KABARBURSA.COM - Sesuai dengan prediksi, nilai cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret mengalami penurunan sebesar USD3,6 miliar, merupakan penurunan bulanan terbesar sejak Mei 2023. Dengan demikian, posisi cadangan devisa Indonesia saat ini mencapai USD140,4 miliar, menjadi yang terendah dalam empat bulan terakhir.
Bank Indonesia (BI) menjelaskan bahwa penurunan cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pembayaran utang luar negeri pemerintah, antisipasi terhadap kebutuhan likuiditas valas korporasi, dan upaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah mengingat masih tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global.
Meskipun terjadi penurunan, posisi cadangan devisa pada bulan Maret masih setara dengan pembiayaan untuk 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, posisinya masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terjaga," kata Erwin Haryono, Asisten Gubernur Bank Indonesia Erwin Haryono dalam pernyataan resmi yang dipublikasikan pagi ini, Jumat 5 April 2024.