Logo
>

Chef Juna Jabat Komisaris, Angin Segar untuk LUCY?

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Chef Juna Jabat Komisaris, Angin Segar untuk LUCY?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY) secara resmi menunjuk Junior John Rorimpandey, yang lebih dikenal dengan nama Chef Juna, sebagai komisaris independen.

    Penunjukan ini disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Senin, 25 November 2024. Dengan penunjukan ini, Chef Juna menggantikan Sri Wulandari, yang lebih dikenal sebagai Wulan Guritno, yang mengundurkan diri dari jabatannya pada 11 November 2024.

    Pengamat pasar modal, Wahyu Laksono menganggap penunjukan Chef Juna sebagai komisaris independen LUCY adalah langkah yang tepat. Menurutnya, Chef Juna memiliki kompetensi yang relevan dengan industri ini.

    "Jelas ini bidangnya. Chef Juna kalau bicara dari segi kompetensi oke lah ya," ujar dia kepada Kabarbursa.com dikutip, Rabu, 27 November 2024.

    Lebih lanjut, Wahyu menilai bahwa meskipun penunjukan Chef Juna terbilang baru, kinerja saham LUCY beberapa hari terakhir menunjukkan tanda-tanda positif. Pada minggu ini, saham LUCY mengalami kenaikan dari 106 menjadi 117.

    "Ini indikasi bahwa ada kah pengaruh dari Chef Juna? Bisa jadi. Tapi yang jelas memang masih lumayan okelah," kata Wahyu.

    Wahyu juga memprediksi bahwa kinerja positif saham LUCY akan berlanjut, mengingat adanya beberapa sentimen pasar menjelang akhir tahun, seperti January effect dan window dressing.

    "Semoga sampai akhir tahun dan tahun depan, Januari efek atau window dressing bisa berlaku untuk saham-saham di konsumer cafe, resto, khususnya ke LUCY," pungkasnya.

    Harapan Chef Juna untuk Industri FnB

    Chef Juna sendiri menyampaikan bahwa industri makanan dan minuman (FnB) terus berkembang, dan ia berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengembangan industri ini.

    Ia juga mengajak para pemegang saham dan pemangku kepentingan untuk terus mendukung LUCY.

    "Dan kepada para Pemegang Saham dan Stakeholders, terus berikan kepercayaan dan antusiasnya kepada kami untuk dapat membuktikan kepada seluruh masyarakat bahwa LUCY layak menjadi salah satu Restoran dan Bar yang mempunyai 'signature dan brand' yang telah dipercayai oleh para Pemegang Saham dan Stakeholder khususnya," ungkapnya dalam keterangan resmi Perseroan.

    Pandangan Direktur Utama LUCY

    Hermansyah, Direktur Utama PT Lima Dua Lima Tiga, mengungkapkan bahwa kehadiran Chef Juna sebagai Komisaris Independen diharapkan dapat membawa angin segar bagi perusahaan.

    "Tetapi Perseroan berkeyakinan bahwa Chef Juna akan membawa suasana yang jauh lebih baik untuk kedepannya usaha Kulinari dan Lifestyle kedalam usaha F&B LUCY," jelasnya.

    Dalam rangka penunjukan Chef Juna, berikut adalah susunan terbaru Dewan Komisaris dan Direksi PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY):

    Dewan Komisaris:

    • Komisaris Utama: Billy Sabarto
    • Komisaris Independen: Junior John Rorimpandey

    Dewan Direksi:

    • Direktur Utama: Hermansyah
    • Direktur: Ryad

    Dengan komposisi baru ini, LUCY berharap dapat terus berkembang dan meningkatkan kontribusinya di industri FnB, terutama dalam sektor restoran dan bar yang kini semakin diminati masyarakat.

    Kinerja Keuangan LUCY

    Sebelumnya diberitakan, LUCY mencatat kerugian sebesar Rp6,95 miliar pada paruh pertama 2024, mengalami penurunan drastis sebesar 488 persen dibandingkan laba Rp1,79 miliar yang diraih pada periode yang sama tahun lalu.

    Meskipun mengalami kerugian, laba per saham perusahaan meningkat menjadi Rp5,18 dari sebelumnya Rp1,63.

    Pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp39,21 miliar, turun 6,62 persen dari Rp41,99 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Beban pokok pendapatan menurun menjadi Rp12,96 miliar, dibandingkan Rp17,10 miliar tahun lalu. Laba kotor meningkat menjadi Rp26,24 miliar, naik 5,42 persen dari Rp24,89 miliar pada tahun lalu.

    Namun, beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp1,4 miliar dari sebelumnya Rp389,88 juta. Beban operasi juga mengalami kenaikan signifikan menjadi Rp34,71 miliar, dibandingkan dengan Rp25,95 miliar tahun lalu. Rugi usaha tercatat sebesar Rp8,46 miliar, jauh lebih besar dibandingkan kerugian Rp1,05 miliar pada tahun lalu.

    Pendapatan lain-lain turun menjadi Rp1,51 miliar dari Rp3,52 miliar, dengan pendapatan lain-lain yang lebih rendah di angka Rp1,58 miliar dibandingkan Rp4,25 miliar tahun lalu. Pendapatan keuangan turun menjadi Rp11,21 juta dari Rp26,20 juta, sedangkan beban keuangan menurun menjadi Rp78,40 juta dari Rp757,29 juta pada tahun lalu.

    Ekuitas perusahaan meningkat secara signifikan menjadi Rp98,39 miliar dari Rp45,10 miliar pada akhir 2023. Defisit meningkat menjadi Rp6,07 miliar, mencatat kenaikan sebesar 6.170 persen dari surplus Rp101,58 juta pada akhir tahun lalu. Total liabilitas naik sedikit menjadi Rp61,47 miliar dari Rp60,87 miliar, sementara total aset melonjak menjadi Rp159,09 miliar dari Rp105,97 miliar. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.