KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0.39 persen, Kamis, 6 Juni 2024, tapi disertai dengan net sell asing Rp423 Miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, TLKM, ASII, BMRI dan GOTO.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, hari ini IHSG berpotensi melanjutkan penguatan setelah ECB cut suku bunga 25 bps (pertama sejak 2019), dan initial jobless claim US yang lebih tinggi dari proyeksi yang bisa jadi pertimbangan Fed untuk cut rate di sekitar Sept hingga akhir tahun. Level support IHSG di 6870-6950, sedangkan level resist berada di 7040-7080.
Wall Street mayoritas terkoreksi jelang rilis data Nonfarm Payrolls. Indeks-indeks Utama Wall Street mayoritas terkoreksi pada Kamis, 6 Juni.
S&P 500 melemah 0,02 persen ditutup pada 5.352, Nasdaq Composite turun 0,09 persen menjadi 17.173, dan Dow Jones Industrial Average justru naik 78,84 poin (0,2 persen ) menjadi 38.886.
Saham Lululemon melonjak 4,8 persen karena produsen pakaian olahraga itu mengalahkan ekspektasi pada kuartal fiskal pertama. Saham Five Below anjlok 10,6 persen karena hasil dan panduan yang kurang memuaskan.
Pembuat chip Nvidia merosot 1,1 persen lebih rendah dan mendingin dari rekor tertinggi yang terlihat di awal minggu.
Wall Street menanti laporan nonfarm payrolls untuk Mei pada Jumat 7 Juni 2024, dimana investor mencari tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja, yang dapat mendukung pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Sementara itu, bursa Asia menguat pada hari Kamis, 6 Juni 2024. Indeks Nikkei 225 naik 0,55 persen ke 38.703, indeks Hang Seng menguat 0,28 persen ke 18.476, indeks Taiex melesat 1,94 persen menjadi 21.902, indeks S&P/ASX 200 naik 0,68 persen ke 7.821
Di sisi lain, FTSE Straits Times tipis naik 0,02 persen ke 3.330 dan FTSE Malay menguat 0,39 persen ke 1.614. Sedangkan, bursa saham Korea Selatan sedang tutup untuk libur Memorial Day.
Bursa Asia menguat karena harapan penurunan suku bunga oleh European Central Bank (ECB) yang meningkatkan sentimen pasar. ECB pada minggu ini, diperkirakan akan memangkas biaya pinjaman untuk kawasan euro untuk pertama kalinya sejak September 2019.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Jumat (7/6):
1. MEDC: Spec Buy
- Beli di 1330, cutloss jika break di bawah 1300.
- Jika tidak break di bawah 1300, potensi naik ke 1370-1410 short term.
2. ESSA: Spec Buy
- Beli di 710, cutloss jika break di bawah 675.
- Jika tidak break di bawah 710, potensi naik ke 740-770 short term.
3. BBCA: Buy on Weakness
- Beli di 9450, cutloss jika break di bawah 9350.
- Jika tidak break di bawah 9350, potensi naik ke 9525-9675 short term.
4. BRPT: Spec Buy
- Beli di 960, cutloss jika break di bawah 930.
- Jika tidak break di bawah 960, potensi naik ke 1005-1020 short term.
5. INCO: Spec Buy
- Beli di 4400, cutloss jika break di bawah 4300.
- Jika tidak break di bawah 4400, potensi naik ke 4570-4670 short term.
6. TINS: Spec Buy
- Beli di 810, cutloss jika break di bawah 760.
- Jika tidak break di bawah 810, potensi naik ke 840-870 short term.
IHSG Diprediksi Melemah Pekan Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak datar dengan kecenderungan melemah pada perdagangan Jumat, 7 Juni 2024.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan bahwa meskipun masih ada potensi rebound di akhir pekan, kebangkitan ini harus diuji dengan resistance level terdekat.
“Minimnya sentimen membuat pergerakan IHSG cenderung terkonsolidasi, dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar rupiah dan capital outflow secara year to date (ytd),” kata William.
Ia memperkirakan indeks saham akan bergerak dalam rentang support 6.898 dan resistance 7.123.
Untuk saham pilihan, William merekomendasikan beberapa saham yaitu BBNI, BMRI, SMGR, ICBP, JSMR, BSDE, dan AKRA.
Sementara itu, praktisi pasar modal sekaligus Founder WH-Project, William Hartanto, menilai penguatan yang terjadi pada perdagangan sebelumnya belum menunjukkan tanda kebangkitan yang signifikan. Menurutnya, IHSG masih memiliki gap pada level 6.886 dan berpotensi melemah terbatas untuk menutup celah tersebut.
“Nilai transaksi IHSG, walaupun berhasil bertahan dalam posisi menguat, terbilang sangat kecil karena menurun di bawah Rp10 triliun yang biasanya merupakan rata-rata harian,” jelasnya.
Hartanto memprediksi IHSG akan bergerak dalam kecenderungan melemah hari ini, dengan rentang 6.886 hingga 7.000.
Pada perdagangan Kamis, 6 Juni 2024, IHSG bangkit ke level 6.974, naik 27,22 poin atau 0,39 persen dari perdagangan sebelumnya.
Investor melakukan transaksi sebesar Rp8,21 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 15,17 miliar saham.
Sebelumnya, pada perdagangan hari Kamis, 6 Juni 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami rebound setelah sehari sebelumnya ditutup melemah di zona merah dan di bawah level 7.000.
Meskipun mengalami rebound, IHSG masih belum berhasil keluar dari level di bawah 7.000.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui RTI Business, IHSG bertambah 27,22 poin atau 0,39 persen ke level 6.974,89 pada penutupan perdagangan.
Total volume perdagangan saham di BEI pada Kamis mencapai 15,17 miliar dengan nilai transaksi Rp8,21 triliun.
Dalam hal saham-saham, terdapat 290 saham yang menguat, 265 saham yang melemah, dan 230 saham yang tidak mengalami perubahan.
Meskipun IHSG menguat, investor asing masih mencatatkan net sell atau jual bersih sebesar Rp592,03 miliar di seluruh pasar. Akumulasi net sell asing dalam sepekan perdagangan terakhir mencapai Rp2,11 triliun di seluruh pasar.
Berikut adalah 10 saham dengan net sell terbesar oleh investor asing pada Kamis:
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp370,24 miliar
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp71,34 miliar
- PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp67,26 miliar
- PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) sebesar Rp55,77 miliar
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp53,2 miliar
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebesar Rp50,93 miliar
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sebesar Rp42,97 miliar
- PT United Tractors Tbk (UNTR) sebesar Rp22,53 miliar
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sebesar Rp13,39 miliar
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) sebesar Rp12,27 miliar. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.