KABARBURSA.COM - PT Indosat Tbk (ISAT) telah mengantongi restu untuk melakukan pemecahan saham atau stock split dalam Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 September 2024. Stock split akan dilakukan pada seluruh saham Seri B dengan rasio 1:4. Nantinya, nominal saham Seri B ISAT tersebut akan berubah dari Rp100 menjadi Rp25 per saham.
"Menyetujui pelaksanaan Pemecahan Saham Perseroan dengan rasio 1:4 atas seluruh saham seri B Perseroan, sehingga nilai nominal per saham seri B berubah dari Rp100,00 menjadi Rp25," tulis manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi publik, dikutip Selasa, 8 Oktober 2024.
Ada dua alasan yang melatarbelakangi rencana tersebut, yaitu rendahnya likuiditas saham perseroan dan meningkatkan likuiditas saham serta menarik minat investor ritel, khususnya investor muda.
Berikut ini jadwal stock split ISAT:
- Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di seluruh pasar: 11 Oktober 2024
- Efektif pelaksanaan pemecahan saham: 14 Oktober 2024
- Mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi: 14 Oktober 2024
- Peniadaan perdagangan di pasar tunai: 14-15 Oktober 2024
- Terakhir penyelesaian transaksi saham dengan nilai nominal lama & tanggal pencatatan: 15 Oktober 2024
- Mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai: 16 Oktober 2024
Pergerakan Saham ISAT
Pada perdagangan hari ini, saham PT Indosat Tbk (ISAT) mengalami koreksi dengan penurunan sebesar -1.64 persen atau -175 poin, sehingga harga saham ditutup pada level Rp10.525 per lembar saham. Berikut adalah beberapa detail penting terkait pergerakan saham ISAT pada hari ini:
Rincian Perdagangan Saham ISAT:
- Harga Pembukaan: Rp10.700
- Harga Penutupan: Rp10.525
- Harga Tertinggi: Rp10.700
- Harga Terendah: Rp10.450
- Volume Transaksi: 28.000 lot
- Nilai Transaksi: Rp29,6 miliar
- Harga Rata-rata: Rp10.530
- Auto Reject Atas (ARA): Rp12.825
- Auto Reject Bawah (ARB): Rp8.575
Saham ISAT mengalami tekanan jual cukup signifikan, yang menyebabkan penurunan harga hingga 1.64 persen pada akhir perdagangan. Hal ini dapat disebabkan oleh aksi ambil untung dari investor setelah saham ini mencatatkan performa positif dalam beberapa bulan terakhir.
Volume transaksi tercatat sebanyak 28.000 lot, dengan nilai transaksi mencapai Rp29,6 miliar. Meskipun demikian, tekanan jual masih lebih dominan daripada permintaan, yang menekan harga ke level Rp10.525.
Sentimen global dan domestik terkait sektor telekomunikasi juga mempengaruhi pergerakan saham ISAT. Persaingan ketat di industri telekomunikasi dan perubahan kebijakan pemerintah dapat menjadi faktor yang memengaruhi sentimen investor terhadap saham ini.
Sebagai salah satu pemain utama di sektor telekomunikasi Indonesia, ISAT telah menunjukkan kinerja keuangan yang kuat dalam beberapa kuartal terakhir. Namun, volatilitas harga saham sering kali mengikuti perubahan sentimen pasar terkait profitabilitas perusahaan dan kondisi ekonomi makro.
Prospek dan Rekomendasi:
Meskipun harga saham ISAT mengalami penurunan hari ini, secara jangka panjang, perusahaan ini tetap memiliki fundamental yang kuat. ISAT telah melakukan sejumlah investasi besar dalam pengembangan jaringan 4G dan 5G, yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan di masa mendatang. Selain itu, peningkatan dalam jumlah pelanggan dan layanan digital yang terus berkembang menjadi faktor positif bagi pertumbuhan perusahaan.
Namun, investor disarankan untuk tetap memantau sentimen pasar dan laporan keuangan kuartalan berikutnya. Jika harga saham mengalami koreksi lebih dalam, ini bisa menjadi kesempatan untuk akumulasi pada harga yang lebih rendah, mengingat potensi pertumbuhan jangka panjang di sektor telekomunikasi.
Dalam jangka pendek, rekomendasi hold dapat dipertimbangkan sambil menunggu stabilisasi harga, dengan target harga terdekat di sekitar Rp11.000 hingga Rp11.500. Untuk jangka panjang, dengan potensi pertumbuhan yang baik, saham ISAT tetap menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari eksposur di sektor telekomunikasi Indonesia.
PT Indosat Tbk. (ISAT) menorehkan hasil kinerja yang cemerlang pada paruh pertama tahun keuangan 2024, melanjutkan tren pertumbuhan dua digit yang konsisten.
Total pendapatan perusahaan meningkat signifikan sebesar 13,4 persen YoY, mencapai Rp27,97 triliun. Sementara itu, EBITDA menunjukkan pertumbuhan yang lebih pesat, melonjak 17,8 persen YoY menjadi Rp13,41 triliun.
Margin EBITDA tercatat pada 47,9 persen di semester pertama 2024, menandakan efisiensi perusahaan dalam mengubah pendapatan menjadi laba. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp2,73 triliun, menegaskan kekuatan finansial perusahaan dan kapasitasnya untuk memberikan hasil yang substansial bagi para pemangku kepentingan.
Basis pelanggan perusahaan mengalami pertumbuhan sebesar 0,9 juta, mencapai 100,9 juta pada paruh pertama tahun 2024 dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU) untuk pelanggan seluler meningkat menjadi IDR37,9 ribu, mencatat kenaikan 10,5 persen atau IDR3,6 ribu lebih tinggi dibandingkan paruh pertama 2023.
Trafik data menunjukkan lonjakan yang mengesankan, meningkat 13,4 persen YoY di semester pertama 2024. Untuk mengakomodasi pertumbuhan trafik data dan meningkatkan pengalaman pelanggan, perusahaan memperluas jaringan infrastrukturnya dengan menambah jumlah BTS 4G menjadi 188 ribu unit.(*)