Logo
>

Bukit Asam (PTBA) Resmikan PLTS di Sumatera Selatan

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Bukit Asam (PTBA) Resmikan PLTS di Sumatera Selatan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) resmi mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk irigasi lahan pertanian di Desa Tanjung Agung, Muara Enim, Sumatera Selatan.

    Direktur Sumber Daya Manusia PTBA, Suherman mengatakan pembangunan PLTS itu merupakan upaya pihaknya guna memanfaatkan energi terbarukan, memberdayakan masyarakat, serta melestarikan lingkungan.

    "PLTS tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga mendorong pertanian yang lebih ramah lingkungan sehingga mampu mengurangi emisi karbon. Dari sisi perekonomian, program ini memberikan dampak bagi 121 petani," kata dia dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 19 Agustus 2024.

    Adapun PLTS irigasi tersebut mulai dibangun pada 1 November 2023 dan resmi beroperasi pada 15 Agustus 2024. Terdiri dari 20 modul yang masing-masing berkapasitas 585 Wattpeak (Wp) dengan total kapasitas PLTS mencapai 11,6 Kilowatt peak (kWp).

    Nantinya, listrik yang dihasilkan PLTS bisa menghidupkan pompa irigasi dengan head mencapai 15 meter. Selain itu pompa menyedot air dari Sungai Enim ke bak reservoir yang kemudian didistribusikan ke sawah lahan yang dialiri seluas kurang lebih 15 hektare.

    Sebanyak 60 petani diklaim dapat memperoleh manfaat dari PLTS irigasi ini. Petani di Desa Tanjung Agung pun bisa panen dua hingga tiga kali dalam setahun.

    Pendapatan PTBA pada Kuartal II 2024

    Diberitakan sebelumnya, selama enam bulan pertama 2024, anggota dari holding badan usaha milik negara (BUMN) pertambangan MIND ID ini memperoleh pendapatan sebesar Rp 19,64 triliun dan EBITDA Rp 3,63 triliun.

    Pendapatan pada kuartal II 2024 tercatat sebesar Rp10,23 triliun atau naik 9 persen dibanding kuartal I 2024. Laba bersih pada kuartal II 202 mencapai Rp 1,24 triliun atau tumbuh 57 persen dibanding kuartal I 2024. Sementara itu, total aset perusahaan per 30 Juni 2024 sebesar Rp 38,39 triliun.

    Sekretaris Perusahaan Niko Chandra menerangkan pencapaian laba bersih didukung oleh peningkatan kinerja operasional perseroan sepanjang semester I 2024. Total penjualan batu bara pada Januari-Juni tahun ini mencapai 20,05 juta ton, meningkat 15 persen secara tahunan.

    Ekspor batu bara PTBA pada semester I ini sebesar 8,48 juta ton atau naik 20 persen secara tahunan. Sementara, penjualan ekspor pada semester I 2023 sebesar 7,10 juta ton.

    Kemudian, realisasi Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 11,57 juta ton atau tumbuh 12 persen dibanding semester I 2023 yang hanya 10,33 juta ton. Per semester I 2024, produksi batu bara PTBA mencapai 18,76 juta ton dan realisasi angkutan dengan kereta api 17,33 juta ton.

    Niko mengatakan, tantangan bagi perseroan pada tahun ini di antaranya koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 19 persen secara tahunan dari USD93,49 per ton pada semester I 2023 menjadi USD75,89 per ton pada semester I 2024.

    Sementara itu, rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 36 persen secara tahunan menjadi USD 130,66 per ton, dari USD 204,27 per ton pada semester I 2023.

    “PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik,” kata Niko dalam keterangannya, Senin 5 Agustus 2024.

    Dia menyebut, perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan. Dengan demikian, penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.

    “Selain itu, perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak baik bagi kinerja keuangan PTBA,” tutur Niko.

    PTBA juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,2 triliun, angka tersebut naik 57 persen secara QoQ, namun menurun 23 persen secara YoY pada 2Q24.

    Dari sisi lainnya, Hendriko Gani Investment Analyst Stockbit menjelaskan laba bersih yang terlihat lebih lemah dari ekspektasi kami disebabkan oleh beban pokok penjualan yang lebih tinggi dari ekspektasi kami.

    “Hal ini terjadi akibat nilai penarikan persediaan yang lebih tinggi, sehingga realisasi margin laba kotor pada semester I 2024 17,3 persen lebih rendah dari ekspektasi kami yaitu 22,7 persen, ” terangnya.

    Menurutnya Outlook PTBA ke depannya akan sangat dipengaruhi oleh volume penjualan PTBA, di mana manajemen masih optimis bahwa perseroan dapat mencapai volume penjualan sebesar 43,1 juta ton dan rata-rata harga batu bara pada semester II 2024 yang berpotensi lebih tinggi dibandingkan semester I 2024.

    Secara rinci potensi pada semester II 2024 untuk potensi harga batu bara dan volume penjualan yang lebih tinggi.

    Hendriko menerangkan harga batu bara yang bergerak lebih tinggi pada sepanjang kuartal 3 berpotensi meningkatkan harga jual rata-rata (ASP) PTBA.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.