Logo
>

Bursa Eropa Diprediksi Melemah, Investor Pantau Laporan Keuangan

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Bursa Eropa Diprediksi Melemah, Investor Pantau Laporan Keuangan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pasar saham Eropa diperkirakan dibuka di zona merah pada Rabu, seiring investor menantikan rilis laporan keuangan dari sejumlah korporasi besar.

    Indeks FTSE 100 Inggris diprediksi turun 18 poin ke level 8.555, sementara DAX Jerman melemah 67 poin ke 21.439. Indeks CAC Prancis juga diperkirakan turun 23 poin ke 7.888, sedangkan FTSE MIB Italia terkoreksi 91 poin ke 36.707, berdasarkan data dari IG.

    Beberapa perusahaan yang dijadwalkan merilis laporan keuangan di antaranya Handelsbanken, TotalEnergies, Akzo Nobel, Credit Agricole, Novo Nordisk, GSK, Vestas Wind, dan Banco Santander. Sementara itu, data indeks manajer pembelian (PMI) zona euro akan dikonfirmasi pada hari yang sama.

    Pada perdagangan Selasa, bursa saham regional bergerak mendatar seiring investor terus mencermati kebijakan perdagangan AS di bawah Presiden Donald Trump. Sentimen pasar juga dipengaruhi oleh langkah pemerintah Tiongkok yang mengenakan tarif balasan terhadap barang-barang AS, setelah Washington memberlakukan tarif impor baru.

    Di kawasan Asia-Pasifik, pasar bergerak bervariasi pada perdagangan Rabu pagi, dengan fokus utama tertuju pada Tiongkok yang kembali beroperasi usai libur Tahun Baru Imlek. Sementara itu, di Amerika Serikat, kontrak berjangka indeks S&P 500 melemah pada Selasa malam, menyusul laporan keuangan Alphabet—induk perusahaan Google—yang mengecewakan, meski sebelumnya indeks utama mencatatkan kenaikan moderat.

    Sektor Otomotif Memimpin

    Saham-saham Eropa mencatat penurunan satu hari terbesar dalam lebih dari satu bulan pada hari Senin, dengan sektor otomotif memimpin penurunan karena investor mempertimbangkan bahwa tarif terbaru Presiden AS Donald Trump dapat meningkat menjadi perang dagang yang lebih luas.

    Pada akhir pekan, Trump mengumumkan tarif perdagangan sebesar 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko, serta bea 10 persen terhadap China. Namun, setelah negosiasi awal, Presiden AS mengatakan pada hari Senin bahwa tarif baru terhadap Meksiko akan ditangguhkan selama satu bulan.

    Tarif yang dijadwalkan berlaku pada Selasa, 4 Februari 2025 itu akan berdampak pada barang senilai USD1,3 triliun, atau lebih dari 40 persen dari total impor AS.

    Kanada dan Meksiko segera mengumumkan tarif balasan, sementara China juga mengumumkan langkah-langkah penanggulangan.

    Trump juga memperingatkan bahwa tarif terhadap Eropa akan “pasti terjadi”, tetapi tidak memberikan kejelasan lebih lanjut.

    Indeks STOXX 600, yang banyak berorientasi pada ekspor, turun 0,9 persen setelah mencapai rekor penutupan pada hari Jumat, dengan indeks DAX Jerman memimpin penurunan di antara pasar regional.

    “Jerman sudah mengalami kontraksi pada akhir tahun lalu dan juga menghadapi ketidakpastian politik. Jadi, ketika Anda menggabungkan faktor-faktor tersebut dengan potensi tarif dari AS, hal ini menempatkan Jerman dalam posisi terburuk,” kata Fiona Cincotta, analis pasar senior di City Index.

    Meskipun ekonomi domestik melambat, STOXX 600 tetap mengungguli indeks S&P 500 AS pada awal tahun karena ekspektasi bahwa euro yang lebih lemah dapat menguntungkan perusahaan-perusahaan Eropa yang bergantung pada pendapatan ekspor.

    Sektor otomotif turun 2,4 persen dan menjadi yang paling terpukul, dengan Porsche AG, BMW, Mercedes-Benz, dan Stellantis mengalami penurunan.

    Para analis khawatir bahwa tarif terhadap Meksiko dapat lebih merugikan produsen mobil Eropa dan pemasok mereka dibandingkan dengan tarif langsung terhadap barang-barang Uni Eropa.

    Produsen barang mewah yang memiliki eksposur tinggi di China juga mengalami penurunan setelah pengumuman tarif, dengan LVMH (LVMH.PA) dan Kering (PRTP.PA) masing-masing turun 1,9 persen dan 3,8 persen.

    Konsumen Logam Terbesar

    Sektor sumber daya dasar (.SXPP) turun 1 persen karena sebagian besar harga logam merosot setelah Trump memberlakukan tarif 10 persen pada impor dari China, yang merupakan konsumen logam terbesar.

    Produsen minuman beralkohol seperti Heineken (HEIN.AS), Pernod Ricard SA (PERP.PA), dan Diageo (DGE.L) Inggris turun antara 1,3 persen hingga 2,2 persen.

    Sementara itu, obligasi zona euro naik karena investor beralih ke aset yang lebih aman.

    Bank Swiss, Julius Baer (BAER.S), anjlok 12,7 persen, mencatat penurunan harian terbesar dalam satu dekade setelah mengumumkan rencana untuk memangkas tenaga kerja sekitar 5 persen, yang memicu kekhawatiran terhadap prospek keuangannya.

    Saham LightOn (ALTAI.PA), startup AI generatif asal Prancis, turun 5,4 persen setelah gagal mencapai target pendapatan 2024 akibat penundaan penandatanganan beberapa kontrak.

    Fokus lainnya adalah rancangan anggaran Prancis 2025, yang didorong oleh Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou melalui parlemen dengan menggunakan kekuatan konstitusional khusus. Indeks acuan CAC 40 (.FCHI) turun 1,2 persen.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.