Logo
>

Catat, TBIG bakal Transfer Rp25 per Saham ke Para Investor

Ditulis oleh Syahrianto
Catat, TBIG bakal Transfer Rp25 per Saham ke Para Investor

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mengumumkan rencana untuk membagikan dividen interim sebesar Rp25 per saham, yang telah disetujui oleh dewan komisaris pada Selasa, 3 Desember 2024. Pembagian dividen ini berkaitan dengan tahun buku 2024, dan akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

    Berdasarkan keterbukaan informasi yang dipublikasikan pada Rabu, 4 Desember 2024, TBIG akan melaksanakan pembayaran dividen tunai interim sebesar Rp25 per saham. Perusahaan juga menginformasikan bahwa saat ini mereka memiliki saham treasury sebanyak 20.460.700 lembar.

    Dengan dividen interim yang ditetapkan sebesar Rp25 per saham, Bersama Digital Infrastructure Pte Ltd, sebagai pemegang saham pengendali TBIG, akan menerima dividen sebesar Rp451,7 miliar. Sementara itu, investor publik akan menerima alokasi dividen senilai Rp57,94 miliar.

    PT Wahana Anugerah Sejahtera, yang memiliki 9,26 persen saham TBIG, akan memperoleh dividen sebesar Rp52,46 miliar. Sedangkan, sisanya akan diterima oleh Presiden Komisaris TBIG, Edwin Soeryadjaya, dan jajaran Direksi Perseroan sesuai dengan porsi kepemilikan masing-masing.

    Jadwal Pembagian Dividen

    Dividen interim ini akan diberikan kepada pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) TBIG pada 13 Desember 2024, hingga pukul 16:15 WIB (recording date). Pembayaran dividen interim direncanakan akan dilakukan pada 27 Desember 2024. Adapun jadwal terkait dividen adalah sebagai berikut:

    • Cum Dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 11 Desember 2024
    • Ex Dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 12 Desember 2024
    • Cum Dividen di pasar tunai: 13 Desember 2024
    • Ex Dividen di pasar tunai: 16 Desember 2024

    Kinerja Keuangan TBIG

    Tower Bersama Infrastructure berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,17 triliun pada kuartal III 2024, mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,12 triliun. Dengan hasil tersebut, laba bersih per saham TBIG tercatat mencapai Rp51,43 per lembar.

    Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada 3 Desember 2024, pendapatan perseroan mencapai Rp5,1 triliun pada 9M24, yang sebanding dengan pendapatan pada periode yang sama di tahun 2023.

    Sementara itu, laba kotor (gross profit) tercatat sebesar Rp3,7 triliun, meskipun mengalami penurunan tipis sebesar 7,7 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Meskipun demikian, margin laba kotor perseroan tetap solid di angka 72,5 persen.

    TBIG juga mencatatkan pertumbuhan positif pada EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization), yang meningkat 33,3 persen yoy, mencapai Rp4,4 triliun pada 9M24. Margin EBITDA perusahaan juga menunjukkan angka yang kuat, yakni 86,3 persen, mencerminkan efisiensi operasional yang baik di tengah tantangan ekonomi global.

    Pada kuartal ini, laba bersih TBIG tercatat sebesar Rp1,2 triliun dengan margin keuntungan bersih yang sangat solid, yaitu 23,5 persen. Meskipun ada sedikit penurunan laba bersih dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (-7,7 persen), perusahaan tetap menunjukkan performa keuangan yang baik, didorong oleh pendapatan stabil dan kontrol biaya yang efektif.

    Dengan pencapaian ini, TBIG menunjukkan kinerja yang tangguh, didukung oleh struktur biaya yang efisien dan pendapatan yang terdiversifikasi dengan baik. Perusahaan terus menunjukkan komitmen untuk memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham, sekaligus menjaga keberlanjutan pertumbuhan di sektor infrastruktur telekomunikasi.

    Pergerakan Harga Saham TBIG

    TBIG mengalami penurunan harga saham sebesar 1,03 persen pada perdagangan hari ini, Kamis, 5 Desember 2024. Saham TBIG dibuka pada harga Rp1.945 per lembar dan saat ini diperdagangkan pada Rp1.925 per saham, turun Rp20 dibandingkan harga penutupan sebelumnya.

    Volume perdagangan saham TBIG tercatat sebesar 907.200 lot, dengan rata-rata volume harian mencapai 2,03 juta lot. Harga tertinggi yang tercatat pada hari ini adalah Rp1.950, sementara harga terendah berada di level Rp1.910.

    Meskipun mengalami penurunan harga saham hari ini, TBIG tetap mencatatkan harga saham yang relatif stabil dibandingkan dengan fluktuasi pasar secara keseluruhan. Saham TBIG sebelumnya sempat diperdagangkan pada harga tertinggi di Rp2.430, dan saat ini berada dalam kisaran harga yang lebih rendah, menunjukkan adanya koreksi pasar yang terjadi.

    Investor dapat memperhatikan pergerakan saham TBIG pada sesi berikutnya untuk melihat apakah penurunan harga ini berlanjut atau menjadi titik balik bagi saham perusahaan yang bergerak di sektor infrastruktur telekomunikasi tersebut.

    Secara keseluruhan, TBIG menunjukkan kinerja keuangan yang solid, didorong oleh efisiensi operasional yang baik dan pendapatan yang stabil. Pembagian dividen interim menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pemegang saham, sekaligus mencerminkan kepercayaan manajemen terhadap arus kas perusahaan.

    Meskipun harga saham mengalami penurunan jangka pendek, kinerja fundamental perusahaan yang kuat serta pembagian dividen dapat menjadi sinyal positif bagi investor jangka panjang. Dengan pertumbuhan EBITDA yang signifikan dan margin yang solid, TBIG tetap menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari kestabilan di sektor infrastruktur telekomunikasi. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.