KABARBURSA.COM - PT Bumi Serpong Damai Tbk, berkode saham BSDE, mengambil alih mayoritas saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM). Dikutip Kabarbursa.com di Jakarta, Selasa, 17 Desember 2024, pengambilalihan ini bukan hanya sekadar aksi korporasi biasa.
Diketahui, salah satu emiten properti andalan Grup Sinar Mas ini tengah melangkah lebih jauh dalam ekspansinya terhadap SMDM. Ini adalah sebuah strategi jangka panjang untuk menambah cadangan lahan serta memperluas pangsa pasar properti dengan nilai yang signifikan.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 16 Desember 2024, BSDE mengumumkan rencana penawaran tender wajib sebesar 8,01 persen dari total saham SMDM atau setara dengan 382 juta saham. Harga yang ditawarkan sebesar Rp531 per saham, dengan total dana maksimal Rp202,85 miliar. Angka ini mencerminkan optimisme BSDE terhadap potensi bisnis SMDM, terutama dengan cadangan lahan yang luas dan lokasi strategis, yaitu berdekatan dengan akses tol.
Akuisisi mayoritas saham SMDM sebelumnya juga pernah dilakukan BSDE melalui pembelian 91,99 persen saham senilai Rp2,33 triliun dari Top Global Limited (TGL), sebuah perusahaan investasi properti asal Singapura yang masih terkait dengan keluarga Widjaja. Dengan banderol yang sama, yakni Rp531 per saham, langkah ini tidak hanya memperkuat kendali BSDE atas SMDM, tetapi juga membuka peluang sinergi lebih luas antara dua entitas properti tersebut.
Penawaran tender wajib bagi pemegang saham SMDM akan berlangsung mulai 17 Desember 2024 hingga 15 Januari 2025. Selama periode ini, para pemegang saham mendapat kesempatan untuk merealisasikan keuntungan dengan harga premium yang signifikan.
Harga Rp531 per saham memberikan premi sebesar 181,77 persen di atas harga rata-rata tertinggi dalam 90 hari perdagangan terakhir, yaitu Rp188,45 per saham. Strategi ini menawarkan keunggulan nyata bagi investor yang ingin mencairkan keuntungan lebih besar dari saham SMDM.
Menariknya, manajemen BSDE menegaskan tidak memiliki rencana untuk melikuidasi atau menghapuskan pencatatan saham SMDM dari bursa, tidak akan melakukan go private, serta akan mempertahankan kebijakan terkait kepegawaian karyawan.
Komitmen ini mencerminkan kehati-hatian BSDE dalam memastikan stabilitas perusahaan pasca-transaksi, sekaligus menjaga kepercayaan pemangku kepentingan dan karyawan SMDM.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya, menekankan bahwa langkah akuisisi SMDM didorong oleh pertimbangan strategis, termasuk cadangan lahan yang luas, potensi pengembangan yang tinggi, serta lokasi geografis yang sangat menjanjikan.
Menurutnya, penguasaan lahan milik SMDM memberikan keuntungan signifikan bagi BSDE dalam memperluas portofolio proyek-proyek jangka panjang, mendiversifikasi wilayah pengembangan, dan meningkatkan pertumbuhan pendapatan serta laba bersih perusahaan.
Secara operasional, aksi korporasi ini diproyeksikan berdampak positif terhadap kinerja keuangan BSDE. Pengambilalihan diharapkan mampu mendongkrak total pendapatan dan laba bersih perseroan melalui pengoptimalan pemanfaatan cadangan lahan SMDM.
Selain itu, aset, ekuitas, dan kas dari aktivitas operasional BSDE turut diperkirakan mengalami peningkatan seiring dengan integrasi bisnis properti kedua perusahaan.
Akuisisi ini menjadi wujud nyata dari ambisi BSDE untuk memantapkan posisinya sebagai pengembang properti unggulan di Indonesia. Langkah ini tidak hanya membuka peluang diversifikasi geografis tetapi juga memperkuat fundamental bisnis secara signifikan.
Bagi investor, aksi strategis BSDE ini sekaligus menegaskan prospek cerah perusahaan dalam memanfaatkan momentum pertumbuhan sektor properti di masa depan.
BSDE Mengalami Tekanan Jual Saham
Mengutip Stockbit, hari ini, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengalami penurunan pada sesi perdagangan hari ini, dengan penutupan melemah di level 965 atau terkoreksi sebesar 10 poin (-1,03 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya di 975. Tekanan jual terlihat cukup dominan sejak sesi awal perdagangan, seiring dengan rendahnya sentimen positif yang mendukung emiten properti tersebut.
Saham BSDE dibuka di posisi 985, setara dengan harga tertingginya di hari ini. Namun, optimisme awal tampaknya tidak bertahan lama setelah tekanan jual mulai menekan harga menuju titik terendah di 965. Kondisi ini menandai volatilitas intraday yang cukup lebar di tengah volume transaksi sebesar 59 ribu lot, dengan nilai perdagangan mencapai 5,7 miliar rupiah. Rata-rata harga sepanjang sesi ini berada di level 971.
Sentimen negatif yang membayangi perdagangan saham BSDE kemungkinan dipengaruhi oleh minimnya katalis kuat dari sektor properti, serta dinamika makroekonomi yang masih diwarnai ketidakpastian terkait laju pemulihan konsumsi masyarakat.
Di sisi lain, level 965 menjadi area psikologis penting yang jika ditembus, berpotensi memicu aksi jual lanjutan menuju level support berikutnya di sekitar 735, yang merupakan ARB saham BSDE.
Meskipun tekanan jual masih dominan, pergerakan harga BSDE hari ini masih berada dalam area wajar, dengan sinyal pembalikan arah yang memungkinkan jika ada dorongan beli yang lebih kuat dalam beberapa sesi ke depan.
Untuk saat ini, investor tampaknya masih mempertimbangkan kondisi pasar properti secara keseluruhan dan prospek bisnis BSDE ke depan sebelum melakukan akumulasi lebih lanjut.
Jika sentimen positif terkait industri properti membaik atau muncul kabar signifikan dari kinerja perusahaan, saham BSDE berpotensi kembali menguji resisten kuat di level 1.215 (ARA hari ini). Namun, dalam waktu dekat, para pelaku pasar disarankan untuk mencermati perkembangan harga BSDE secara teknikal serta mengikuti pergerakan indeks dan saham sejenis dalam sektor properti.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, sehingga KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.