KABARBURSA.COM - Pada tahun 2023, China berhasil menggantikan Jepang sebagai eksportir mobil terbesar di dunia. Data dari organisasi perdagangan Jepang menunjukkan bahwa ekspor mobil Jepang pada tahun tersebut naik 16 persen dari tahun sebelumnya, mencapai 4,42 juta unit mobil.
Sementara itu, China melonjakkan ekspor mobil hingga 58 persen, mencapai 4,91 juta unit, mengungguli Jepang untuk pertama kalinya sejak tahun 2016 ketika kalah dari Jerman.
Penjualan mobil listrik menjadi salah satu pendorong utama dalam prestasi China ini. Permintaan yang tinggi terhadap mobil listrik, didukung oleh produsen mobil China seperti BYD dan dukungan kuat dari pemerintah, turut berkontribusi pada peningkatan volume ekspor mobil China.
Ekspor mobil berbahan bakar minyak China juga meningkat, terutama ke Rusia, karena produsen mobil dari Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa menarik diri dari pasar Rusia menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Di tengah pergeseran ini, produsen mobil Jepang, seperti Toyota Motor Corp., telah meninjau strategi produksi mereka. Salah satu langkah yang diambil adalah mengurangi ketergantungan pada mobil bertenaga bensin dan meningkatkan penjualan mobil hibrida bensin-listrik.
Dengan berfokus pada mobil hibrida, Toyota berharap dapat memaksimalkan potensi pasar ini, terutama karena mobil hibrida terbukti memiliki jarak tempuh lebih tinggi dibandingkan mobil listrik murni.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.