Logo
>

Bursa Efek Asia Melemah Senin (11/3), Nikkei 225 Merosot

Ditulis oleh KabarBursa.com
Bursa Efek Asia Melemah Senin (11/3), Nikkei 225 Merosot

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM-Mayoritas bursa Asia mengalami penurunan pada perdagangan Senin 11 Maret 2024 pagi. Pukul 08.20 WIB, indeks Nikkei 225 merosot sebanyak 925,52 poin atau 2,35persen ke 3.8750,03. Sementara itu, Hang Seng menguat 62,78 poin atau 0,38persen ke 16.414,17, dan Taiex turun 65,52 oin atau 0,37persen ke 19.725,20.

    Di sisi lain, Kospi mengalami penurunan sebesar 8,49 poin atau 0,32persen ke 2.671,86. ASX 200 juga tergelincir 108,78 poin atau 1,39persen ke 7.738,10, sementara Straits Times turun 2,35 poin atau 0,10persen ke 3.143,86. Namun, FTSE Malaysia mengalami kenaikan sebesar 2p,06 poin atau 0,13persen ke 1.541,92.

    Penurunan bursa Asia ini terjadi seiring dengan antisipasi investor terhadap data inflasi yang akan dirilis pada Selasa besok. Proyeksi menunjukkan laju inflasi AS yang diharapkan melandai, yang berpotensi memperkuat dorongan penurunan suku bunga The Fed.

    Menurut laporan Bloomberg, angka indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada Selasa mendatang akan menjadi sorotan utama dalam laporan data ekonomi pekan ini.

    Di sisi lain, dari Asia, pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal IV diperkirakan akan tumbuh secara ekspansif. Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa Bank of Japan akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak tahun 2007 pada bulan ini.

    Penurunan nilai saham di Jepang sebagian besar dipicu oleh penguatan yen, yang biasanya menjadi penghambat bagi pergerakan saham.

    Sementara itu, mata uang yen terus menguat terhadap greenback pada awal perdagangan Senin, memperpanjang reli dari pekan sebelumnya.

    Imbal hasil obligasi Jepang terus menguat, menyusul laporan yang menyatakan bahwa Bank of Japan sedang mempertimbangkan untuk membatalkan program pengendalian kurva imbal hasil.

    Paresh Upadhyaya, direktur strategi pendapatan tetap dan mata uang Amundi Asset Management, mengatakan, "Mungkin Jepang akhirnya keluar dari pusaran deflasi ini, dan ini bisa berdampak besar pada aset Jepang," seperti yang dikutip oleh Bloombe

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi