Logo
>

Bursa Karbon Sepi, BEI Luncurkan Net Zero Incubator

Ditulis oleh Yunia Rusmalina
Bursa Karbon Sepi, BEI Luncurkan Net Zero Incubator

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana meluncurkan Net Zero Incubator yaitu sebuah sarana yang dihadirkan bursa untuk mendorong perusahaan-perusahaan tercatat mengedepankan konsep bisnis berkelanjutan atau environmental, social, and governance (ESG).

    Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menjelaskan, Net Zero Incubator bisa dikatakan seperti wadah yang dibuka, utamanya untuk perusahaan tercatat yang mau membuat peta jalan (roadmap) net zero mereka, tapi pemahaman mereka terbatas.

    “Bursa akan membantu, dalam net zero ini ada beberapa kelas atau materi dalam menyusun roadmap, apa yang harus diperhatikan, upaya menurunkan emisi, dekarbonisasi dan lainnya," ungkapnya, Jumat, 5 Juli 2024.

    Menurutnya, bursa karbon hingga Juli 2024 belum sesuai ekspektasi. Pihaknya akan membantu perusahan untuk menghitung emisi, scope 1 dan scope 2. Dengan begitu, perusahaan tercatat akan tau saat ini nilai emisi mereka berada di mana.

    “Perusahaan tercatat akan tahu apa targetnya, seperti apa, dan bagaimana mencapainya. Itu akan kita mulai dalam 1-2 bulan ini, secara voluntary dan multiindustry,” ujar Jeffrey.

    Jeffrey mengatakan saat ini pihaknya masih menyiapkan modul, kurikulum, hingga narasumbernya. Bursa juga belum secara resmi membuka pendaftaran.

    Adapun program ini diberikan gratis kepada perusahaan tercatat, yang diharapkan bisa mendorong bisnisnya mengedepankan prinsip ESG.

    “Harapannya bursa karbon makin ramai, tapi sebenarnya ini juga untuk meningkatkan daya saing emiten-emiten kita. Siapa yang lebh cepat mengantisipasi kegiatan usaha ESG, daya saingnya ke depan akan lebih tinggi,” ungkap dia.

    Adapun Net Zero Incubator ini terbuka untuk semua sektor dan tanpa paksaan alias bersifat sukarela. Namun dalam satu batch ditargetkan akan ada 80–100 emiten yang bergabung.

    Seperti diketahui, nilai transaksi di bursa karbon dalam negeri masih minim. Namun tercatat sudah ada 67 pengguna jasa bursa karbon. Sementara carbon market unit mencapai 1,34 juta ton CO2 dengan dua proyek tercatat.

    Selain itu, hadirnya Net Zero Incubator juga merupakan salah satu cara bursa membantu emiten dalam mencapai target net zero ini. Untuk tahap awal bursa akan mengajak 80-100 emiten, namun ini bergantung dari kesiapan dan kematangan emiten berdasarkan profilnya.

    “Kami sadar betul kalau bursa karbon ini sesuatu yang sangat baru, oleh karena itu kami dalam waktu dekat selain mensosialisasi Net Zero Incubator untuk para emiten agar mudah menyusun strategi ESG jangka panjang,” lanjut dia.

    Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui bahwa transaksi karbon di bursa karbon atau IDX Carbon belum sesuai harapan. Tercatat, per 3 Juli 2024, akumulasi volume perdangan di bursa karbon sebanyak 608.740 ton CO2 atau senilai 36,78 miliar.

    Direktur Pengawasan Bursa Karbon OJK Lufaldy Ernanda mengatakan bahwa jumlah itu masih jauh dari ekspektasi dan potensi kredit karbon di Indonesia yang mencapai Rp3.000 triliun.

    “Kalau di-compare dengan ekspektasi kita, itu masih jauh. Tapi secara overall kita melihat perkembangannya sangat slow, padahal dari awal sudah kita petakan potensinya,” kata Lufaldy.

    Lufaldy bilang, kala itu ada keterbatasan waktu, untuk melakukan peluncuran bursa karbon. Dia bilang, prosesnya dipercepat menjadi 6 bulan dan akhirnya bisa di launching. “Saat kita launching jauh dari potensi yang kita bidik Rp3.000 triliun, ini hanya Rp36 miliar, jadi masih jauh,” tambahnya.

    Transaksi Perdagangan Karbon

    Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK RI, Djustini Septiana, menyatakan bahwa hingga 3 Juli 2024, volume perdagangan karbon yang terakumulasi melalui bursa karbon mencapai 608.740 ton CO2 ekuivalen, dengan nilai sebesar 36,78 miliar. Total frekuensi transaksi tercatat sebanyak 82 kali, dan jumlah unit karbon yang sudah di-retire mencapai 417.475 ton CO2 ekuivalen.

    Dia menjelaskan bahwa beberapa bursa karbon telah didirikan di berbagai negara seperti Malaysia, China, Korea Selatan, dan Jepang. "Pada 26 September 2023, Presiden RI meresmikan perdagangan karbon melalui bursa karbon Indonesia atau IDX Carbon, sebagai salah satu upaya mendukung target pemenuhan emisi tahun 2030," ujar Djustini.

    Djustini menambahkan, sebanyak 67 entitas atau institusi telah terdaftar sebagai pengguna jasa bursa karbon di IDX Carbon. Lebih lanjut, peran penting kementerian dan pelaku usaha dalam meningkatkan perdagangan unit karbon dan ekosistem perdagangan karbon di Indonesia sangat krusial.

    Beberapa hal yang dapat dikembangkan dalam perdagangan karbon di Indonesia meliputi pemberian nilai ekonomi atas unit karbon yang dihasilkan atau upaya pengurangan emisi karbon untuk mencapai target NDC pemerintah Indonesia, serta mengoptimalkan potensi Indonesia sebagai produsen unit karbon.

    “Kami berupaya mendukung berbagai inisiatif untuk meningkatkan perdagangan unit karbon, seperti perdagangan internasional unit karbon, pengenaan pajak karbon, dan implementasi skema batas emisi bagi sektor yang masuk dalam NDC,” ungkapnya.

    Namun, inisiatif-inisiatif ini hanya bisa terwujud melalui kolaborasi, sinergi, dan koordinasi yang erat antara para pemangku kepentingan, termasuk kementerian KLHK, kementerian teknis, dan pemangku kepentingan lainnya. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunia Rusmalina

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.