Logo
>

Catat Laba Rp3,30 Triliun, Saham ISAT Yakin Moncer di IKN

Ditulis oleh Yunila Wati
Catat Laba Rp3,30 Triliun, Saham ISAT Yakin Moncer di IKN

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Berhasil mencatatkan laba sebesar Rp3,30 triliun di semester I-2024, Indosat atau ISAT yakin akan mengibarkan bendera di Ibu Kota Nusantara (IKN). Presiden Direktur & CEO IOH, Vikram Sinha, menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik kepada seluruh pelanggan, tidak hanya di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, tetapi juga di wilayah-wilayah lainnya.

    Vikram mengungkapkan bahwa Indosat telah melakukan investasi signifikan di Lombok dan akan melanjutkan ekspansi ke daerah seperti Tarakan di Kalimantan Utara, Maluku, dan Papua.

    "Kami sudah banyak berinvestasi di Lombok untuk memberikan pengalaman terbaik kami di seluruh Indonesia. Jadi, hal ini merupakan prioritas kami," kata Vikram dalam acara Media Update kuartal II-2024 yang berlangsung secara daring, Selasa 30 Juli 2024.

    Direktur dan Chief Business Officer Indosat, Muhammad Danny Buldansyah, menambahkan bahwa Indosat berkomitmen untuk memperluas jangkauan layanan ke seluruh wilayah Indonesia, khususnya wilayah Timur.

    "Inisiatif strategis kami di 2024 adalah menjangkau seluruh masyarakat Indonesia terutama di wilayah Timur. Bahkan, untuk Lombok kami sudah berinvestasi besar pada 2023-2024," jelas Danny.

    Ekspansi ini diharapkan dapat meningkatkan akses dan kualitas layanan telekomunikasi di wilayah-wilayah yang sebelumnya kurang terjangkau, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan di Ibu Kota Nusantara yang baru.

    Vikram Sinha menyatakan, Indosat telah menginvestasikan dana besar di IKN untuk membangun infrastruktur seperti backbone dan menara stasiun pemancar (base transceiver station/BTS).

    "Kami sudah berinvestasi di IKN baik untuk backbone, menara stasiun pemancar (BTS) dan infrastruktur lain untuk melayani semua kebutuhan di IKN dan yang terpenting semangatnya adalah gotong royong," ujarnya.

    Director & Chief Financial Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Nicky Lee, menyatakan bahwa perusahaan tidak khawatir dengan ekspansi ke IKN. Ia menekankan pentingnya membangun budaya dan tim dengan prinsip gotong royong.

    "Kami sama sekali tidak khawatir terkait berapa jumlah yang akan kami dapat per kuartal atau per tahun. Karena jika kami melakukan hal yang benar secara konsisten dan bekerja sebagai tim membangun layanan terbaik, maka kita akan mendapatkan banyak manfaat," tandasnya.

    Pada semester pertama 2024, Indosat mencatat pendapatan sebesar Rp27,97 triliun, naik Rp3,30 triliun atau setara 13,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Layanan Selular, MIDI, dan Telekomunikasi Tetap masing-masing menyumbang 84,4 persen, 14,0 persen, dan 1,6 persen terhadap pendapatan usaha konsolidasian interim yang berakhir pada 30 Juni 2024.

    Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp2,73 triliun, melonjak Rp826,3 miliar, terutama karena peningkatan pendapatan yang diimbangi dengan peningkatan beban penyelenggaraan jasa, beban penyusutan dan amortisasi, beban karyawan, beban pemasaran, dan beban umum dan administrasi.

    Dengan langkah ekspansi ini, Indosat berharap dapat meningkatkan akses dan kualitas layanan telekomunikasi di wilayah-wilayah yang sebelumnya kurang terjangkau serta memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan di Ibu Kota Nusantara yang baru.

    Tren Pertumbuhan yang Konsisten

    PT Indosat Tbk. (ISAT) menorehkan hasil kinerja yang cemerlang pada paruh pertama tahun keuangan 2024, melanjutkan tren pertumbuhan dua digit yang konsisten.

    Total pendapatan perusahaan meningkat signifikan sebesar 13,4 persen YoY, mencapai Rp27,97 triliun. Sementara itu, EBITDA menunjukkan pertumbuhan yang lebih pesat, melonjak 17,8 persen YoY menjadi Rp13,41 triliun, sebagaimana diungkapkan dalam siaran pers perseroan pada Selasa.

    Margin EBITDA tercatat pada 47,9 persen di semester pertama 2024, menandakan efisiensi perusahaan dalam mengubah pendapatan menjadi laba. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp2,73 triliun, menegaskan kekuatan finansial perusahaan dan kapasitasnya untuk memberikan hasil yang substansial bagi para pemangku kepentingan.

    Basis pelanggan perusahaan mengalami pertumbuhan sebesar 0,9 juta, mencapai 100,9 juta pada paruh pertama tahun 2024 dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU) untuk pelanggan seluler meningkat menjadi IDR37,9 ribu, mencatat kenaikan 10,5 persen atau IDR3,6 ribu lebih tinggi dibandingkan paruh pertama 2023.

    Trafik data menunjukkan lonjakan yang mengesankan, meningkat 13,4 persen YoY di semester pertama 2024. Untuk mengakomodasi pertumbuhan trafik data dan meningkatkan pengalaman pelanggan, perusahaan memperluas jaringan infrastrukturnya dengan menambah jumlah BTS 4G menjadi 188 ribu unit.

    Laba Tahun Buku 2023

    PT Indosat Tbk (ISAT) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp2,16 triliun kepada para pemegang saham dari laba tahun buku 2023.

    Pembagian dividen ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar ISAT pada Selasa, 21 Mei 2024 lalu. Setiap pemegang satu saham ISAT nantinya akan menerima dividen sebesar Rp268,4 per saham.

    Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut adalah jadwal pembayaran dividen Indosat:

    • Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 31 Mei 2024,
    • Ex dividen di pasar Reguler dan pasar Negosiasi: 3 Juni 2024,
    • Cum dividen di pasar tunai: 4 Juni 2024,
    • Ex dividen di pasar tunai: 5 Juni 2024,
    • Daftar pemegang saham yang berhak atas dividen: 4 Juni 2024, pukul 16.00 WIB,
    • Pembayaran dividen: 21 Juni 2024.

    Direktur Indosat, Nicky Lee Chi Hung, menjelaskan bahwa RUPST memutuskan untuk mengalokasikan laba bersih tahun 2023 sebesar Rp2,16 triliun sebagai dividen tunai atau Rp268,4 per saham.

    Selain menyetujui alokasi sebesar 48 persen dari laba bersih 2023 untuk dividen, para pemegang saham juga menyetujui penggunaan laba bersih untuk saldo laba ditahan sebesar Rp2,3 triliun.

    Dalam risalah rapat, disebutkan bahwa dividen akan dibayarkan paling lambat 30 hari setelah diumumkannya ringkasan risalah rapat.

    Adapun laba bersih Indosat sepanjang tahun 2023 tercatat sebesar Rp4,5 triliun, mengalami penurunan dibandingkan dengan laba tahun 2022 yang mencapai Rp4,7 triliun. Namun demikian, pendapatan Indosat meningkat pada tahun 2023 menjadi Rp51,2 triliun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp46,7 triliun.

    Selain itu, kata Nicky Lee Chi Hung, meskipun terjadi penurunan laba bersih, peningkatan pendapatan ini mencerminkan kinerja operasional yang kuat dan strategi pertumbuhan yang berhasil. Indosat terus fokus pada peningkatan kualitas layanan dan ekspansi jaringan untuk mendukung pertumbuhan di masa depan.

    Dengan pembayaran dividen ini, Indosat menunjukkan komitmennya untuk memberikan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya. Ini juga mencerminkan kepercayaan manajemen terhadap prospek bisnis yang terus berkembang meskipun menghadapi tantangan ekonomi.

    Para pemegang saham diharapkan dapat menikmati hasil investasi mereka dan mendukung langkah-langkah strategis perusahaan dalam menghadapi kompetisi di industri telekomunikasi.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79