Logo
>

Bursa Asia Diprediksi Anjlok Sepekan, ini Sentimennya

Ditulis oleh KabarBursa.com
Bursa Asia Diprediksi Anjlok Sepekan, ini Sentimennya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Di tengah gejolak global yang mempengaruhi pasar keuangan Asia, investor dan analis terus memantau perkembangan dengan cermat. Sentimen pasar terpengaruh oleh berbagai faktor, termasuk krisis politik di Prancis yang memunculkan kekhawatiran atas stabilitas politik di Uni Eropa secara keseluruhan.

    Pasar saham Asia diperkirakan akan mengalami penurunan pada awal perdagangan, tercermin dari futures ekuitas yang menunjukkan kerugian di Australia, Jepang, dan Hong Kong. Penurunan ini mengikuti turunnya S&P 500 pada hari Jumat lalu, di mana imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun naik dan harga emas menguat. Kontrak AS sendiri menunjukkan perubahan yang minim pada awal perdagangan.

    Reaksi pasar terhadap ketidakpastian politik dapat dilihat dari pelarian investor ke aset safe haven, seperti obligasi yang dianggap lebih aman. Ini tercermin dari pelebaran premi imbal hasil obligasi 10 tahun Prancis dibandingkan dengan Jerman, yang mengindikasikan tingginya ketegangan dan ketidakpastian di pasar.

    Euro mengalami penurunan signifikan dalam dua bulan terakhir, sedangkan dolar AS menguat mencapai level tertinggi sejak November. Pernyataan dari beberapa tokoh politik, termasuk Marine Le Pen yang menyatakan tidak akan menggulingkan Emmanuel Macron dalam pemilihan parlemen Prancis, juga menjadi faktor yang mempengaruhi pasar.

    Pasar komoditas juga menunjukkan dinamika yang menarik, dengan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tetap stabil di atas level USD78 per barel minggu lalu. Sementara itu, harga emas mengalami kenaikan signifikan sebesar 1,7 persen, mencatat kenaikan tertinggi dalam sekitar sebulan karena permintaan akan safe haven.

    Pekan ini, data inflasi dari Eropa dan Inggris dijadwalkan untuk dirilis, yang akan memberikan gambaran lebih jelas tentang arah kebijakan suku bunga global ke depan. Sejumlah pejabat dari Federal Reserve AS juga dijadwalkan untuk memberikan pidato, termasuk mereka yang telah mengekspresikan pandangan beragam terkait inflasi dan kebijakan moneter.

    Dengan demikian, para investor dan pelaku pasar terus memantau perkembangan yang dinamis ini dengan hati-hati, siap untuk merespons perubahan kondisi pasar dan keputusan kebijakan yang dapat mempengaruhi arah pasar keuangan global.

    Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencerminkan kondisi pasar saham Indonesia menunjukkan tren melemah sepanjang tahun 2024. IHSG bahkan berada di posisi kedua terbawah di antara bursa saham lainnya di Asia Tenggara (Asean).

    IHSG juga mencatatkan level terendahnya di tahun 2024 ini. Investor asing juga melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp10,81 triliun sepanjang tahun ini. Sementara itu, per tanggal 22 Maret 2024, investor asing sempat mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp28,25 triliun sepanjang tahun ini.

    Prestasi IHSG ini menjadikannya sebagai indeks saham kedua terlemah di Asean, hanya berada di atas pasar saham Thailand yang mengalami penurunan 6,81 persen sepanjang tahun 2024. Di atas IHSG, bursa saham Filipina mengalami koreksi sebesar 0,62 persen tahun ini.

    Secara lebih luas, di kawasan Asia Pasifik atau di antara bursa saham lainnya, Indonesia berada pada peringkat ke-12 atau kedua terendah. Bursa Taiwan menonjol dengan kenaikan signifikan sebesar 22,97 persen sepanjang 2024.

    Menurut Chief Economist BCA Group, David Sumual, Rabu 14 Juni 2024 lalu, pelemahan IHSG terutama disebabkan oleh kebijakan investor asing yang cenderung melakukan penjualan saham di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

    Hal ini merupakan bagian dari strategi untuk memindahkan dana mereka ke negara lain yang menawarkan valuasi yang lebih menguntungkan.

    Pergerakan IHSG yang menempati posisi kedua terbawah di Asean menyoroti tantangan yang dihadapi oleh pasar modal Indonesia dalam menarik minat investor asing. Meskipun demikian, potensi pemulihan tidak dapat diabaikan. Sentimen pasar tetap bergantung pada kebijakan ekonomi dan stabilitas politik dalam negeri, serta perubahan kondisi global yang berpotensi mempengaruhi arus modal masuk ke pasar saham Indonesia.

    Secara proaktif, regulator dan pelaku pasar di Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan transparansi, likuiditas, dan daya tarik investasi di pasar modal. Di tengah dinamika global yang kompleks, pemerintah dan otoritas pasar modal juga diharapkan untuk mengambil langkah-langkah strategis yang mendukung pertumbuhan jangka panjang dan ketahanan pasar saham nasional.

    Kendati demikian, arus modal masuk dan keluar dari pasar saham Indonesia tetap akan menjadi faktor penentu utama bagi pergerakan IHSG dan prospek pasar ke depannya. Investor, baik domestik maupun internasional, tetap diharapkan untuk melakukan evaluasi risiko yang cermat dan berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi mereka di tengah volatilitas pasar global yang berkelanjutan.

    Pergerakan Utama di Pasar: Saham

    • Futures S&P 500 sedikit berubah pada pukul 07:25 pagi waktu Tokyo
    • Futures Hang Seng turun 0,7 persen
    • Futures S&P/ASX 200 turun 0,2 persen
    • Futures Nikkei 225 turun 1 persen

    Mata Uang

    • Indeks Bloomberg Dollar Spot naik 0,2 persen
    • Euro stabil di level USD1,0705
    • Yen Jepang tetap di 157,42 per dolar
    • Yuan offshore stabil di 7,2720 per dolar
    • Dolar Australia tidak berubah pada USD0,6615

    Cryptocurrency

    • Bitcoin naik 0,7 persen menjadi USD66.898,37
    • Ether naik 1 persen menjadi USD3.633

    Obligasi

    • Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun turun dua basis poin menjadi 4,22 persen pada hari Jumat

    Komoditas

    • Minyak mentah West Texas Intermediate stabil
    • Emas spot stabil. (*)
    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi