KABARBURSA.COM-Mayoritas bursa di kawasan Asia-Pasifik terpantau mengalami penurunan pada perdagangan Rabu (6/3/2024), mengikuti kejatuhan teknologi di Wall Street yang dipimpin oleh saham Apple, menyusul laporan penurunan penjualan iPhone di China.
Pukul 08:30 WIB, hanya indeks Hang Seng Hong Kong dan Straits Times Singapura yang menunjukkan kenaikan pada hari ini, masing-masing sebesar 0,18persen dan 0,89persen.
Namun, bursa lainnya terpantau mengalami penurunan. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,23persen, Shanghai Composite China turun 0,19persen, ASX 200 Australia mengalami koreksi sebesar 0,36persen, dan KOSPI Korea Selatan terpangkas 0,54persen.
Di Australia, ekonomi pada kuartal terakhir di 2023 tumbuh moderat karena konsumen mengurangi tabungan mereka untuk mempertahankan pengeluaran, yang memicu harapan akan pemulihan jangka pendek seiring dengan penurunan inflasi, pemotongan pajak, dan langkah pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA).
Produk domestik bruto (PDB) Australia pada kuartal IV-2023 tumbuh 1,5persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dengan pertumbuhan basis kuartalan (quarter-to-quarter/qtq) sebesar 0,2persen. Angka ini sesuai dengan prediksi para ekonom sebelumnya.
Penurunan pada hari Selasa kemarin 5 Maret 2024 terjadi ketika investor mulai melakukan konsolidasi setelah reli pasar yang membawa indeks mencapai level tertinggi sepanjang masa, didukung oleh optimisme seputar kecerdasan buatan (AI).
Para investor di Asia-Pasifik akan memperhatikan saham pemasok Apple di Taiwan dan Korea Selatan, termasuk Taiwan Semiconductor Manufacturing Company dan Samsung.
Penurunan ini terjadi setelah bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, mengalami penurunan pada hari sebelumnya, karena saham Apple merosot akibat laporan penjualan iPhone yang menurun di China.
Saham Apple tergelincir hampir 3persen, sementara beberapa saham teknologi 'mega-cap' lainnya seperti Tesla, Netflix, dan Microsoft juga melemah lebih dari 2persen.
Terpantau harga saham AMD turun lebih dari 1persen setelah laporan bahwa perusahaan tersebut mengalami hambatan regulasi yang akan mencegahnya menjual chip kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ke China.
Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, akan memberikan testimoni terkait arah kebijakan moneter kedepan pada Kamis malam waktu AS, yang juga menjadi sorotan para investor. Sebelumnya, data pembukaan lowongan pekerjaan baru di AS pada Januari juga akan menjadi pertimbangan penting dalam menentukan kebijakan suku bunga The Fed.