Logo
>

Bursa Asia Pasifik Dibuka Menghijau

Ditulis oleh KabarBursa.com
Bursa Asia Pasifik Dibuka Menghijau

Poin Penting :

    Mayoritas bursa Asia Pasifik membuka perdagangan Jumat (19/1/2024) dengan semangat tinggi setelah data inflasi Jepang pada akhir 2023 dirilis.

    Pukul 08:33 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 1,43 persen, Hang Seng Hong Kong menguat 0,58 persen, Straits Times Singapura naik 0,17 persen, ASX 200 Australia menanjak 0,83 persen, dan KOSPI Korea Selatan melesat 1,08 persen. Sayangnya, indeks Shanghai Composite China terpantau melemah 0,4 persen pada pagi hari ini.

    Inflasi Jepang pada Desember 2023 melandai, sesuai dengan ekspektasi pasar sebelumnya, dan meningkatkan harapan bahwa Bank of Japan (BoJ) akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar.

    Data Consumer Price Index (CPI) Jepang menunjukkan penurunan tahunan sebesar 2,6 persen pada Desember 2023, lebih rendah dari pertumbuhan 2,8 persen pada November 2023. Angka ini sejalan dengan ekspektasi pasar sebesar 2,6 persen. Secara bulanan, CPI Jepang pada Desember 2023 naik sedikit menjadi 0,1 persen, dari 0 persen pada November 2023, meskipun ekspektasi pasar cenderung deflasi -0,1 persen.

    CPI inti, yang tidak termasuk makanan segar, juga mengalami penurunan menjadi 2,3 persen pada Desember 2023, dari 2,5 persen pada November 2023, sesuai dengan ekspektasi pasar.

    Penurunan inflasi ini dipengaruhi oleh harga bahan bakar dan utilitas yang lebih rendah, sementara harga pangan terus tumbuh pesat. Subsidi pemerintah untuk listrik dan gas, yang diperkenalkan pada tahun 2023 untuk mengendalikan inflasi, juga menurunkan harga utilitas.

    Data inflasi ini dapat meningkatkan kepercayaan pasar terhadap harapan bahwa BoJ akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar pada pertemuan pertamanya di 2024 pada Selasa pekan depan.

    Pada sisi lain, kegairahan bursa Asia-Pasifik terjadi seiring dengan performa positif bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, pada sesi sebelumnya.

    Indeks Dow Jones (DJI) menguat 0,54 persen, S&P 500 naik 0,88 persen, dan Nasdaq Composite melonjak 1,35 persen. Kenaikan signifikan pada Nasdaq didukung oleh saham-saham teknologi raksasa. Saham Apple melonjak 3,3 persen setelah Bank of America (BoA) meningkatkan rekomendasi sahamnya menjadi buy.

    Saham teknologi mega cap lainnya, seperti Microsoft yang naik 0,69, dan saham Meta Platforms (Facebook), Nvidia, dan Alphabeth (Google) yang masing-masing menguat lebih dari 1 persen, juga berkontribusi pada penguatan bursa.

    Pernyataan Raphael Bostic, pejabat Federal Reserve (The Fed) AS, tentang potensi pemangkasan suku bunga pada kuartal tiga mendatang turut menyokong kenaikan pasar. Meskipun peluang pemangkasan suku bunga pada Maret turun menjadi 57 persen, dari 60 persen sebelumnya, hal ini memberikan gambaran bahwa kebijakan The Fed lebih jauh dari perkiraan awal. Pada akhir tahun lalu, pasar memperkirakan potensi pemangkasan suku bunga sebanyak enam kali atau sekitar 150 basis poin (bp), namun sekarang kemungkinannya hanya setengah dari perkiraan awal, sekitar 75 bp.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi