Logo
>

Bursa Asia Menghijau, Investor Soroti Inflasi AS dan Sentimen Bisnis Jepang

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
Bursa Asia Menghijau, Investor Soroti Inflasi AS dan Sentimen Bisnis Jepang

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bursa Asia dan Pasifik bergerak positif pada Rabu, 15 Januari 2025, pagi setelah data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan membawa angin segar bagi Wall Street. Data Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan Indeks harga produsen (PPI)---yang mencerminkan inflasi di tingkat grosir—hanya naik 0,2 persen sepanjang Desember 2024.

    Angka ini lebih rendah dari proyeksi para ekonom Dow Jones yang memprediksi kenaikan sebesar 0,4 persen. Sementara itu, PPI inti—yang tidak memasukkan komponen pangan dan energi—tercatat stagnan alias nol persen.

    Di Jepang, sentimen bisnis manufaktur besar kembali bangkit dengan indeks Tankan mencatat angka +2, setelah pada Desember sempat menyentuh -1, posisi negatif pertama dalam 10 bulan. Optimisme sektor non-manufaktur juga meningkat menjadi +31, naik tipis dari +30 di bulan sebelumnya.

    Pergerakan Indeks di Asia

    Dilansir dari Consumer News and Business Channel International di Jakarta, Rabu, Hong Kong’s Hang Seng Index dibuka turun 0,2 persen, sementara CSI300 China—yang melacak 300 saham paling aktif di Bursa Shanghai dan Shenzhen—melemah 0,27 persen.

    Manajer portofolio di balik exchange traded fund (ETF) yang terdaftar di Hong Kong juga mencetak kinerja gemilang memperkirakan reli pertumbuhan AI akan terus berlanjut hingga 2025.

    Chief Investment Officer Pando CMS Innovation ETF, Beck Lee, mengatakan strategi pemilihan saham dalam dana tersebut mengandalkan riset internal yang menggabungkan faktor makroekonomi dengan fundamental perusahaan. ETF ini membukukan keuntungan sebesar 80 persen sepanjang tahun 2024.

    Di Jepang, Nikkei 225 melanjutkan tren pelemahan dengan penurunan 0,11 persen, tetapi indeks Topix justru naik 0,3 persen.

    Sementara itu, bursa Korea Selatan menunjukkan tren beragam. Kospi menguat 0,45 persen, tetapi indeks Kosdaq yang berisi saham-saham berkapitalisasi kecil terkoreksi 0,23 persen.

    Australia juga ikut meramaikan penguatan regional dengan S&P/ASX 200 naik 0,26 persen.

    Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatat kenaikan signifikan pada pembukaan perdagangan hari ini. Berdasarkan data Stockbit, IHSG menguat 57,86 poin atau 0,83 persen dan bertengger di level 7.014,52. Sejak pembukaan pasar di level 6.956,67, IHSG terus menunjukkan tren positif dan sempat menyentuh level tertinggi 7.017,09 sebelum akhirnya ditutup di atas level psikologis 7.000.

    Pergerakan saham unggulan hari ini didominasi oleh sektor energi dan infrastruktur. Saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) mencatatkan kenaikan fantastis sebesar 24,78 persen ke level Rp4.330. Kenaikan ini tak pelak membuat saham RATU menjadi primadona di papan bursa.

    Saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) juga menunjukkan performa luar biasa dengan lonjakan 19,75 persen hingga mencapai Rp7.275 per lembar saham. Di sektor infrastruktur, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) menutup perdagangan dengan kenaikan 17,80 persen ke level Rp695.

    Tak mau kalah, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) naik 1,84 persen ke level Rp3.870. Sementara itu, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) juga mencatatkan penguatan tipis sebesar 0,29 persen ke level Rp8.750.

    Di sisi lain, saham PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) mengalami kenaikan 4,70 persen hingga menyentuh Rp6.125 per lembar. Pergerakan saham sektor energi dan sumber daya alam seperti ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang sektor tersebut.

    Saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) tercatat naik 0,91 persen ke level Rp16.650. Sedangkan, PT Petrosea Tbk (PTRO), salah satu emiten sektor konstruksi dan pertambangan, ikut menguat 1,42 persen menjadi Rp3.570.

    Wall Street Berbalik Menguat

    Di AS, Dow Jones Industrial Average naik 0,52 persen dan S&P 500 bertambah 0,11 persen ke level 5.842,91 setelah laporan PPI yang menyejukkan. Namun, Nasdaq Composite, yang sarat emiten teknologi, turun tipis 0,23 persen.

    Saham Samsung Heavy Industries Meroket

    Saham perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan, Samsung Heavy Industries, melonjak hingga 9,45 persen dan mencapai level tertinggi dalam sembilan tahun terakhir. Meski tidak jelas apa pemicunya, laporan Reuters menyebut bahwa rencana Presiden terpilih AS, Donald Trump, untuk meningkatkan produksi minyak dan gas serta melonggarkan aturan ekspor menjadi katalis positif bagi industri galangan kapal. Saham perusahaan kapal HMM, sebelumnya dikenal sebagai Hyundai Merchant Marine, juga naik 5,7 persen.

    Namun, di tengah euforia pasar saham, data ekonomi Korea Selatan menunjukkan kenaikan tingkat pengangguran menjadi 3,7 persen pada Desember 2024, tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Jumlah pengangguran naik 171.000 orang, atau 18,1 persen dibanding tahun sebelumnya, menjadi 1,12 juta orang. Meski begitu, jumlah angkatan kerja secara keseluruhan meningkat 0,4 persen menjadi 29,16 juta orang.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).