitmen Bukalapak dalam melakukan upaya pengelolaan bisnis yang memperhatikan aspek lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik. Hal ini tidak terlepas dari kerja keras dan dedikasi tim, karyawan, dan para pemangku kepentingan Bukalapak.
Cut Fika Lutfi, Corporate Secretary Bukalapak, menerangkan bahwa pihaknya berterima kasih kepada Bursa Efek Indonesia dan Yayasan KEHATI atas apresiasi yang diberikan atas peran aktif Bukalapak selama ini dalam aspek ESG.
"Ke depannya, kami akan terus mempertahankan pencapaian ini dengan memaksimalkan praktik ESG melalui berbagai inovasi serta program-program yang dapat kami jalankan. Kami percaya bahwa kinerja ESG yang baik dapat menciptakan dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan serta dapat mengantarkan Bukalapak menjadi perusahaan yang berkelanjutan," ujar Cut Fika Lutfi, Corporate Secretary Bukalapak, pada Selasa, 16 Juli 2024.
Saat ini, Bukalapak aktif menjalankan inisiatif-inisiatif yang mewakili komitmen perusahaan terhadap pemenuhan 3 pilar ESG.
Melalui pilar environmental, Bukalapak fokus dalam menanggulangi isu-isu lingkungan, salah satunya dengan gerakan 'Aksi Kebaikan Bersama Bukalapak'. Melalui gerakan ini, Bukalapak telah menjalankan beberapa aktivitas seperti penanaman bibit pohon, terumbu karang, dan lain-lain.
Melalui pilar social, Bukalapak memiliki misi khusus untuk terus membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam meningkatkan kualitas hidup mereka, salah satunya dengan digitalisasi warung. Berkat peran aktif Bukalapak dalam mendorong pertumbuhan UMKM, saat ini para Mitra Bukalapak telah mengalami kenaikan pendapatan rata-rata sebanyak tiga kali lipat berdasarkan data internal Bukalapak.
Dalam pilar governance, Bukalapak telah tersertifikasi ISO 37001-Sistem Manajemen Anti Penyuapan, karena telah memenuhi persyaratan penting seperti kepatuhan hukum, peningkatan reputasi dan kredibilitas, pengelolaan risiko, efisiensi operasional, peningkatan nilai perusahaan, dan persaingan yang adil.
BUKA adalah grup perusahaan berbasis teknologi dan super enabler teknologi untuk mendukung transformasi UMKM di Indonesia serta berbagai vertikal bisnis.
Berpegang teguh pada tujuan awal kami untuk memberdayakan UMKM, kini kami melayani ratusan juta pengguna serta puluhan juta UMKM di tanah air. Sebagai perusahaan teknologi Indonesia pertama yang terdaftar di bursa, fokus kami adalah menggunakan teknologi untuk mendukung kebutuhan gaya hidup digital saat ini bagi para UMKM serta masyarakat Indonesia secara umum melalui berbagai vertikal, dari marketplace, finance dan fintech, offline to online, hingga merchant solutions.
Dari sisi lainnya, emiten e-commerce dan platform online dan offline, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) telah menyampaikan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) per tanggal 30 Juni 2024.
Manajemen BUKA mengatakan bahwa perseroan masih menyimpan dana IPO sebesar Rp9,82 triliun. Perseroan memperoleh hasil penawaran umum perdana saham efektif pada tanggal 6 Agustus 2021 sebesar Rp21,9 triliun dengan biaya sebesar Rp574,8 miliar. Dengan demikian, BUKA mendapatkan hasil bersih IPO sebesar Rp21,3 triliun.
BUKA merealisasikan dana IPO untuk modal kerja sebesar Rp6,40 triliun dan modal kerja entitas anak (PT Buka Mitra Indonesia) sebesar Rp1,14 triliun dan sebesar Rp16,9 miliar untuk modal kerja entitas anak (PT Buka Usaha Indonesia). Selanjutnya, sebesar Rp35,6 miliar untuk modal kerja entitas anak (PT Buka Pengadaan Indonesia).
Adapun untuk modal kerja entitas anak (Bukalapak Pte. Ltd.) sebesar Rp1,05 miliar dan sebesar Rp1,25 miliar untuk modal kerja entitas anak PT Five Jack. Sementara itu, untuk pertumbuhan dan/atau pengembangan usaha perseroan dan entitas anak serta modal kerja entitas anak selain yang sudah disebutkan sebesar Rp3,89 triliun.
Dengan realisasi pemakaian dana IPO ini, BUKA sudah menggunakan dana IPO sebesar Rp11,49 triliun dan masih menyimpan dana IPO sebesar Rp9,82 triliun. (yun/*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.