Logo
>

Bulog: 2 Cara Jaga Stok dan Stabilkan Harga Beras

Ditulis oleh KabarBursa.com
Bulog: 2 Cara Jaga Stok dan Stabilkan Harga Beras

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Perum Bulog berencana untuk menjaga stok beras di pasar melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta penyaluran beras komersial. Namun, Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengatakan bahwa kedua langkah tersebut baru akan dilakukan setelah Pemilu 2024. Bayu menargetkan penyaluran volume beras dalam SPHP hingga dua kali lipat secara tahunan bulan ini. Oleh karena itu, ia akan memperluas jalur distribusi hingga ke ritel modern.

    Menurutnya, penyaluran beras SPHP per Januari 2024 telah naik 160 persen secara tahunan menjadi 160.000 ton, dengan total volume beras SPHP yang telah disalurkan sepanjang tahun ini mencapai 220.000 ton. "Kami akan meningkatkan penyaluran beras SPHP sampai 200 persen kalau perlu, karena beras SPHP ini sangat dibutuhkan masyarakat," kata Bayu di Ramayana CiPlaz Klender, Senin, 12 Februari 2024.

    Bayu menjelaskan bahwa pola penyaluran beras SPHP adalah penjualan langsung ke peritel atau distributor yang memiliki ritel. Para peritel penerima beras SPHP kemudian akan menjual beras tersebut ke masyarakat dengan harga khusus.

    Sebelumnya, Bayu juga menyatakan bahwa pemerintah akan memasok beras ke beberapa pasar induk, seperti Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Pasar Ibu Mentawai, dan pasar di Natuna. Tujuannya adalah untuk memperkuat stok di Jakarta. Bulog mencatat bahwa jumlah beras yang telah dipasok ke PIBC mencapai 45.235 ton hingga akhir Januari 2024.

    Di sisi lain, Badan Pangan Nasional telah menginstruksikan Bulog untuk menggelontorkan beras komersial sejumlah 200.000 ton bulan ini. Sebanyak 50.000 ton dari beras komersial tersebut akan difokuskan untuk disalurkan ke DKI Jakarta hingga 31 Maret 2024.

    Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa target penyaluran tersebut penting mengingat panen raya akan dimulai pada Maret 2024. Arief memperkirakan total panen pada akhir kuartal pertama tahun ini mencapai 3,5 juta ton. "Tantangan kami adalah menjaga harga beras di hilir. Selain itu, kami juga harus menjaga harga beras di hulu pada dua bulan ke depan," ujarnya.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi